Naskah Drama Rahwana

Naskah Drama Rahwana

Naskah Drama Rahwana karya Abdul Mukhid adalah sebuah karya yang patut diperhatikan. Oleh karena itu, kami sangat menyarankan Anda untuk segera mengunduh dan membaca naskah ini. Dengan harapan, naskah ini dapat memberikan inspirasi yang mendalam dalam proses pembuatan pertunjukan teater di tempat Anda. Selain itu, semoga karya ini juga dapat memperkaya wawasan Anda dan membantu dalam menciptakan pertunjukan yang tidak hanya menarik tetapi juga mengesankan. Oleh karena itu, kami, sebagai Bandar Naskah, dengan bangga menyediakan BANK NASKAH DRAMA khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa melalui penyediaan naskah drama yang berkualitas, kami dapat mendukung dan memajukan dunia teater di tanah air. Selain itu, kami juga membuka kesempatan bagi penulis naskah terbaru yang ingin membagikan karyanya kepada publik. Jika Anda adalah seorang penulis yang memiliki naskah drama yang belum dipublikasikan atau karya lama yang perlu mendapatkan perhatian lebih, kami sangat menyambut kesempatan untuk mendistribusikan naskah Anda melalui laman kami. Untuk itu, silakan hubungi kami melalui email di jejakteater@gmail.com. Kami siap membantu Anda dalam proses publikasi dan distribusi naskah drama Anda agar lebih dikenal oleh khalayak luas. Dengan demikian, kami berharap Anda dapat memanfaatkan layanan BANK NASKAH DRAMA kami dengan sebaik-baiknya dan terus berkontribusi pada perkembangan dunia teater di Indonesia.   CUPLIKAN  Naskah Drama Rahwana REPORTOAR PEMBUKA (ADEGAN PENCULIKAN SHINTA OLEH RAHWANA DI HUTAN. IMPROVISASI) BABAK SATU ADEGAN 1   KERAJAAN ALENGKA WAKTU SENJA. DI BAGIAN TAMAN SARI. TAMAN ASYOKA YANG SUDAH MASYHUR NAMANYA. TERLIHAT PARA DAYANG MELAYANI SHINTA. RAHWANA SEDANG BERCENGKERAMA DENGAN SINTA. RAHWANA TIDAK DIGAMBARKAN SEBAGAI TOKOH RAKSASA YANG JELEK, TAPI SEBAGAI SEORANG YANG GAGAH DAN WAJAH LUMAYAN TAMPAN. TAMAN SARI ITU ADALAH SEBUAH TAMAN SARI YANG SANGAT INDAH. TOKOH DAYANG-DAYANG BOLEH ADA BOLEH TIDAK   RAHWANA (Kepada dayang-dayang) Kalian boleh pergi.   (Para dayang memberi hormat, lalu pergi. tinggal rahwana dan shinta berdua)   Kau tahu kenapa aku membawamu kemari?   SHINTA (Pura-pura tidak tahu) Tidak.   RAHWANA Bahkan aku bisa melihat kepura-puraan di matamu. (Shinta diam saja. Sedikit salah tingkah) Apakah kau sudah melupakan gemuruh perasaan yang ada di dada kita?   SHINTA Tentu saja tidak, Kanda Rahwana. Tapi, saling mencintai bukan harus memiliki, kan? Aku kira itu adalah hukum alam yang tidak terbantahkan lagi. Bukankah kau sendiri pernah berkata begitu? SELANJUTNYA SILAHKAN download RAHWANA Karya Abdul Mukhid  

BACA SELANJUTNYA »
Naskah Drama Contreng Saya

Naskah Drama Contreng Saya

Naskah Drama Contreng Saya Karya Dian Tri Lestari Silakan unduh dan baca naskah drama ini. Semoga naskah tersebut dapat menjadi sumber inspirasi yang berharga dalam menyusun pertunjukan teater di tempat Anda. Dengan membaca dan mempelajari karya ini, diharapkan Anda dapat menemukan ide-ide segar dan kreatif untuk diterapkan dalam karya teater Anda sendiri. Oleh karena itu, kami, sebagai Bandar Naskah, dengan bangga menyediakan BANK NASKAH DRAMA khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa melalui penyediaan naskah drama yang berkualitas, kami dapat mendukung dan memajukan dunia teater di tanah air. Selain itu, kami juga membuka kesempatan bagi penulis naskah terbaru yang ingin membagikan karyanya kepada publik. Jika Anda adalah seorang penulis yang memiliki naskah drama yang belum dipublikasikan atau karya lama yang perlu mendapatkan perhatian lebih, kami sangat menyambut kesempatan untuk mendistribusikan naskah Anda melalui laman kami. Untuk itu, silakan hubungi kami melalui email di jejakteater@gmail.com. Kami siap membantu Anda dalam proses publikasi dan distribusi naskah drama Anda agar lebih dikenal oleh khalayak luas. Dengan demikian, kami berharap Anda dapat memanfaatkan layanan BANK NASKAH DRAMA kami dengan sebaik-baiknya dan terus berkontribusi pada perkembangan dunia teater di Indonesia.   CUPLIKAN Contreng Saya PARA PEMAIN Guru Ortu Nero Timika Siswa 1 Siswa 2 Pedagang Usman Pembeli Caleg Pengawal 1 Pengawal 2     BAGIAN I LAMPU OFF. SETTING RUANG KELAS MEJA DAN KURSI GURU DI TENGAH PANGGUNG. 4 PASANG MEJA DAN KURSI BERDERET RAPI MENGHADAP MEJA GURU DENGAN POSISI DIAGONAL LAMPU ON. 2 ORANG SISWA SUDAH DUDUK DI DALAM KELAS. SEORANGNYA DUDUK DI KURSI, SEORANGNYA LAGI DUDUK DI MEJA. NERO  (Masuk dengan sikap angkuh dan anggun. Pandangannya meremehkan orang lain) My name is Nero   TIMIKA MASUK DARI ARAH BELAKANG NERO. TAMPILANNYA TIDAK SEPARLENTE NERO NERO (Memperhatikan fisik Timika dengan sinis dan jijik) Dandananmu dari kemaren itu-itu terus ? TIMIKA  Ada yang salah ? NERO  Ada yang salah, Ada yang salah, Ada yang salah ? Ya jelas salah dong. Lihat bawaanku. Hp aja 3. Sekolah aja pakai mobil mewah. Sepatu merk Rusia. Mau, mau, mau ?   SELANJUTNYA SILAHKAN download NASKAH DRAMA CONTRENG SAYA Karya Dian Tri Lestari  

BACA SELANJUTNYA »
NASKAH DRAMA Renungan Lukisan Kopi

NASKAH DRAMA Renungan Lukisan Kopi

NASKAH DRAMA Renungan Lukisan Kopi Karya Dimas Timus Setyo (Pemenang III Bidang Penulisan Naskah pada PEKAN SENI MAHASISWA NASIONAL 2008) Oleh karena itu, kami dengan bangga mempersembahkan naskah drama “Renungan Lukisan Kopi” karya Dimas Timus Setyo. Karya ini, yang berhasil meraih penghargaan sebagai Pemenang III di bidang penulisan naskah pada PEKAN SENI MAHASISWA NASIONAL 2008, kini tersedia untuk di unduh dan di baca. Dengan membaca naskah ini, Anda di harapkan dapat menemukan inspirasi yang mendalam dan bermanfaat untuk mengembangkan pertunjukan teater di tempat Anda. Selanjutnya, kami ingin mengingatkan bahwa sebagai Bandar Naskah, kami menyediakan BANK NASKAH DRAMA. Hal ini bertujuan untuk mendukung dan memfasilitasi teman-teman pegiat teater di seluruh penjuru, sehingga Anda dapat dengan mudah menemukan naskah-naskah berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan pertunjukan Anda. Dimas Timus Setyo [0856-431-777-56] Atau melalui Jogja Teater Space – 08175486266 ; jogjateater@gmail.com   CUPLIKAN Karya Dimas Timus Setyo (Panggung, menggambarkan sebuah teras. Terdapat meja kursi dan berbagai pernak pernik. Terlihat seorang lelaki paruh baya duduk menghadap kanvas yang masih terlihat kosong. tiba tiba lelaki paru hbaya itu menggungkapkan luapan emosinya)   BRAM  (Dengan Nada Yang Tinggi) Yung bisakah kau tidak membuat suara itu, bunyi harmonica mu itu membuat aku pusing. Ini sudah keseratus kalinya aku kehilangan akal. Kalau begini terus aku tak kanpernah bisa menggambar! Yung tolong hentikan suara harmonica itu (menggambil cangkir yang beris kopi lalu dengan perasaan jengkel melemparkan pada kain kanvas hingga kopi itu tumpah tepat di kain kanvas) sialan!!! (keluar)   BUYUNG (Keluar Dari Dalam Kamar) Baiklah Bram aku akan menghentikannya. Bram..! Bram…! (Melihat Kearah Kanvas) kemana lagi dia, (Buyung Melihat Pecahan Cangkir Lalu Segera Membersihkanya) selalu saja begini.   SANDRA (Dari Dalam Sandra Langsung Menghampiri Buyung) Ada apa Yung, kok sepertinya tadi aku mendengar sesuatu yang pecah!   BUYUNG Oh, ini hanya cangkir!!   SANDRA Bagaimana bisa cangkir itu pecah!   BUYUNG Mungkin Bram menjatuhkan cangkir ini, atau bahkan mungkin Bram melempar cangkir berisi kopi ini ke kanvas itu.   SELANJUTNYA SILAHKAN download NASKAH DRAMA Renungan Lukisan Kopi Karya Dimas Timus Setyo

BACA SELANJUTNYA »
Naskah Drama Setan Dalam Bahaya

Naskah Drama Setan Dalam Bahaya

Naskah Drama Setan Dalam Bahaya Karya Taufik Al Hakim Jika Anda sedang mencari inspirasi untuk pertunjukan teater berikutnya, Naskah Drama “Setan Dalam Bahaya” karya Taufik Al Hakim adalah pilihan yang tepat. Maka dari itu, kami mengundang Anda untuk segera mendownload dan membacanya. Kami yakin naskah ini akan memberikan wawasan baru dan ide segar yang dapat memperkaya karya teater di tempat Anda. Sebagai penyedia Bank Naskah Drama, kami berdedikasi untuk mendukung teman-teman pegiat teater dalam menciptakan karya yang luar biasa. Oleh karena itu, kami dengan senang hati menyediakan berbagai naskah berkualitas, termasuk karya ini, agar dapat menjadi referensi utama dalam perjalanan kreatif Anda. RUANG KANTOR DENGAN PERABOT SEDERHANA. FAILASUF SEDANG DUDUK DI TENGAH-TENGAH TIMBUNAN BUKU DAN MAJALAH. MEMBACA DAN BERPIKIR DENGAN SIKAP TENANG WAKTU MALAM. TELEPON DI SAMPINGNYA TIBA-TIBA BERDERING   FAILASUF (Mengangkat Gagang Telepon) Hallo! Hallo juga!… Minta bertemu dengan saya?… sekarang?… hal penting?… di situ siapa?… apa katamu?… Setan?… Oh, sekarang bukan waktu bergurau. Waktu sudah larut malam begini kau malah mengajak orang bergurau? … Sudahlah. Tolong tutup saja…   (Meletakkan Gagang Telepon)   Kurang ajar dan kurang punya selera!   TERDENGAR PINTU KAMAR DIKETUK. PINTU KAMAR TERBUKA DAN SETAN MUNCUL DENGAN PAKAIAN BERWARNA MERAH   SETAN (Lemah Lembut Dan Sopan) Maafkan aku. Memang benar, kurang ajar dan kurang punya selera. Memang bukan waktu yang tepat untuk berkunjung, tapi keadaannya gawat sekali.   FAILASUF (Kebingungan) Engkau?   SETAN (Membungkuk Dan Merendah) Ya, akulah.   FAILASUF (Berbisik) SETAN?!   SETAN Mudah-mudahan tampangku tidak terlalu mengecewakan dugaanmu.   FAILASUF Sebaliknya tampangmu sama sekali tidak berbeda dengan yang biasa kami lihat dalam gambar-gambar. Bajumu yang merah… kedua tandukmu yang kecil… sepasang mata yang menyala… hidungmu yang panjang… dan bentuk badan yang kurus kecil.   SETAN Aku tidak mengerti bagaimana orang melukiskan aku dalam bentuk semacam itu. Tapi kalau selama ini memang itu yang kau kenal, aku pun akan memakai itu. Kebohongan yang sudah dikenal orang lebih baik daripada kebenaran yang masih tersembunyi.   SELANJUTNYA SILAHKAN download Naskah Drama SETAN DALAM BAHAYA Karya Taufik Al Hakim

BACA SELANJUTNYA »

Naskah Drama SINGA PODIUM Karya Wisran Hadi

Naskah Drama SINGA PODIUM Karya Wisran Hadi SEBAGAIMANA YANG DI JANJIKAN OLEH TULISAN PADA SPANDUK, POSTER DAN PAPAN PENGUMUMAN YANG DI PASANG DI HALAMAN, DI DEPAN PINTU MASUK DAN DALAM RUANGAN BESAR ITU, MEMANG, SEKARANG SEDANG BERLANGSUNG ACARA CERAMAH UMUM LUAR BIASA. DI DAHULUI ROMBONGAN MUSIK REBANA MENYANYIKAN LAGU-LAGU QASIDAH DENGAN MERDUNYA. SETELAH SAMPAI WAKTUNYA, EMSI DATANG DAN BERDIRI DI SAMPING MIMBAR YANG TINGGI DAN BESAR. MELALUI SEBUAH ALAT PENGERAS SUARA, DIA MENGUMUMKAN LANJUTAN ACARA DENGAN SUARANYA YANG BERSIH DAN SUGESTIF. EMSI: Selanjutnya, acara ini kita lanjutkan. Ceramah Umum Luar Biasa! Di sampaikan tokoh terkenal dan populer dengan julukan yang di senangi beliau – Singa Podium! Malam ini kita mengharapkan beliau akan mengaum lebih hebat lagi. Beliau adalah Abu Tausi Jaiha. Sebuah kejutan! Dan kita tidak perlu terkejut! Hadirin dan hadirat sekalian. Para hadirin yang benar-benar mengikuti ceramah ini dengan sepenuh hati, tidak ribut, batuk-batuk atau bising, Abu Tausi Jaiha akan mendoakan semoga Allah subhanahuwataala melimpahkan taufiq dan hidayahNya kepada kita bersama. Ceramah Umum Luar Biasa! Waktu dan tempat di persilahkan kepada, (tertegun dan bingung) Seorang wanita tiba-tiba datang langsung menuju mimbar dengan tenang dengan langkah-langkah mantap. Pakaiannya “ultra modern” dan membawa sebuah tas yang bagus tempat segala keperluannya berhias diri. Emsi masih bingung dan terpaku, seperti tidak tahu apa yang harus di kerjakannya. WANITA: Maaf saya agak terlambat. Karena semua yang datang ke sini membawa kendaraan dan memenuhi lapangan parkir, mobil saya terpaksa di letakkan di seberang jalan. Petugas keamanan di sini ada kan? Tolong agak tiga orang menjaganya. Tiga, ya. Sausaudara sekalian. Saya sebagai isteri dari, EMSI: Tunggu. Tunggu. Tunggu dulu, eh, ibu, nyonya. Ya Tunggu. Yang bicara saat ini seharusnya Abu Tausi Jaiha. WANITA: (tersinggung dan segera memberikan sebuah amplop besar pada Emsi) Baca! Ayo, baca! Baca dulu. Baca dengan tenang! (sementara Emsi membaca, dia membuka tasnya dan menghiasi diri) EMSI: O,o jadi, ibu istrinya, wah, maaf bu. Setahu saya istri beliau tidak cantik dan semuda ini. Maaf bu. Ibu istri beliau yang keberapa? Saya percaya, beliau tentu tidak punya istri simpanan. WANITA: Baca. Baca. Jangan bicara dulu, baca. EMSI: (setelah membaca sebagian dari surat itu) Hadirin sekalian. Izinkan saya menjelaskan perobahan yang mendadak seperti ini. Agar tidak menimbulkan kegelisahan, saya langsung saja membacakan surat pengantar ini. Di tujukan kepada kita bersama. (membaca surat) Dengan segala hormat. Dengan sangat menyesal saya terpaksa tidak dapat menghadiri pertemuan yang berbahagia ini, karena secara mendadak sekali harus menghadiri rapat penting sehubungan dengan erosi kepercayaan dan krisis kepemimpinan yang melanda masyarakat Melayu. Supaya tidak mengecewakan kita sekalian, istri saya mengambil inisiatif menggantikan saya. Hal ini membuktikan, seorang istri harus dapat menggantikan tugas-tugas suaminya. (Berhenti membaca dan mengangguk beberapa kali) Ya, memang harus begitu. Dan semuanya sudah begitu sekarang. (Membaca lagi) SELANJUTNYA SILAHKAN download Naskah Drama SINGA PODIUM Karya Wisran Hadi Naskah Drama SINGA PODIUM Karya Wisran Hadi Untuk itu, Anda di persilakan untuk mengunduh dan membaca naskah drama “SINGA PODIUM” karya Wisran Hadi. Dengan demikian, kami berharap naskah ini dapat memberikan inspirasi berharga dalam pembuatan pertunjukan teater di tempat Anda. Oleh karena itu, sebagai langkah lebih lanjut, kami di Bandar Naskah dengan senang hati menyediakan Bank Naskah Drama. Dengan adanya bank ini, kami bertujuan untuk mendukung dan mempermudah teman-teman pegiat teater dalam menemukan dan mengakses berbagai naskah berkualitas.

BACA SELANJUTNYA »
Naskah Drama SITI RABI'AH

Naskah Drama SITI RABI’AH Karya Bang Ning

Naskah Drama SITI RABI’AH Karya Bang Ning Teater Ngengade Kuala Tungkal Tanjab Barat Jambi BAGIAN I SEBUAH RUMAH PANGGUNG DENGAN HALAMAN YANG LUAS BERBENTUK TAMAN. SEORANG DARA JELITA SEDANG MELAMUN SENDIRI DI ANTARA BELAHAN JENDELA SEMBARI MENENGADAHKAN KEPALA MENATAP KELUASAN  DAN KEMEGAHAN GERBANG ANGKASA PURA DENGAN TATAPAN KOSONG. DIA SEAKAN MENCOBA MENAKAR KEMAHALUASAN RAHASIA LANGIT DENGAN DAHSYATNYA KEGELISAHAN BATIN YANG SEDANG MELANDA DIRINYA. SUASANA HENING. AWAL LAGU SITI RABI’AH SAMPAI PADA…. “DUDUK MELAMUN DI TEPI PANTAI   INANG (menggoda. Berpantun). Kelamnya malam tanpa rembulan, bulan tersaruk di rumpun puaka. Gelisah hati nanda perawan, duduk termenung bermuram durja.   RABI’AH       Ah, Inang. Mengejutkan nanda saja. BALAS BERPANTUN DATAR Jangan suka menyusun mantra, khilaf kata muara bencana. Jangan berpantun sarat makna, resah hatiku tak mampu mencernanya.   INANG (spontan membalas). Bukan susun sembarang susun, susun kata jadi cerita. Bukan pantun sembarang pantun, pantun menghibur hati yang luka.   RABI’AH (membalas sambil menangis tersedu). Susun cerita jadi legenda, di kenang di pahat di rumah batu. Hati yang luka kapan sembuhnya, hidup bak kerakap tumbuh di batu. Oh Inang…   INANG           Apa yang sedang kau lamunkan anakku, tidaklah baik bagi seorang anak dara melamun sendirian di saat sang surya mulai beranjak ke ufuk barat. Masuklah kedalam kamarmu, karena ayah-bundamu tidak akan suka melihatmu seperti ini.   RABI’AH       Oh Inang, dalam hal mana ayahanda akan suka melihat nanda, apapun yang nanda lakukan selalu salah dan mengundang amarah. Satu-satunya hal yang ayahanda sukai adalah mengurung nanda di dalam kamar setiap hari. Tidak boleh keluar dan bertemu kawan-kawan sebaya, bermain serta bergembira sebagaimana layaknya seorang anak dara yang baru beranjak dewasa. Entah sampai kapan nanda akan mampu bertahan hidup terkekang seperti ini. Lebih baik nanda mati saja Inang… SELANJUTNYA SILAHKAN download Naskah Drama SITI RABI’AH Karya Bang Ning Naskah Drama SITI RABI’AH Karya Bang Ning Dengan penuh antusiasme, kami mengundang Anda untuk mengunduh dan membaca naskah drama SITI RABI’AH karya Bang Ning. Kami yakin bahwa karya ini akan memberikan inspirasi dan ide segar dalam merancang pertunjukan teater di lokasi Anda. Selanjutnya, sebagai wujud komitmen kami dalam mendukung pengembangan dunia teater, kami dengan bangga mempersembahkan BANK NASKAH DRAMA. Melalui platform ini, kami menyediakan berbagai naskah yang di rancang khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh penjuru. Dengan demikian, kami berharap BANK NASKAH DRAMA dapat menjadi sumber referensi berharga yang mendukung kreativitas dan kesuksesan pertunjukan teater Anda.  

BACA SELANJUTNYA »
Naskah Drama karya Wahyudin

Naskah Drama karya Wahyudin “Di Bawah Bayang-Bayang Pohon Bakau”

Naskah Drama “Di Bawah Bayang-Bayang Pohon Bakau” karya Wahyudin dari Sanggar Nuun merupakan karya yang sangat menarik dan signifikan. Kami sangat merekomendasikan Anda untuk segera mengunduh dan membaca naskah ini. Dengan demikian, kami berharap naskah ini tidak hanya menjadi bacaan yang menyenangkan tetapi juga memberikan inspirasi yang mendalam untuk proses pembuatan pertunjukan teater di lokasi Anda. Naskah ini memiliki potensi untuk memperkaya pengalaman teater Anda dan menghadirkan elemen yang segar dan inovatif dalam setiap pertunjukan. Lebih lanjut, kami ingin menginformasikan bahwa kami, sebagai Bandar Naskah yang berdedikasi dan penyedia Bank Naskah Drama, menawarkan berbagai koleksi naskah berkualitas tinggi yang dirancang khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh penjuru. Dengan memanfaatkan layanan kami, Anda akan memperoleh akses ke berbagai naskah yang telah dikurasi secara cermat, sehingga Anda dapat menemukan materi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda. Layanan kami tidak hanya menyediakan naskah untuk keperluan pertunjukan tetapi juga mendukung Anda dalam meningkatkan kualitas pertunjukan teater Anda, menjadikannya lebih beragam dan menarik. Oleh karena itu, jangan ragu untuk memanfaatkan Bank Naskah Drama kami sebagai sumber daya berharga dalam pencarian naskah yang berkualitas. Kami berkomitmen untuk membantu Anda dalam menemukan naskah yang dapat memperkaya pengalaman teater Anda dan memberikan dampak positif dalam setiap pertunjukan yang Anda sajikan.   DRAMATIC PERSONAE Marji (suami usia 78 tahun) Samiah (istri usia 63 tahun) Rahmin (usia 55 tahun) Samsani (usia 50 tahun) Warga Di Bawah Bayang-Bayang Pohon Bakau PAGI HARI DI TEPI LAUT DI DEPAN RUMAH MARJI TAMPAK MEMBERSIHKAN DIRI SETELAH MENANCAPKAN BEBERAPA BATANG POHON BAKAU. BEBERAPA SAAT SAMIAH KELUAR DARI DALAM RUMAH.   SAMIAH  Sudah pulang rupanya kau Marji?! Berapa banyak batang bakau yang kau tancapkan pagi ini?   MARJI  Ya Lumayan.   SAMIAH  Lumayan, berapa tepatnya?   MARJI  Ya lumayan, cukup! Cukup banyak.   SAMIAH  Yang aku tanyakan jumlahnya, Marji. Tepatnya berapa?   MARJI  Sedikit lebih banyak dari kemarin, istriku.   SAMIAH  Wajahmu tampak senang, sepertinya kau berhasil menanam banyak bakau atau kau memang sedang gembira hari ini.   MARJI  Ya, banyak. Tapi aku tak menghitungnya…tidak ada teh panas untukku istriku?   SAMIAH TERDIAM BEBERAPA SAAT, MARJI MENATAP DALAM WAJAH SAMIAH   MARJI  Kau tidak menyediakannya untukku istriku? Padahal katamu aku sedang gembira pagi ini, tapi rasanya kau malah sebaliknya. Apa kau tidak sedang bahagia hari ini? SAMIAH  Kau sudah tahu Marji, pagi ini tidak ada teh panas. Tapi bukan berarti aku tidak bahagia. MARJI  Tapi kenapa tidak menyediakan teh panas, istriku? MARJI TERDIAM, BEBERAPA SAAT MENATAP SAMIAH YANG JUGA TAMPAK GELISAH MARJI  Kau tampak berbeda hari ini Samiah, perkataan dan raut mukamu menunjukan itu. Apa kau tidak suka dengan apa yang aku lakukan setiap hari, menanam dan meyiangi bakau? SAMIAH  Tidak, aku suka! Aku menyukai apa yang kau kerjakan setiap hari suamiku, bahkan aku bangga. MARJI  Tapi…Kenapa kau tidak menyediakan teh panas seperti biasanya? SAMIAH  Memang tidak. MARJI  Apa gula dan tehnya habis? Atau kita tidak mempunyai persediaan air hujan untuk dimasak?   SAMIAH  Mungkin. MARJI Mungkin??! Mungkin bagaimana? Kau mulai aneh istriku, beberapa hari ini kau telah berkata dan bersikap aneh denganku dan sejak aku datang aku menemukan sikap itu ada padamu. SAMIAH  Aneh? Aneh bagaimana? SELANJUTNYA SILAHKAN download Naskah Drama karya Wahyudin

BACA SELANJUTNYA »

Naskah Drama CALIGULA Karya Albert Camus

Naskah Drama CALIGULA Karya Albert Camus Albert Camus, seorang penulis dan filsuf terkenal dari Prancis, di kenal luas karena karyanya yang mendalam dan reflektif. Lahir pada 7 November 1913 di Mondovi, Algeria, Camus adalah salah satu tokoh terkemuka dalam eksistensialisme dan absurdisme. Salah satu karya paling berpengaruhnya adalah naskah drama CALIGULA, yang mengisahkan tragedi kekuasaan dan kegilaan melalui karakter Kaisar Romawi yang terkenal dengan tirani dan kebrutalannya. Dengan penuh antusiasme, kami mengundang Anda untuk mengunduh dan membaca naskah drama CALIGULA karya Albert Camus. Naskah ini di harapkan dapat memberikan inspirasi dan wawasan berharga bagi Anda dalam menyusun dan mengembangkan pertunjukan teater di tempat Anda. CALIGULA menggambarkan perjuangan manusia menghadapi absurditas dan kekacauan, mencerminkan pemikiran filosofis Camus tentang makna dan eksistensi. Oleh karena itu, demi mendukung teman-teman pegiat teater, kami dengan senang hati menyediakan BANK NASKAH DRAMA yang di rancang khusus untuk mempermudah akses Anda ke berbagai naskah berkualitas. Kami percaya bahwa koleksi ini akan sangat berguna untuk menciptakan pertunjukan yang memukau dan berkesan. Dengan referensi dari karya-karya penting seperti CALIGULA, Anda dapat menghadirkan produksi teater yang mendalam dan penuh makna. CALIGULA Karya Albert Camus DRAMATIC PERSONAE CALIGULA                                       UMUR ANTARA 27-30 TAHUN CAESONIA                                       GUNDIK CALIGULA, UMUR 35 TAHUN HELICON                                         SAHABAT CALIGULA SCIPION                                           UMUR 17-20 TAHUN CHEREA                                           PENYAIR UMUR 30-35 TAHUN BANGSAWAN TUA                         UMUR 70-75 TAHUN BANGSAWAN I                               UMUR 45 TAHUN BANGSAWAN II                             UMUR 50 TAHUN BANGSAWAN III                            UMUR 50-55 TAHUN MEREIA                                            UMUR 55-60 TAHUN MUCIUS                                            UMUR 33-35 TAHUN LEPIDUS                                           UMUR 55-60 TAHUN PENGAWAL-PENGAWAL            ANTARA 30-40 TAHUN ORANG-ORANG                             UMURNYA BERAGAM PENYAIR-PENYAIR                       UMURNYA BERAGAM Publikasi naskah ini di maksudkan sebagai upaya penyediaan naskah drama dan sebagai bahan referensi pembelajaran bagi individu atau kelompok-kelompok teater yang membutuhkannya. Di sarankan bagi siapa saja yang memiliki cukup akses, agar membeli buku terkait. Itupun dalam upaya membantu pengarang dan keluarganya. Kekayaan hak intelektual naskah ini tetap ada pada pengarangnya.             Dan di mohon bagi pengunduh naskah ini untuk tidak menghapus catatan ini, sebagai bukti pertanggung jawaban saya sebagai pihak yang mengetik ulang.   Terima kasih. Lee Birkin SELANJUTNYA SILAHKAN download Naskah Drama CALIGULA karya Albert Camus  

BACA SELANJUTNYA »
Naskah Drama Bulan Emas Di Jendela Kakek

Naskah Drama Bulan Emas Di Jendela Kakek

Naskah Drama Bulan Emas Di Jendela Kakek, yang merupakan salah satu karya cemerlang dari H. Adjim Arijadi, kini tersedia untuk Anda. H. Adjim Arijadi dikenal sebagai salah satu penulis drama terkemuka yang karyanya selalu berhasil memikat hati para penikmat teater. Dengan latar belakang yang kuat dalam seni pertunjukan dan penulisan kreatif, Arijadi telah menciptakan berbagai naskah yang tidak hanya berkualitas tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan dan budaya. Kami sangat menganjurkan Anda untuk segera mengunduh dan membaca naskah ini. Naskah Bulan Emas Di Jendela Kakek tidak hanya menawarkan alur cerita yang menarik dan karakter yang mendalam, tetapi juga dirancang untuk memberikan inspirasi dan ide-ide segar dalam menciptakan pertunjukan teater yang memukau di tempat Anda. Lebih lanjut, kami dengan bangga menyediakan BANK NASKAH DRAMA untuk para pegiat teater di seluruh Indonesia. Dengan demikian, Anda akan memiliki akses ke berbagai naskah berkualitas yang dapat memperkaya koleksi dan pertunjukan teater Anda. Kami berharap bahwa naskah-naskah ini, termasuk karya-karya H. Adjim Arijadi, dapat membantu Anda dalam menghasilkan pertunjukan teater yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan dampak yang mendalam pada audiens Anda. Dramatic Personal Kakek Badrun Rusman Abdullah Jonah Bulan Emas Di Jendela Kakek Karya H.Adjim Arijadi INTERIOR RUMAH ANGKER, PERALATAN SERBA ANTIK, SEPASANG MEJA TAMU, SOFA DAN JAM DINDING YANG TERSANDAR DISUDUT RUANGAN. DALAM RUANGAN SUDAH ADA BADRUN, LELAKI KASAR DAN RUSMAN YANG SEDIKIT INTELEK.   BADRUN            Rusman, sudah saatya kita membunuh kakek.   RUSMAN            Kakek dengan hartanya itu, bila dia mati pasti disiksa oleh ular-ular berbisa. Tapi bagaimana dengan Abdulah?   BADRUN            Kita bertiga adalah cucu-cucunya kakek. Tapi kebencian kakek terhadap kita berdua. Abdullah satu-satunya cucu kesayangan kakek. Dan Abdullah memang meragukan, tapi aku akan membereskannya.   RUSMAN            Dan Johan?   BADRUN            Johan juga kesayangan kakek, meskipun cuma babu. Dan aku juga akan membereskannya.   TERDENGAR KELUHAN DARI ABDULLAH DILUAR   RUSMAN Rupanya Abdullah sudah kembali. Hati-hatilah Badrun.   ABDULLAH (masuk) Semua pedagang sungguh gila. Gila semua.   BADRUN            Ada apa Abdullah?   ABDULLAH                 Akan berhenti sekolah. Kitab-kitab agama biarpun ada, tapi harganya selangit.   BADRUN            Kakek kita seorang yang kaya raya?   ABDULLAH                 Percuma, siang malam kakek tidur diatas peti emasnya. Hmh. Kalau kakek mati, timbungan – timbungan uang, berlian tidak akan dia bawa masuk liang kubur. Dan harta benda itu akan aku waris. Selanjutnya akan aku bangun sebuah kota agama. Ada mesjid bertahta, ada rumah yatim. Ada pondok persinggahan. Semuanya untuk kesejahteraan umat.   RUSMAN            Kalau kakek mati aku harus punya menara kebesaran. Dari atas menara akan aku lihat wajah dunia. Pendek kata akulah raja.   BADRUN            Kapan kakek mati?   ABDULLAH                 Kakek sudah tua, sebentar lagi.   KAKEK (tiba-tiba keluar dengan handuk dilehernya dan ember di tangan melintas acuh tak acuh)   ABDULLAH                 Hendak kemana kek?   KAKEK               Apa? SELANJUTNYA SILAHKAN download Naskah Drama Bulan Emas Di Jendela Kakek Karya H.Adjim Arijadi

BACA SELANJUTNYA »

Naskah drama Belum Tengah Malam

Naskah drama Belum Tengah Malam karya Syaiful Affair Naskah drama berjudul “Belum Tengah Malam” karya Syaiful Affair kini tersedia untuk Anda. Kami sangat menganjurkan Anda untuk segera mengunduh dan membaca karya ini, dengan harapan naskah ini dapat memberikan inspirasi berharga bagi Anda dalam merancang dan mengembangkan pertunjukan teater di lokasi Anda. Oleh karena itu, untuk memfasilitasi dan mendukung teman-teman pegiat teater di seluruh Indonesia, kami dengan senang hati menyediakan Bank Naskah Drama. Bank ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan Anda dalam menemukan berbagai naskah drama berkualitas, yang dapat membantu mewujudkan pertunjukan teater yang menarik dan penuh kreativitas. Semoga sumber daya ini dapat menjadi aset yang berguna bagi perjalanan teater Anda dan mendorong inovasi serta kualitas dalam setiap pertunjukan yang Anda garap. Belum Tengah Malam karya Syaiful Affair BAGIAN PERTAMA BAHKAN KETIKA SANDIWARA INI BARU DI MULAI, PENERANGAN DI ATAS PANGGUNG SEBAIKNYA DI ATUR SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA CAHAYA YANG DI DAPAT NANTINYA BISA MENGESANKAN HANYA AKIBAT DARI NYALA LAMPU MINYAK SAJA. PANGGUNG MENGGAMBARKAN SEBUAH RUANGAN DALAM DARI SEBUAH RUMAH YANG SANGAT SEDERHANA. SEBUAH TEMPAT TIDUR, SEBUAH MEJA DAN BEBERAPA BUAH KURSI YANG KELIHATAN SUDAH TUA. BEBERAPA PERALATAN RUMAH LAINNYA YANG SAMA TUANYA JUGA TAMPAK DI SANA. JUSTERU DI SAAT LAMPU PANGGUNG BELUM LAGI MENYALA SEMPURNA, DUA ORANG SUDAH KELIHATAN DI SANA. HANYA BUNYI DETAK JARUM JAM SEBAGAI LATAR BELAKANG SUARA YANG ADA, SEBELUM AKHIRNYA DI PECAHKAN OLEH BUNYI KETUKAN PINTU YANG TERDENGAR SESEKALI. SEBUAH JAM DINDING TUA TAMPAK BURAM KARENA SEDIKIT KEBAGIAN CAHAYA. SUASANA MALAM TAPI BELUM TERLALU TENGGELAM.   HANUM (Cemas) Mungkin sekarang kita?   TAJI Ya.   HANUM Yakin?   TAJI Fikiranku ke sana.   HANUM Barangkali saja….   TAJI Apa?   HANUM Barangkali saja ada menurut mereka?   TAJI Mereka?   (HERAN)   kamu bilang mereka?!   HANUM Kenapa?   TAJI Kok tahu kalau yang di luar itu mereka?   HANUM Mereka atau pun cuma sendirian kan sama saja?   TAJI Kalau cuma sendirian mungkin aku masih bisa mengatasi. Tapi kalau yang di luar itu mereka, aku tidak yakin. Beda kan?   HANUM Aku juga tidak yakin yang di luar itu mereka atau cuma sendirian? Aku tadi cuma menduga-duga saja. Soalnya berani benar dalam suasana seperti  sekarang ini mau masuk ke rumah orang kalau cuma sendirian?   TAJI Mungkin saja sudah punya persiapan, Atau barangkali saja sambil menunggu teman-temannya yang belum datang, sementara dia sendirian menteror lebih dulu dengan mengetuk-ngetuk pintu rumah kita seperti ini. Bisa saja kan? SELANJUTNYA SILAHKAN download Naskah Drama BELUM TENGAH MALAM Karya Syaiful Affair

BACA SELANJUTNYA »

Laman sastra Indonesia hadir sebagai portal yang memungkinkan kita untuk menelusuri, memahami, dan menikmati berbagai karya sastra

Menu Laman Sastra