Naskah Drama Pamflet Merdeka

Naskah Drama Pamflet Merdeka

  Pamflet Merdeka Karya Bima Budi P Babak A Panggung terlihat gelap dan perlahan cahaya lampu menyinari tetapi masih redup. Seorang kekasih sedang duduk menunggu kekasihnya. Ada 2 orang yang satu duduk didekat kekasih dan yang satu berdiri pada posisi kuda-kuda, dua orang tersebut membuat gerakan yang telah ditentukan. Setelah selesai lampu tidak lagi redup dan  Datang seorang lelaki membawa sebuah pamflet dia terus mengamati benda itu sampai melupakan sekitarnya. Kekasih : dari mana aja, saya sudah tunggu dari tadi? Lelaki itu tidak mendengarkan kekasihnya. Kekasih : dari mana aja? (dengan nada sedikit keras) Lelaki : ternyata disini, aku cari ke kebon binatang sebelah ngak ada. Kekasih : emang, aku monyet? Lelaki : mungkin iya, mungkin tidak. Kekasih : lalu kau anggap apa aku ini? Lelaki : em……….entah lah. klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya

BACA SELANJUTNYA »
Naskah Drama Pemimpin Tua

Naskah Drama Pemimpin Tua

  Pemimpin Tua Karya: Bima Budi P Dramatik person Pemimpin tua Bunglon Nenek Penari 1 Penari 2 Gruping 1 Gruping 2 Gruping 3 Stage 1 Pangung terlihat gelap, cahaya lampu mulai menyala tetapi masih remang-remang terlihat disitu tangga bertingkat tiga berada ditengah pangaung dan diatasnya ada kursi putih dan ada laki-laki berumur sekitar 70 tahun duduk dikursi tersebut. Lampu masih remang-remang tapi jelas untuk dilihat tujuh penari berwajah putih memasuki panggung iringan musikpun terlantun penari bergerak sesuai dengan telah diarahkan. Setelah music berhenti para penari diam tepaku beberepa saat kemudian terdengar suara benda jatuh dengan sangat keras, para penari seperti mencari sesuatu di tanah. Pemimpin tua : sudah tujuh puluh tahun, hari ini minggu tanggal 7 dan  jam 7 pagi waktu terlalu cepat meningalkan aku sampai wajah ku bergariskan problema kehidupan masa lampau dan ketiak ku pun keriput. Sejak waktu tangisan itu aku menjadi seseorang yang dewasa. Hari ini aku minum susu entah itu susu palsu atau susu asli, dengan penuh semangat manyambut hari yang lebih baik. Aku siapkan hari-hari ini dengan perencanaan yang matang untuk mengatasi problema kehiduapan masarkat ku, tapi kenapa perbuatan ku selalu gagal sampai sekarang. Maaf kan aku rakyat ku, aku ini pemimpin tua yang kehabiasan akal untuk mensejahterakan rakyat atau mungkin aku bodoh. Rakyat ku pasti menerima keadaan ini dengan lapang dada, bukan begitu kan?. Rakyat ku sekali lagi saya gagal menjadi pemimpin kalian sehingga orang-orang barat berkata. “perencanaan dalam pembangunan segala aspek bangsa kalian kurang sistematis, bangsa yang selalu melangar peraturan, bangsa penuh skandal-skandal tak terungkap dan kalian bangsa malas, yang selalu mabuk dengan spirtus” Bedebah . . . . klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya

BACA SELANJUTNYA »