PUISI GUSMUS : Agama

Agama Oleh: KH A Mustofa Bisri Agama adalah kereta kencana yang disediakan Tuhan untuk kendaraan kalian berangkat menuju hadiratNya Jangan terpukau keindahannya saja Apalagi sampai dengan saudara-saudara sendiri bertikai berebut tempat paling depan Kereta kencana cukup luas untuk semua hamba yang rindu Tuhan Berangkatlah! Sejak lama Ia menunggu kalian

BACA SELANJUTNYA »

PUISI GUSMUS : Orang Kecil Orang Besar

Orang Kecil Orang Besar Oleh: KH A Mustofa Bisri Suatu hari yang cerah Di dalam rumah yang gerah Seorang anak yang lugu Sedang diwejang ayah-ibunya yang lugu Ayahnya berkata: “Anakku, Kau sudah pernah menjadi anak kecil Janganlah kau nanti menjadi orang kecil!” “Orang kecil kecil peranannya Kecil perolehannya,” tambah si ibu “Ya,” lanjut ayahnya “Orang kecil sangat kecil bagiannya Anak kecil masih mendingan Rengeknya didengarkan Suaranya diperhitungkan Orang kecil tak boleh memperdengarkan rengekan Suaranya tak suara.” Sang ibu ikut wanti-wanti: “Betul, jangan sekali-kali jadi orang kecil Orang kecil jika jujur ditipu Jika menipu dijur Jika bekerja digangguin Jika mengganggu dikerjain.” Ayah dan ibu berganti-ganti menasehati: “Ingat, jangan sampai jadi orang kecil Orang kecil jika ikhlas diperas Jika diam ditikam Jika protes dikentes Jika usil dibedil.” “Orang kecil jika hidup dipersoalkan Jika mati tak dipersoalkan.” “Lebih baik jadilah orang besar Bagiannya selalu besar.” “Orang besar jujur-tak jujur makmur Benar-tak benar dibenarkan Lalim-tak lalim dibiarkan.” “Orang besar boleh bicara semaunya Orang kecil paling jauh dibicarakan saja.” “Orang kecil jujur dibilang tolol Orang besar tolol dibilang jujur Orang kecil berani dikata kurangajar Orang besar kurangajar dikata berani.” “Orang kecil mempertahankan hak disebut pembikin onar Orang besar merampas hak disebut pendekar.” Si anak terus diam tak berkata-kata Namun dalam dirinya bertanya-tanya: “Anak kecil bisa menjadi besar Tapi mungkinkah orang kecil Menjadi orang besar?” Besoknya entah sampai kapan si anak terus mencoret-coret dinding kalbunya sendiri: “O r a n g k e c i l ? ? ? O r a n g b e s a r ! ! !”

BACA SELANJUTNYA »

PUISI GUSMUS : Negeri Sulapan

Negeri Sulapan Oleh: KH. A Mustofa Bisri pulang dari negeri kecil di timur tengah dengan kagum kang sobari bercerita bak alfu-lailah-walailah tentang tanah gersang yang disulap menjadi taman sari yang asrioleh orang-orang badui tentang bangsa nomad yang menjadi majikan terhormat luar biasa, dahsyat! masih kalah dengan kita disini, kataku disini sorga disulap sekejap menjadi neraka raja-raja adiguna menjadi budak-budak hina-hina zamrud katulistiwa menjadi tinja dimana-mana

BACA SELANJUTNYA »

PUISI GUSMUS : Merata

Merata Oleh: KH A Mustofa Bisri hujan merata kemarau merata dingin merata panas merata kebodohan merata narkoba merata maksiat merata korupsi merata keangkuhan merata kemiskinan merata kekerasan merata kebencian merata bencana merata

BACA SELANJUTNYA »

PUISI GUSMUS : Negeri Haha Hihi

Negeri Haha Hihi Oleh: KH A Mustofa Bisri Bukan karena banyaknya grup lawak, maka negriku selalu kocak Justru grup – grup lawak hanya mengganggu dan banyak yang bikin muak Negeriku lucu, dan para pemimpinnya suka mengocok perut Banyak yang terus pamer kebodohan dengan keangkuhan yang menggelikan Banyak yang terur pamer keberanian dengan kebodohan yang mengharukan Banyak yang terus pamer kekerdilan dengan teriakan yang memilukan Banyak yang terus pamer kepengecutan dengan lagak yang memuakkan. Ha ha … Penegak keadilan jalannya miring Penuntut keadilan kepalanya pusing Hakim main mata dengan maling Wakil rakyat baunya pesing. Hi hi … Kalian jual janji – janji untuk menebus kepentingan sendiri Kalian hafal pepatah-petitih untuk mengelabui mereka yang tertindih Pepatah petitih, ha ha … Anjing menggonggong kafilah berlalu, Sambil menggonggong kalian terus berlalu Ha ha, hi hi … Ada udang dibalik batu, Otaknya udang kepalanya batu Ha ha, hi hi Sekali dayung dua pulau terlampaui Sekali untung dua pulau terbeli Ha ha, hi hi Gajah mati meninggalkan gading Harimau mati meninggalkan belang kalian mati meninggalkan hutang Ha ha, hi hi Hujan emas dinegeri orang, hujan batu dinegri sendiri, Lebih baik yuk hujan – hujanan caci maki. Ha ha, hi hi

BACA SELANJUTNYA »

PUISI GUSMUS : Sang Pemimpin Pemberani

Sang Pemimpin Pemberani Oleh: KH A Mustofa Bisri Untuk: GD Seorang pemimpin pemberani datang sendiri mengawal bukan dikawal umatnya Ketika banyak pemimpin membela diri sendiri Dengan berlindung pada laskar dan atasnama Seorang pemimpin pemberani datang sendiri Membela kaum lemah hanya dengan keyakinan dan doa Dia tidak menggula di hadapan sesama Karena dia tak menyukai kepalsuan Dia tidak mencari muka di hadapan Tuhan Karena dia tahu bahwa Tuhannya Maha Tahu segala Dihina dan dilecehkan pemimpin pemberani memaafkan Tanpa sedikit pun kebencian Karena di hatinya hanya ada cinta dan Tuhan.

BACA SELANJUTNYA »
BANK NASKAH DRAMA DAN TEATER: MENGAPA ANDA MEMBUTUHKANNYA Dalam dunia seni pertunjukan, naskah drama dan teater menjadi elemen kunci yang tidak bisa di abaikan. Sebagai pilar utama dalam membangun cerita, karakter, dan alur, naskah ini memandu para aktor dan sutradara untuk menghidupkan sebuah karya di atas panggung. Tanpa naskah yang kuat dan terstruktur dengan baik, pertunjukan teater mungkin kehilangan arah dan dampaknya terhadap penonton.

H2: Apa Itu Bank Naskah Drama dan Teater?

Bank naskah drama dan teater adalah kumpulan naskah-naskah yang bisa di gunakan oleh para seniman teater, baik yang sedang mencari inspirasi maupun yang mempersiapkan produksi. Di dalam bank ini, Anda akan menemukan berbagai genre dan gaya naskah, mulai dari drama klasik hingga karya kontemporer. Dengan memiliki akses ke bank naskah, seniman memiliki kesempatan untuk menjelajahi berbagai narasi dan karakter yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.

H3: Manfaat Memiliki Akses ke Bank Naskah Drama dan Teater

  1. Inspirasi Tanpa Batas:
    • Akses ke berbagai naskah memungkinkan seniman teater untuk mendapatkan inspirasi dari berbagai karya, baik yang klasik maupun modern. Ini memperkaya wawasan mereka tentang berbagai tema dan cara penggarapan cerita.
  2. Efisiensi dalam Produksi:
    • Dengan bank naskah, sutradara dan produser dapat dengan cepat menemukan naskah yang sesuai dengan visi mereka. Ini mempercepat proses pemilihan naskah, sehingga produksi dapat di mulai tanpa penundaan.
  3. Eksplorasi Gaya dan Genre:
    • Seniman teater dapat mengeksplorasi berbagai gaya penulisan dan genre teater. Hal ini tidak hanya menambah variasi dalam pertunjukan mereka, tetapi juga membantu mereka memahami dan menguasai berbagai teknik pementasan.
  4. Peluang Kolaborasi:
    • Bank naskah sering kali menjadi titik awal untuk kolaborasi antara penulis naskah, sutradara, dan aktor. Dengan banyaknya naskah yang tersedia, berbagai ide dan interpretasi baru bisa muncul, menciptakan karya yang unik dan menarik.

H2: Bagaimana Cara Memilih Naskah dari Bank Naskah?

Memilih naskah yang tepat memerlukan pemahaman mendalam tentang visi artistik yang ingin di capai. Pertimbangkan faktor-faktor berikut:
  1. Tema yang Relevan:
    • Pilih naskah yang memiliki tema relevan dengan penonton atau isu yang ingin di angkat. Tema yang kuat dapat menjadikan pertunjukan lebih bermakna dan mempengaruhi audiens secara emosional.
  2. Karakter yang Menarik:
    • Karakter yang kompleks dan menarik memberikan ruang bagi aktor untuk menampilkan kemampuan terbaik mereka. Naskah yang baik harus mampu menggambarkan karakter dengan kedalaman yang memadai.
  3. Alur Cerita yang Kuat:
    • Alur yang terstruktur dengan baik memastikan pertunjukan memiliki ritme dan ketegangan yang mampu menjaga perhatian penonton dari awal hingga akhir.
  4. Gaya Penulisan:
    • Gaya penulisan yang unik dapat memberikan identitas pada pertunjukan. Pastikan gaya tersebut sesuai dengan visi Anda dan kemampuan tim produksi.

H2: Bagaimana Mengakses Bank Naskah Drama dan Teater?

Ada beberapa cara untuk mengakses bank naskah drama dan teater:
  1. Perpustakaan:
    • Banyak perpustakaan memiliki koleksi naskah drama dan teater yang bisa di pinjam. Ini adalah tempat yang bagus untuk menemukan karya-karya klasik.
  2. Platform Online:
    • Ada banyak situs web yang menyediakan akses ke naskah drama, baik gratis maupun berbayar. Platform ini memudahkan Anda untuk mencari naskah berdasarkan genre, tema, atau penulis tertentu.
  3. Komunitas Teater:
    • Bergabung dengan komunitas teater lokal bisa menjadi cara yang efektif untuk mengakses bank naskah. Anggota komunitas sering berbagi naskah dan memberikan rekomendasi berdasarkan pengalaman mereka.

H3: Memanfaatkan Bank Naskah untuk Karya Anda

Untuk memaksimalkan manfaat dari bank naskah, berikut adalah beberapa tips praktis:
  1. Selalu Terbuka untuk Eksplorasi:
    • Jangan batasi diri pada satu jenis naskah atau gaya penulisan. Eksplorasi berbagai jenis naskah dapat membantu menemukan inspirasi baru.
  2. Berinteraksi dengan Komunitas:
    • Diskusikan naskah yang Anda temukan dengan anggota komunitas atau tim produksi Anda. Kolaborasi dan diskusi sering kali menghasilkan ide-ide baru yang dapat memperkaya pertunjukan.
  3. Evaluasi Secara Rutin:
    • Setelah memilih dan memproduksi naskah, evaluasi hasilnya. Apakah naskah tersebut memenuhi harapan? Apa yang bisa di perbaiki? Ini akan membantu dalam memilih naskah di masa mendatang.

Kesimpulan

Bank naskah drama dan teater merupakan sumber daya berharga bagi para seniman teater. Dengan memanfaatkan berbagai naskah yang tersedia, Anda dapat mengeksplorasi berbagai ide, mengembangkan keterampilan, dan menghasilkan karya yang berkesan. Pastikan Anda menggunakan bank naskah sebagai alat untuk terus berinovasi dan menciptakan pertunjukan yang memukau.

Laman sastra Indonesia hadir sebagai portal yang memungkinkan kita untuk menelusuri, memahami, dan menikmati berbagai karya sastra

Menu Laman Sastra