NASKAH DRAMA GERR

NASKAH MONOLOG AKSIOMA

NASKAH MONOLOG AKSIOMA KARYA TAUFAN S. CHANDRANEGARA Naskah Monolog Aksioma, yang merupakan karya inovatif dari Taufan S. Chandranegara, secara mendalam mengeksplorasi tema-tema filosofis dan eksistensial melalui struktur naratif yang kaya dan penuh makna. Dengan pendekatan yang sangat terampil dan pemilihan bahasa yang tepat, Taufan S. Chandranegara berhasil menghadirkan sebuah karya yang tidak hanya memikat perhatian, tetapi juga merangsang pemikiran kritis dan refleksi mendalam dari audiensnya. Selain itu, naskah ini secara efektif menggambarkan konflik internal dan eksternal karakter dengan cara yang sangat mengesankan, menjadikannya sebuah kontribusi penting dalam dunia teater yang menawarkan wawasan baru dan perspektif yang segar mengenai kehidupan dan eksistensi manusia NASKAH MONOLOG AKSIOMA CATATAN VISUAL: Dalam memerankan naskah ini, diperlukan perangkat multimedia. Naskah ini dibuat dalam bentuk Stage Film/Life Video on Stage. Diperlukan imajinasi tanpa batas, kontekstual dalam term of moralisme. Sebuah bibir. Senyum. Beragam rupa dalam hati Sang. Entah siapa dia. Entah. Persoalannya bukan tersirat atau tersurat. Saudara paham maksud saya? Tidak?! Pasti tidak. Anda pasti menduga tentang sebuah hati yang terluka atau cemburu, membara, pedih, gembira, suka, duka, nestapa, lara, ceria, nostalgia, birthday, valentine, atau berhubungan dengan hal-hal yang bersifat positif-negatif. Ha ha ha… sangat konservatif, kalau hanya itu. Kuno, bodoh, tidak cerdas. Atau, Saudara menduga hubungan: Bibir dan hati. Umumnya terkait dengan inner-mind Anda, orang, massa. Tidak?! Atau, Saudara menduga: Sebuah bibir, senyum. Berhubungan dengan tren iklan, ha ha ha ha… hampir, mirip, tapi bukan itu, Saudara. Lalu apa? Saya juga ingin tahu. Kenapa? Karena saya juga sedang menduga. Diagnosis apa yang kira-kira tepat untuk itu. Kalimat diagnosis tidak Cuma digunakan dalam kalangan medis saja, kan?! Khususnya disiplin kedokteran. Kalau dokter sekolah bertahun-tahun, kemudian hanya pandai mendiagnosis. Karena itulah maksimalisasi dari keilmuannya. Tetapi, tetapi, tetapi, jika kita kembali hubngkan dengan: Sebuah bibir, senyum. Perlukan kita memakai alibi “diagnosis”? Oleh karena itu, kami, sebagai Bandar Naskah, dengan bangga menyediakan BANK NASKAH DRAMA khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa melalui penyediaan naskah drama yang berkualitas, kami dapat mendukung dan memajukan dunia teater di tanah air.

BACA SELANJUTNYA »
Naskah Bahasa Jawa

NASKAH MONOLOG AIR MATA DI NORTHUMBERLAND

NASKAH MONOLOG AIR MATA DI NORTHUMBERLAND Karya Erwin Romell (Edward Y.S) Naskah Monolog Air Mata di Northumberland, yang merupakan karya cemerlang dari Erwin Romell (Edward Y.S), dengan mahir mengangkat tema-tema emosional dan sosial melalui struktur naratif yang mendalam. Selain itu, karya ini secara efektif mengeksplorasi kompleksitas karakter dan konflik internal dengan cara yang sangat memikat. Dengan demikian, Erwin Romell berhasil menyajikan sebuah pengalaman teater yang tidak hanya menggugah perasaan, tetapi juga mengajak audiens untuk merenungkan isu-isu penting dalam konteks yang lebih luas. Sebagai hasilnya, naskah ini menawarkan pandangan yang kaya dan berlapis mengenai kehidupan dan kemanusiaan, menjadikannya sebuah karya yang sangat berharga dan mengesankan dalam dunia teater. NASKAH MONOLOG AIR MATA DI NORTHUMBERLAND Karya Erwin Romell (Edward Y.S) Yang akan kuceritakan ini adalah hal yang biasa saja. Tidak menginginkan sesuatu atau mengharapkan sesuatu. Biasa saja. Sebuah kisah yang terjadi di rumah-rumah tangga. Tetapi bagiku sangat berkesan. Entah bagi orang lain. Tidak membutuhkan suatu pemahaman khusus untuk mendengarnya. Dan sama sekali tak ada hubungannya dengan teori Freud, Nietszhe, Hegel dan mungkin Marx. Untuk itu, bagi mereka yang telah membuat lusuh buku-buku mereka harap dengan hormat menyimpannya sebagai ingatan emosi semata, dan tidak menjadi dasar pemahaman cerita ini. Di Northumberland., kami menyewa sebuah flat murah tanpa penghangat ruangan dengan air ledeng yang kerapkali bercampur lumpur. Istriku, dia seorang profil istri yang progresif dalam berfikir, kutu buku dan pandai memasak. Dia seorang jemaat gereja yang taat. Tiap malam minggu selalu berlatih untuk memimpin puji-pujian di Gereja. Ya, istriku adalah penyanyi gereja paling terpuji di Northumberland.. Suaranya seakan keluar untuk memberi warna keagungan, keharuan dan kedalamn suasana yang membuat mata para pendengarnya basah. Karena itu, istriku banyak dikenal para pejabat dan petinggi Northumberland.. Aku sendiri bukanlah seorang jemaat yang taat. Aku hanya seorang kristiani biasa. Berdoa sebelum makan, sebelum tidur, sebelum bekerja, berdoa di pagi hari tetapi jarang ke gereja. Hari minggu hampir sepenuhnya kupergunakan untuk istirahat. Sehingga istriku sering pergi sendiri atau dijemput kenalan yang aku sendiri jarang mengenalnya. Oleh karena itu, kami, sebagai Bandar Naskah, dengan bangga menyediakan BANK NASKAH DRAMA khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa melalui penyediaan naskah drama yang berkualitas, kami dapat mendukung dan memajukan dunia teater di tanah air.  

BACA SELANJUTNYA »
NASKAH DRAMA KOTAK SURAT TERAKHIR

NASKAH MONOLOG AH

NASKAH MONOLOG AH Karya Putu Wijaya Naskah Monolog Ah, yang merupakan karya monumental dari Putu Wijaya, secara mendalam mengeksplorasi tema-tema kompleks melalui dialog yang penuh kekuatan. Sebagai hasil dari pemikiran yang mendalam dan penguasaan teknik penulisan yang sangat terampil, Putu Wijaya berhasil menciptakan narasi yang tidak hanya memikat, tetapi juga mampu merangsang refleksi mendalam pada penontonnya. Dengan demikian, naskah ini tidak hanya menawarkan sebuah pengalaman teater yang berkesan, tetapi juga mengajak audiens untuk merenungkan berbagai aspek kehidupan dan eksistensi. NASKAH MONOLOG AH Karya Putu Wijaya SEBUAH KURSI DAN  SEBUAH MEJA PANJANG YANG DITUTUP OLEH KAIN PUTIH YANG MENYEMBUNYIKAN TUBUH ORANG SAKIT YANG TERBUJUR. (BISA BONEKA BISA MANUSIA) TAS DOKTER. SEBUAH AMPLOP UANG DOKTER BARU SELESAI MENULIS  SURAT KEPADA IBUNYA. IA SEDANG MEMASUKKAN KE DALAM AMPLOP. Ibu, saya tulis surat ini tengah malam. Saya baru saya pulang dari puskesmas. Tidak ada kendaraan, terpaksa jalan kaki. Capek juga, tapi saya senang. Tadi pagi uang gaji selama 3 bulan baru turun, ini saya kirim semua buat Ibu. MENGELUARKAN UANG DARI TAS DAN MENGHITUNGNYA Saya tidak perlu uang di sini. Tidak ada yang harus dibeli. Maaf saja  sudah menyusahkan Ibu, ini memang resiko kerja di pedalaman. Masih mendingan saya,  ada teman yang 6 bulan baru gajinya turun. Nantilah, tahun depan saya akan praktek di kota saja supaya selalu dekat dengan  ibu. Kasihan juga Ibu terus-terusan sendirian MEMASUKKAN UANG KE DALAM AMPLOP. Oleh karena itu, kami, sebagai Bandar Naskah, dengan bangga menyediakan BANK NASKAH DRAMA khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa melalui penyediaan naskah drama yang berkualitas, kami dapat mendukung dan memajukan dunia teater di tanah air. Selain itu, kami juga membuka kesempatan bagi penulis naskah terbaru yang ingin membagikan karyanya kepada publik. Jika Anda adalah seorang penulis yang memiliki naskah drama yang belum di publikasikan atau karya lama yang perlu mendapatkan perhatian lebih, kami sangat menyambut kesempatan untuk mendistribusikan naskah Anda melalui laman kami.

BACA SELANJUTNYA »
NASKAH DRAMA TAK ADA

NASKAH MONOLOG AENG

NASKAH MONOLOG AENG Karya Putu Wijaya Naskah Monolog Aeng, yang merupakan karya luar biasa dari Putu Wijaya, secara mendalam mengeksplorasi kompleksitas emosional dan psikologis karakter utamanya. Dengan keterampilan yang sangat terampil, Putu Wijaya berhasil menciptakan dialog yang tidak hanya memukau, tetapi juga menggugah pemikiran dan perasaan penontonnya. Melalui struktur naratif yang cermat dan penggunaan bahasa yang penuh nuansa, karya ini menawarkan pengalaman teatrikal yang mendalam dan mengesankan, yang merangsang refleksi dan empati dari audiensnya. NASKAH MONOLOG AENG Karya Putu Wijaya IA BERBARING DI LANTAI DENGAN KAKI NAIK KE KURSI. DI MEJA KECIL, DEKAT KURSI, ADA BOTOL BIR KOSONG SEDANG DI LANTAI ADA PIRING SENG. MUKANYA DITANGKUP TOPI KAIN. DI KAMAR SEBELAH TERDENGAR SESEORANG MEMUKUL DINDING BERKALI-KALI. Ya, siapa itu. Jangan ganggu, aku sedang tidur. GEDORAN KEMBALI BERTUBI. Yaaaa! Siapaaa? Jangan ganggu aku sedang tidur. GEDORAN BERTAMBAH KERAS. ORANG ITU MENGANGKAT TUBUHNYA. Ya! Diam kamu kerbau! Sudah aku bilang, aku tidur. Masak aku tidak boleh tidur sebentar. Kapan lagi aku bisa tidur kalau tidak sekarang. Nah begitu. Diam-diam sajalah dulu. Tenangkan saja dulu kepalamu yang kacau itu. Hormati sedikit kemauan tetangga kamu ini. (BERBARING LAGI) Ya diam. Tenang seperti ini. Biar aku dengar hari bergeser mendekatiku dengan segala kebuasannya. Tiap detik sekarang kita berhitung. Aku kecap detak-detak waktu kenyang-kenyang, karena siapapun tak ada lagi yang bisa menahannya untukku. Bahkan Tuhan juga sudah menampikku. Sebentar lagi mereka akan datang dan menuntunku ke lapangan tembak. Mataku akan di balut kain hitam dan sesudah itu seluruh hidupku jadi hitam. Aku akan terkulai di situ berlumuran darah. Jadi onggokan daging bekas. Sementara dunia terus berjalan dan kehidupan melenggang seperti tak kekurangan apa-apa tanpa aku. Sekarang kesempatanku yang terakhir untuk menunjuk arti. Mengisi kembali puluhan tahun di belakang yang sudah aku lompati dengan terlalu cepat. Apa yang bisa di lakukan dalam waktu pendek tetapi. dahsyat?   Oleh karena itu, kami, sebagai Bandar Naskah, dengan bangga menyediakan BANK NASKAH DRAMA khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa melalui penyediaan naskah drama yang berkualitas, kami dapat mendukung dan memajukan dunia teater di tanah air.

BACA SELANJUTNYA »
Naskah Drama Badai Sepanjang Malam

Naskah Drama Badai Sepanjang Malam

Naskah Drama Badai Sepanjang Malam Karya Max Arifin: Kajian Psikologis dan Idealisme yang Terguncang Drama sebagai bentuk karya sastra sering kali menjadi refleksi yang mendalam dari realitas kehidupan. Dalam naskah drama Badai Sepanjang Malam karya Max Arifin, kita dapat melihat dengan jelas bagaimana idealisme yang kuat dapat runtuh di hadapan kenyataan hidup yang pahit. Drama ini memperlihatkan pertaruhan antara mentalitas dan keteguhan hati nurani ketika berhadapan dengan idealisme yang di pegang teguh oleh karakter-karakternya. Secara khusus, penulis menelaah naskah drama Badai Sepanjang Malam ini melalui pendekatan pragmatik dengan sudut pandang psikologi. Hal ini di lakukan karena konflik batin yang kompleks dan mendalam menjadi inti dari drama tersebut. Penelitian ini memanfaatkan sumber data dari kutipan-kutipan dialog dalam naskah Badai Sepanjang Malam untuk mengungkap lapisan-lapisan emosi dan perjuangan internal yang di alami oleh karakter-karakternya. Adapun metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yang memungkinkan penulis untuk mengkaji naskah secara objektif dan mendalam. Dengan harapan bahwa kajian ini bisa memberikan wawasan yang baru dan lebih dalam bagi para pembaca, kami mengajak Anda untuk mendownload dan membaca naskah drama ini. Semoga karya ini dapat memberikan inspirasi dan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas batin manusia. Selain itu, kami juga menyediakan Bank Naskah Drama yang dapat di akses oleh teman-teman semua. Dengan adanya bank naskah ini, di harapkan semakin banyak karya-karya bermutu yang dapat di jadikan sumber inspirasi dan bahan kajian. Badai Sepanjang Malam Para Pelaku: 1.Jamil, seorang guru SD di Klaulan,Lombok Selatan,berumur 24 tahun 2.Saenah,istri Jamil berusia 23 tahun 3.Kepala Desa,suara pada flashback   Setting : Ruangan depan sebuah rumah desa pada malam hari.Di dinding ada lampu minyak menyala.Ada sebuah meja tulis tua. Di atasnya ada beberapa buku besar.Kursi tamu dari rotan sudah agak tua.Dekat dinding ada balai balai .Sebuah radio transistor juga nampak di atas meja.   Suara : Suara jangkerik.suara burung malam.gonggongan anjing di kejauhan.Suara Adzan subuh.   Musik: Sayup sayup terdengar lagu Asmaradahana,lewat suara sendu seruling   Note: Kedua suami istri memperlihatkan pola kehidupan kota.dengan kata lain,mereka berdua memang berasal dari kota.tampak pada cara dan bahan pakaian yang mereka kenakan pada malam hari itu.mereka juga memperlihatkan sebagai orang yang baik baik.hanya idelisme yang menyala nyala yang menyebabkan mereka berada di desa terpencil itu.   Begitu layar tersingkap, nampak Jamil sedang asyik membaca.Kaki nya di telusurkan ke atas kursi di depannya.Sekali sekali ia memijit mijit keningnya dan membaca lagi.Kemudian ia mengangkat mukanya,memandang jauh ke depan,merenung dan kembali lagi pada bacaannya.Di kejauhan terdengar salak anjing melengking sedih.Jangkerik juga menghiasi suasana malam itu. Di kejauhan terdengar seruling pilu membawakan Asmaradahana. Jamil menyambar rokok di atas meja dan menyulutnya.Asap berekepul ke atas.Pada saat itu istrinya muncul dari balik pintu kamar.   SELANJUTNYA SILAHKAN download Naskah Drama BADAI SEPANJANG MALAM Karya MAX ARIFIN  

BACA SELANJUTNYA »
ANGGUR TERAKHIR MONOLOG Didik Wahyudi

ANGGUR TERAKHIR MONOLOG Didik Wahyudi

ANGGUR TERAKHIR : SEBUAH MONOLOG Karya Didik Wahyudi 03177570816 / bungabianglala@gmail.com LAMPU PANGGUNG MEREGANG: SEBUAH RUANGAN DI DALAM RUMAH. SEORANG PEREMPUAN ENTAH APA YANG DIKERJAKANNYA. SEPI, SAMPAI PEREMPUAN ITU BICARA: Luar negeri. Saya akan pergi ke luar negeri. Sebuah tempat dimana kehidupan saya akan bersambung. Menjadi sebuah jalan, yang entah menuju kemana. Tapi yang pasti saya akan mendapatkan pekerjaan yang lebih jelas. Tidak lagi terombang-ambing di antara kesepian dalam hati kecil saya dan para lelaki yang selalu memuja suara saya. Tubuh saya.   Saya sudah menjadi penyanyi kafe ketika umur saya 16 tahun. Ketika perempuan-perempuan seumur saya sedang sibuk ke sekolah, saya malah tidur di kamar. Dan malam waktu mereka tidur, saya ada di kafe. Begitulah saya jalani roda gila hidup saya. Berputar-putar di antara mimpi dan remang-remang cahaya panggung. 10 tahun adalah waktu yang lama. Dalam sepuluh tahun saya pasti sudah memiliki segalanya dan hidup berkecukupan andai saja saya mengenal Mas Jacky sejak dulu. Tetapi sudahlah. Barangkali memang begitulah garis tangan yang harus saya terima. Toh, sekarang saya sudah memegang semua yang saya perlukan. Pasport dan beberapa lembar surat akan mengantarkan saya ke tanah seberang. Tanah, yang dulu hanya bisa saya dengarkan ceritanya. klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya

BACA SELANJUTNYA »