SURAT MALAM UNTUK PASKA Karya: Joko Pinurbo Masa kecil kaurayakan dengan membaca. Kepalamu berambutkan kata-kata. Pernah aku bertanya, “Kenapa waktumu kausia-siakan dengan membaca?” Kaujawab ringan, “Karena aku ingin belajar membaca sebutir kata yang memecahkan diri menjadi tetes air hujan yang tak terhingga banyaknya.” Kau memang suka menyimak hujan. Bahkan dalam kepalamu ada hujan yang meracau sepanjang malam. Itulah sebabnya, kalau aku pergi belanja dan bertanya minta oleh-oleh apa, kau cuma bilang, “Kasih saja saya beragam bacaan, yang serius maupun yang ringan. Jangan bawakan saya rencana-rencana besar masa depan. Jangan bawakan saya kecemasan.” Kumengerti kini: masa kanak adalah bab pertama sebuah roman yang sering luput dan tak terkisahkan, kosong tak terisi, tak terjamah oleh pembaca, bahkan tak tersentuh oleh penulisnya sendiri. Sesungguhnya aku lebih senang kau tidur di tempat yang bersih dan tenang. Tapi kau lebih suka tidur di antara buku-buku dan berkas-berkas yang berantakan. Seakan mereka mau bicara, “Bukan kau yang membaca kami, tapi kami yang membaca kau.” Kau pun pulas. Seperti halaman buku yang luas. Dalam kepalamu ada air terjun, sungai deras di tengah hutan. Aku gelisah saja sepanjang malam, mudah terganggu suara hujan. (1999) Joko Pinurbo Buku: Selamat Menunaikan Ibadah Puisi