BAJU LOAK SOBEK PUNDAKNYA Karya: Wiji Thukul

siang tadi aku beli baju harganya murah harganya murah bojoku di pedagang loak di pedagang loak bojoku pundaknya sedikit sobek sedikit sobek bojoku bisa dijahit tapi nanti akan kubeli benang akan kubeli jarum untuk menjahit bajumu bojoku untukmu bojoku baju untuk untukmu tadi siang kucuci baju itu kucuci bojoku tapi aku bimbang aku bimbang bojoku kutitip ke kawan atau kubawa sendiri nanti kalau aku pulang kalau aku pulang bojoku karena sekarang aku buron diburu penguasa karena aku beroganisasi karena aku berorganisasi bojoku baju itu kulipat bojoku di bawah bantal tak ada setrika bojoku tak ada setrika agar tak lusuh agar tak lusuh karena baju ini untukmu bojoku 22 Januari 1996 Wiji Thukul Buku: Nyanyian Akar Rumput

BACA SELANJUTNYA »

PUISI SI BUTA Karya: Wiji Thukul

semenjak pagi bangun mataku terbuka sibuk menyiapkan mimpi semenjak matahari bangkit sampai hari ini hidupku tidur dan menguap dan bangkit terkejut di dalam cermin kulihat tanganku masih meraih selimut dan sukmaku tak berkaki berjalan tak pernah tiba (di wilayah bebas waktu sukmaku terbanting!) dalam hening kugapai pedang (tapi tak ada!) untuk memorak lensa mataku yang dua biji ini yang selalu terbuka dan manipu beri-berilah aku ketajaman untuk membutakan mataku yang dua ini betapa pun bagaimana ingin terjaga sebelum pagi berganti pagi lagi. Wiji Thukul Buku: Nyanyian Akar Rumput

BACA SELANJUTNYA »

DI TANAH NEGERI INI MILIKMU CUMA TANAH AIR Karya: Wiji Thukul

bulan malam membuka mataku merambati wuwungan rumah-rumah bambu yang rendah dan yang miring di muka parit yang suka banjir membayanglah masa depanmu rumah-rumah bambu yang rendah dan yang miring lentera minyak gemetar merabamu pengembara o pengembara yang nyenyak bulan malam menggigit batinku mulutnya lembut seperti pendeta tua mengulurkan lontaran nasibmu o tanah-tanah yang segera rata berubahlah menjadi pabrik-pabriknya kita pun lalu kembali bergerak seperti jamur liar di pinggir-pinggir kali menjarah tanah-tanah kosong mencari tanah permukiman di sini beranak-cucu melahirkan anak suku-suku terasing yang akrab dengan peluh dan matahari di tanah negeri ini milikmu cuma tanah air. Wiji Thukul Buku: Nyanyian Akar Rumput

BACA SELANJUTNYA »

LAGU PERSETUBUHAN Karya: Wiji Thukul

LAGU PERSETUBUHAN Karya: Wiji Thukul kalau angka aku pun angka tak genap : tapi satu mana lengkap tanpa yang pecah maka aku pun rela jadi sepersekian dari keutuhanmu sebab tak lengkap engkau tanpa aku sebab tak sempurna engkau tanpa manusia kalau angka aku pun angka tak genap : maka kulengkapi matamu dengan cahaya kausempurnakan cahaya dalam api kau merah, aku panas, kau panas, aku merah terbakar membakar sepanjang adanya manusia kalau angka aku pun angka tak genap : melengkapimu demikian, kita bersetubuh dalam udara bukahkah begitu, tuhan? Wiji Thukul Buku: Nyanyian Akar Rumput

BACA SELANJUTNYA »