Naskah Drama BARABAH Karya Motinggo Busye
Naskah Drama BARABAH Karya Motinggo Busye Jika Anda sedang mencari inspirasi untuk pementasan teater, kami sarankan untuk segera mendownload dan membaca naskah drama “BARABAH” karya Motinggo Busye. Naskah ini tidak hanya akan memperkaya wawasan teater Anda, tetapi juga dapat menjadi sumber ide segar untuk menciptakan pertunjukan yang memukau di tempat Anda. Oleh karena itu, kami dengan senang hati menyediakan Bank Naskah Drama untuk teman-teman semua. Dengan koleksi naskah yang kami miliki, Anda dapat dengan mudah menemukan berbagai karya yang sesuai dengan kebutuhan teater Anda. Mari manfaatkan sumber daya ini untuk menghasilkan pertunjukan teater yang mengesankan dan penuh makna. DRAMATIC PERSONAE BARABAH- Istri Banio; seorang wanita berumur 28 tahun, cantik, menarik dan mencintai suaminya. BANIO – Suami Barabah; lelaki tua betubuh bongkok tapi kekar. Berumur sekitar 70an, suaranya lantang dan sukar untuk tertawa ADIBUL – Lelaki besar tinggi, berusia 30 tahun, bekerja sebagai kusir sado. ZAITUN – Wanita montok, berusia 25 tahun, sikapnya ramah dan hangat. Ia adalah anak Banio dari istri ke enam yang telah lama diceraikannya. BARABAH Karya Motinggo Busye ADEGAN I CERITA INI TERJADI DI RUANG TENGAH RUMAH BANIO. NAMPAK SEBUAH MEJA KUNO DAN SEBUAH KURSI TUA YANG TERLETAK DI SAMPINGNYA, DI SUDUT RUANG MELINTANG SEBUAH PETI PANJANG DIMANA BIASANYA BARABAH DUDUK MENENUN, DI SISI TERDAPAT KURSI KURUS. BANIO MASUK DENGAN TANGAN LUKA PENUH TANAH. BANIO Barabah! (melihat sekeliling) O…Barabah! (Duduk di kursi dengan mengurut tangannya sendiri yang luka) BARABAH Tangan bapak luka!? BANIO Biar! BARABAH Ohh BANIO Iya. Tangan bapak luka Banio minum kopi dan Barabah duduk di peti Tapi kopinya enak BARABAH Benar? Tapi serbuk kopinya yang kemarin juga BANIO Tidak peduli itu serbuk kopi kemarin atau lima puluh tahun lalu, aku cuma mengatakan kopi yang kau bikin hari ini enak. Sudah, jangan tanya lagi! BARABAH Jangan Tanya lagi…. Banio memalingkan mukanya. Kemudian melirik ke arah Barabah yang merenda, Banio menarik napas panjang. BANIO (Lembut) Barabah… . BARABAH Iya pak? BANIO Tolong pijit-pijit kepalaku. Barabah berdiri di depan Banio BARABAH Apa mau dikerok lagi punggung itu? BANIO Ah, malu aku! BARABAH Kenapa? BANIO Punggungku sudah bongkok. Nanti engkau tahu punggungku bongkok BARABAH Ah, tidak. BANIO (Berdiri) Siapa bilang tidak!? Lihat nih, lihat! (Banio Duduk. Barabah masih berdiri. Banio memijit-mijit keningnya sendiri dan melihat Barabah masih berdiri dari sela-sela jemarinya) SELANJUTNYA SILAHKAN download Naskah Drama BARABAH Karya Motinggo Busye