DUA SAJAK BUAT BASUKI RESOBOWO Karya: Chairil Anwar

DUA SAJAK BUAT BASUKI RESOBOWO
Karya: Chairil Anwar

I

Adakah jauh perjalanan ini?
Cuma selenggang! — Coba kalau bisa lebih!
Lantas bagaimana?
Pada daun gugur tanya sendiri,
Dan sama lagu melembut jadi melodi!

Apa tinggal jadi tanda mata?
Lihat pada betina tidak lagi menangadah
Atau bayu sayu, bintang menghilang!

Lagi jalan ini berapa lama?
Boleh seabad… aduh sekerdip saja!
Perjalanan karna apa?
Tanya rumah asal yang bisu!
Keturunanku yang beku di situ!

Ada yang menggamit?
Ada yang kehilangan?
Ah! jawab sendiri — Aku terus gelandangan….

II

Seperti ibu + nenekku juga
tambah tujuh keturunan yang lalu
aku minta pula supaya sampai di sorga
yang kata Masyumi + Muhammadiyah bersungai
        susu
dan bertabur bidari beribu

Tapi ada suara menimbang dalam diriku,
nekat mencemooh: Bisakah kiranya
berkering dari kuyub laut biru,
gamitan dari tiap pelabuhan gimana?
Lagi siapa bisa mengatakan pasti
di situ memang ada bidari
Suaranya berat menelan seperti Nina, punya
        kerlingnya Jati?

Malang, 28 Februari 1947
Chairil Anwar

Catatan:
Puisi ini diambil dari buku ‘Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45’. Pada buku lainnya puisi ini terpisah menjadi dua judul berbeda. Dalam buku ‘Tiga Menguak Takdir’ sajak pertama diberi judul “Sajak Buat Basuki Resobowo”, sedangkan dalam buku ‘Deru Campur Debu’ sajak kedua diberi judul “Sorga“.

Februari 2025
SSRKJSM
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
2425262728 

Laman sastra Indonesia hadir sebagai portal yang memungkinkan kita untuk menelusuri, memahami, dan menikmati berbagai karya sastra

Menu Laman Sastra