BOLONG Karya: Joko Pinurbo

BOLONG Karya: Joko Pinurbo Bahkan celana memilih nasibnya sendiri: ia pergi ke pasar loak justru ketika aku sedang giat belajar bugil dan mandi. “Selamat tinggal pantat. Selamat tinggal jagoan kecil yang tampak pemalu tapi hebat.” Entah berapa pantat telah ia tumpangi, berapa kenangan telah ia singgahi, sampai suatu hari aku menemukannya kembali di sebuah kota, di sebuah kuburan. “Pulang dan pakailah celana kesayanganmu ini,” kata perempuan tua penjaga makam. Sampai di rumah, kupakai kembali si celana hilang itu dan aku terheran: “Kok celanaku makin kedodoran!” Aku termenung melihat seorang bocah di dalam cermin sedang sibuk mencoba celana yang sudah bolong di bagian tengahnya. 2002 Joko Pinurbo

BACA SELANJUTNYA »

MUDIK Karya: Joko Pinurbo

MUDIK Karya: Joko Pinurbo Mei tahun ini kusempatkan singgah ke rumah. Seperti pesan Ayah, “Nenek rindu kamu. Pulanglah!” Waktu kadang begitu simpel dan sederhana: Ibu sedang memasang senja di jendela. Kakek sedang menggelar hujan di beranda. Ayah sedang menjemputku entah di stasiun mana. Siapa di kamar mandi? Terdengar riuh anak-anak sedang bernyanyi. Nenek sedang meninggal dunia. Tubuhnya terbaring damai di ruang doa, ditunggui boneka-boneka lucu kesayangannya. “Hai, bajingan kita pulang!” seru boneka singa yang tetap perkasa dan menggigil saja ia saat kubelai-belai rambutnya. Ayah belum juga datang, sementara taksi yang menjemputku sudah menunggu di depan pintu. Selamat jalan, Nek. Selamat tinggal semuanya. Baik-baik saja di rumah. Salam untuk Bapak tercinta. Dengan sudah payah akhirnya aku bisa melunasi uang kontrak. Bahkan diam-diam si rumah sumpek ini kupugar-kurombak. Saat si empunya datang, ia terharu mendapatkan rumahnya sudah jadi baru. Sayang si penghuninya sudah tak ada di sana. Ia sudah pulang kampung, kata seorang tetangga. “Orgil, aku tak akan pernah merobohkan rumah ini. Aku akan tinggal di rumahmu ini.” 2001 Joko Pinurbo Buku: Selamat Menunaikan Ibadah Puisi

BACA SELANJUTNYA »

MOBIL MERAH DI POJOK KUBURAN Karya: Joko Pinurbo

MOBIL MERAH DI POJOK KUBURAN Karya: Joko Pinurbo Mobil merah di pojok kuburan menderam-deram menyambut malam. Lampu dinyalakan, klakson dibunyikan. Di remang sunyi kembang jepun berguguran. Lelaki tua sibuk berdandan, di kaca spion wajahnya terlihat tampan. Rambutnya harum, licin mengkilat, lalat yang hinggap bakal terjerembab. Kadang ia bersiul, dasi dan jas ia rapikan. Rokok dihisap, asap dikepul-kepulkan. Telepon genggam tak juga bilang kapan si dia bakal muncul dari seberang. Tiba-tiba ia terpana, pandangnya heran: ada gadis kecil lewat, bersenandung pelan, mendaki bukit, menyunggi bulan, sekali-sekali menoleh ke belakang. Mobil merah di pojok kuburan serupa mobil-mobilan yang dulu hilang. Musik dihidupkan, mata dipejamkan. Di terang sepi kembang jepun bermekaran. (2005) Joko Pinurbo Buku: Selamat Menunaikan Ibadah Puisi

BACA SELANJUTNYA »

WINTERNACHTEN Karya: Joko Pinurbo

WINTERNACHTEN Karya: Joko Pinurbo Magrib memanggilku pulang ketika salju makin meresap ke sumsum tulang. Pulang ke hulu matamu agar bisa mencair dan menjadi air matamu. Musim tidak berbaju, badan dimangsa hujan, dan magrib mengajakku pulang. Pulang ke suhu bibirmu agar bisa menghangat dan menjadi kecup kenyalmu. Menggigil adalah menghafal rute menuju ibu kota tubuhmu. (2005) Joko Pinurbo Buku: Selamat Menunaikan Ibadah Puisi

BACA SELANJUTNYA »

MALAM PERTAMA Karya: Joko Pinurbo

MALAM PERTAMA Karya: Joko Pinurbo Malam pertama tidur bersamamu, aku terkenang saat-saat manis bersama ibuku ketika dengan lembut dan jenaka ia mengajariku mandi dan memakai celana hingga kurasakan sentuhan ajaib tangan-tangan cinta tanpa bisa kuucapkan terima kasih padanya selain tersenyum dan tertawa. Lalu ibu menjebloskanku ke sekolah. Bertahun-tahun aku belajar bahasa yang baik dan benar hanya untuk mengucapkan cinta monyet dengan lugu dan malu-malu tanpa menyadari bahayanya. Setelah dewasa aku paham bagaimana menyatakan cinta tanpa harus mengatakannya. Kini aku harus menidurimu. Tubuhmu pelan-pelan terbuka dan merebakkan bau masam dari ketiakmu. Aku gugup. Tapi tak mungkin kupanggil almarhumah ibuku untuk mengajariku membaca halaman-halaman tubuhmu sebagaimana dulu dengan tekun dan sabar ia mengajariku membaca kalimat-kalimat sederhana: ini ibu budi; budi minum susu; ini susu ibu. Malam pertama tidur bersamamu, buku, kulacak lagi paragraf-paragraf cinta ibuku di rimba kata-katamu. Apakah kata-kata mempunyai ibu? Aku mencoba mengingat-ingat lagi apa kata ibu. Aku sering lupa dulu ibu suka berkata apa. Aku gemetar. Tubuhmu makin cerdas dan berbahaya. Ibu kata, temanilah aku. 2003 Joko Pinurbo Buku: Selamat Menunaikan Ibadah Puisi

BACA SELANJUTNYA »

CELANA, 2 Karya: Joko Pinurbo

CELANA, 2 Karya: Joko Pinurbo Ketika sekolah, kami sering disuruh menggambar celana yang bagus dan sopan, tapi tak pernah diajak melukis seluk-beluk yang di dalam celana sehingga kami pun tumbuh menjadi anak-anak manis yang penakut dan pengecut, bahkan terhadap nasib kami sendiri. Karena itu kami suka usil dan sembunyi-sembunyi membuat coretan dan gambar porno di tembok kamar mandi sehingga kami pun terbiasa menjadi orang-orang yang suka cabul terhadap diri sendiri. Setelah loyo dan jompo, kami mulai bisa berfantasi tentang hal-ihwal yang di dalam celana: ada raja kecil yang galak dan suka memberontak; ada filsuf tua yang terkantuk-kantuk merenungi rahasia alam semesta; ada gunung berapi yang menyimpan sejuta magma; ada gua garba yang diziarahi para pendosa dan pendoa. Konon, setelah berlayar mengelilingi bumi, Colombus pun akhirnya menemukan sebuah benua baru di dalam celana dan Stephen Hawking khusyuk bertapa di sana. Joko Pinurbo Buku: Selamat Menunaikan Ibadah Puisi

BACA SELANJUTNYA »
BANK NASKAH DRAMA DAN TEATER: MENGAPA ANDA MEMBUTUHKANNYA Dalam dunia seni pertunjukan, naskah drama dan teater menjadi elemen kunci yang tidak bisa di abaikan. Sebagai pilar utama dalam membangun cerita, karakter, dan alur, naskah ini memandu para aktor dan sutradara untuk menghidupkan sebuah karya di atas panggung. Tanpa naskah yang kuat dan terstruktur dengan baik, pertunjukan teater mungkin kehilangan arah dan dampaknya terhadap penonton.

H2: Apa Itu Bank Naskah Drama dan Teater?

Bank naskah drama dan teater adalah kumpulan naskah-naskah yang bisa di gunakan oleh para seniman teater, baik yang sedang mencari inspirasi maupun yang mempersiapkan produksi. Di dalam bank ini, Anda akan menemukan berbagai genre dan gaya naskah, mulai dari drama klasik hingga karya kontemporer. Dengan memiliki akses ke bank naskah, seniman memiliki kesempatan untuk menjelajahi berbagai narasi dan karakter yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.

H3: Manfaat Memiliki Akses ke Bank Naskah Drama dan Teater

  1. Inspirasi Tanpa Batas:
    • Akses ke berbagai naskah memungkinkan seniman teater untuk mendapatkan inspirasi dari berbagai karya, baik yang klasik maupun modern. Ini memperkaya wawasan mereka tentang berbagai tema dan cara penggarapan cerita.
  2. Efisiensi dalam Produksi:
    • Dengan bank naskah, sutradara dan produser dapat dengan cepat menemukan naskah yang sesuai dengan visi mereka. Ini mempercepat proses pemilihan naskah, sehingga produksi dapat di mulai tanpa penundaan.
  3. Eksplorasi Gaya dan Genre:
    • Seniman teater dapat mengeksplorasi berbagai gaya penulisan dan genre teater. Hal ini tidak hanya menambah variasi dalam pertunjukan mereka, tetapi juga membantu mereka memahami dan menguasai berbagai teknik pementasan.
  4. Peluang Kolaborasi:
    • Bank naskah sering kali menjadi titik awal untuk kolaborasi antara penulis naskah, sutradara, dan aktor. Dengan banyaknya naskah yang tersedia, berbagai ide dan interpretasi baru bisa muncul, menciptakan karya yang unik dan menarik.

H2: Bagaimana Cara Memilih Naskah dari Bank Naskah?

Memilih naskah yang tepat memerlukan pemahaman mendalam tentang visi artistik yang ingin di capai. Pertimbangkan faktor-faktor berikut:
  1. Tema yang Relevan:
    • Pilih naskah yang memiliki tema relevan dengan penonton atau isu yang ingin di angkat. Tema yang kuat dapat menjadikan pertunjukan lebih bermakna dan mempengaruhi audiens secara emosional.
  2. Karakter yang Menarik:
    • Karakter yang kompleks dan menarik memberikan ruang bagi aktor untuk menampilkan kemampuan terbaik mereka. Naskah yang baik harus mampu menggambarkan karakter dengan kedalaman yang memadai.
  3. Alur Cerita yang Kuat:
    • Alur yang terstruktur dengan baik memastikan pertunjukan memiliki ritme dan ketegangan yang mampu menjaga perhatian penonton dari awal hingga akhir.
  4. Gaya Penulisan:
    • Gaya penulisan yang unik dapat memberikan identitas pada pertunjukan. Pastikan gaya tersebut sesuai dengan visi Anda dan kemampuan tim produksi.

H2: Bagaimana Mengakses Bank Naskah Drama dan Teater?

Ada beberapa cara untuk mengakses bank naskah drama dan teater:
  1. Perpustakaan:
    • Banyak perpustakaan memiliki koleksi naskah drama dan teater yang bisa di pinjam. Ini adalah tempat yang bagus untuk menemukan karya-karya klasik.
  2. Platform Online:
    • Ada banyak situs web yang menyediakan akses ke naskah drama, baik gratis maupun berbayar. Platform ini memudahkan Anda untuk mencari naskah berdasarkan genre, tema, atau penulis tertentu.
  3. Komunitas Teater:
    • Bergabung dengan komunitas teater lokal bisa menjadi cara yang efektif untuk mengakses bank naskah. Anggota komunitas sering berbagi naskah dan memberikan rekomendasi berdasarkan pengalaman mereka.

H3: Memanfaatkan Bank Naskah untuk Karya Anda

Untuk memaksimalkan manfaat dari bank naskah, berikut adalah beberapa tips praktis:
  1. Selalu Terbuka untuk Eksplorasi:
    • Jangan batasi diri pada satu jenis naskah atau gaya penulisan. Eksplorasi berbagai jenis naskah dapat membantu menemukan inspirasi baru.
  2. Berinteraksi dengan Komunitas:
    • Diskusikan naskah yang Anda temukan dengan anggota komunitas atau tim produksi Anda. Kolaborasi dan diskusi sering kali menghasilkan ide-ide baru yang dapat memperkaya pertunjukan.
  3. Evaluasi Secara Rutin:
    • Setelah memilih dan memproduksi naskah, evaluasi hasilnya. Apakah naskah tersebut memenuhi harapan? Apa yang bisa di perbaiki? Ini akan membantu dalam memilih naskah di masa mendatang.

Kesimpulan

Bank naskah drama dan teater merupakan sumber daya berharga bagi para seniman teater. Dengan memanfaatkan berbagai naskah yang tersedia, Anda dapat mengeksplorasi berbagai ide, mengembangkan keterampilan, dan menghasilkan karya yang berkesan. Pastikan Anda menggunakan bank naskah sebagai alat untuk terus berinovasi dan menciptakan pertunjukan yang memukau.

Laman sastra Indonesia hadir sebagai portal yang memungkinkan kita untuk menelusuri, memahami, dan menikmati berbagai karya sastra

Menu Laman Sastra