Naskah Drama Pemimpin Tua

Naskah Drama Pemimpin Tua

  Pemimpin Tua Karya: Bima Budi P Dramatik person Pemimpin tua Bunglon Nenek Penari 1 Penari 2 Gruping 1 Gruping 2 Gruping 3 Stage 1 Pangung terlihat gelap, cahaya lampu mulai menyala tetapi masih remang-remang terlihat disitu tangga bertingkat tiga berada ditengah pangaung dan diatasnya ada kursi putih dan ada laki-laki berumur sekitar 70 tahun duduk dikursi tersebut. Lampu masih remang-remang tapi jelas untuk dilihat tujuh penari berwajah putih memasuki panggung iringan musikpun terlantun penari bergerak sesuai dengan telah diarahkan. Setelah music berhenti para penari diam tepaku beberepa saat kemudian terdengar suara benda jatuh dengan sangat keras, para penari seperti mencari sesuatu di tanah. Pemimpin tua : sudah tujuh puluh tahun, hari ini minggu tanggal 7 dan  jam 7 pagi waktu terlalu cepat meningalkan aku sampai wajah ku bergariskan problema kehidupan masa lampau dan ketiak ku pun keriput. Sejak waktu tangisan itu aku menjadi seseorang yang dewasa. Hari ini aku minum susu entah itu susu palsu atau susu asli, dengan penuh semangat manyambut hari yang lebih baik. Aku siapkan hari-hari ini dengan perencanaan yang matang untuk mengatasi problema kehiduapan masarkat ku, tapi kenapa perbuatan ku selalu gagal sampai sekarang. Maaf kan aku rakyat ku, aku ini pemimpin tua yang kehabiasan akal untuk mensejahterakan rakyat atau mungkin aku bodoh. Rakyat ku pasti menerima keadaan ini dengan lapang dada, bukan begitu kan?. Rakyat ku sekali lagi saya gagal menjadi pemimpin kalian sehingga orang-orang barat berkata. “perencanaan dalam pembangunan segala aspek bangsa kalian kurang sistematis, bangsa yang selalu melangar peraturan, bangsa penuh skandal-skandal tak terungkap dan kalian bangsa malas, yang selalu mabuk dengan spirtus” Bedebah . . . . klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya

BACA SELANJUTNYA »
NASKAH DRAMA JOKO SEMPRUL

NASKAH DRAMA JOKO SEMPRUL

JOKO SEMPRUL Karya: Puthut Buchori Di sebuah emperan pagar sekolah, duduk seorang pemuda berpakaian seragam sekolah (smu), dia tampak murung, sedih, gelisah. ditemani sebuah walkman yang sedang memutar lagu sedih, dia mulai berkisah tentang perjalanan hidupnya. JOKO SEMPRUL Nama saya Joko Semprul, umur 16 tahun, kelas satu SMU. Saya adalah salah satu korban kebrengsekan lingkungan. Selepas dari SMP sayapun lepas dari papa saya, karena papa punya kekasih baru, mama tidak mau tinggal serumah dengan papa. Saya kemudian ikut mama. Kasih sayang papa sejak saat itu hanya berujud uang, uang dan uang. Sejak saat itu juga hampir saya dan papa tak pernah ketemu. Karena mama berjuang sebagai single parent, akhirnya sayapun juga malah tak terurus. Saya mulai kalut saat itu, kesepian. Hingga akhirnya ada dua orang wanita misterius yang mengaku teman saya…. Datanglah dua orang wanita misterius mendekati joko semprul. WANITA 1 Imut.. imut… imut… adik manis jangan menagis, sedih ya ? Sedang berduka ya, kok bermuram durja ? klik di sini untuk download naskah teater  ini selengkapnya

BACA SELANJUTNYA »
Kumpulan Naskah Drama Islami

Kumpulan Naskah Drama Islami

Dengan hormat, Bersama ini saya kirimkan Kumpulan Naskah Drama Islami yang sering sy pentaskan dalam rangka Hari Besar Islam Semoga bermanfaat. Terima kasih. Salam hangat, Muhammad Abduh Abbas ( ABBAS MUSTAN BHANSALI ) 081 33 2525 795 Jika ada yang ingin pentaskan naskah saya ini maka mohon beritahu lebih dulu. Adapun Naskahnya antara lain: Alkisah Isra Mi’raj  >> Download Kesucian Hati >> Download Kiamat Sudah Dekat >> Download Sambut Ramadhan >> Download Sebuah Amanat >> Download

BACA SELANJUTNYA »
Kiamat Sudah Dekat

Kiamat Sudah Dekat – Naskah Islami

KIAMAT SUDAH DEKAT Karya : ABBAS MUSTAN BHANSALI PARA PELAKU 1. FREDY 2. TEUKU HAMID 3. BAPAK 4. MAMAK 5. CUT ZOHRA 6. TEMAN – 2 ZOHRA 7. ORANG 1 8. ORANG 2 9. ORANG 3 10. JHONY 11. WANITA 12. BANCI 13. GENG 1 14. GENG 2 15. GENG 3 16. ANAK BUAH JHONY 17. LETNAN 18. POLISI 1 19. POLISI 2 20. KYAI 21. MASYARAKAT ADEGAN PERTAMA DI SEBUAH PERKAMPUNGAN YANG SEDERHANA NAN ASRI DI WILAYAH PULAU SUMATERA. NAMPAKLAH BEBERAPA ORANG YANG SEDANG BERADA DI GARDU JAGA. DATANGLAH SEORANG LELAKI YANG BERPAKAIAN PERLENTE DARI KOTA UNTUK MENEMUI KELUARGANYA. FREDY Selamat malam, Bang. Apa benar disini daerah Lampulo ? ORANG 1 Ya, benar. Ada apa ya ? FREDY Saya kemari ingin menemui keluarga saya. Tapi sampai saat ini saya belum bertemu dengan mereka. ORANG 2 Rumahnya dimana ? Maksudnya alamat pastinya dimana ya ? FREDY Nah, itu makanya, saya tidak ingat lagi. Saya sudah lama tinggal di Jakarta. Hampir 20 tahun saya tidak pernah pulang ke kampung halaman. Tapi saya masih menyimpan fotonya. ORANG 3 Sebenarnya bapak ini asli sini ? Lalu yang dimaksud keluarganya itu adalah orangtua bapak sendiri ? FREDY Yach begitulah. ( Muncullah beberapa wanita muslimah ) ORANG 1 Assalaamu ‘alaikum, Akhwat ! ( Para wanita menjawab salam dengan ketakutan ) Wah … Apa perlu diantar pulangnya ? CUT ZOHRA Terima kasih bang, kami bisa pulang sendiri. ORANG 2 Ayolah ! Jangan sungkan-sungkan. Tidak baik lho menolak kebaikan seseorang. CUT ZOHRA Tidak usah bang. ( Memaksa para wanita ) Bang, jangan paksa saya. ( Meronta ). TEUKU HAMID Hey, lepaskan ! Jangan ganggu mereka ! ( Para wanita berlari ke dekat Teuku Hamid ). Kalian ini tidak bosan-bosannya menggoda wanita. Itu perbuatan dosa, mengerti. Berapa kali aku harus mengingatkan kalian. Apa perlu Rencong ini yang akan bicara ?! ( Kemudian para pemuda itu kabur sambil memberikan foto tsb ke Fredy ). Kenapa kau masih diam saja ? Menantang ya ! Aku tidak takut siapapun. Aku ini keturunan Teuku Umar. Jagoan Rencong di daerah sini. FREDY Hamid, Teuku Hamid. Benarkah dirimu ? ……………… klik di sini untuk download naskah teater  selengkapnya

BACA SELANJUTNYA »
naskah drama PADANG BULAN

naskah drama PADANG BULAN

Lakon Remaja Tentang yang semestinya tetap ada namun melenyap dan sebaliknya PADANG BULAN Drama sederhana buat belia Karya Ucok Klasta Nominator Lomba Penulisan Naskah Remaja Jawa Timur 2006 TOKOH – TOKOH PADANG, BULAN, JEMBAR, KALANGAN, AKI, NINI / (SEKALIGUS) IBU LUGU, LUGU, PEJABAT PEMERINTAH KOTA, POLITIKUS (ANGGOTA DEWAN KOTA), BOSS (PENGUSAHA), PETUGAS KAMTIB ADEGAN I LAGU TEMA PADANG BULAN. LAMPU HIDUP. PEKARANGAN DEPAN RUMAH AKI-NINI. BULAN MASUK PANGGUNG, BERTERIAK MEMANGGILI TEMAN-TEMANNYA. BULAN Hoooiii …Teman-temaaan …! Padaaang …! Jembaaar …! Kalangan …! Ayo kumpuuul … ! Malam bulan purnama betapa indahnya …! Jangan di rumah saja …! Mari kemari …! Bermain bersama di sini …! DARI BELAKANG PANGGUNG BERSAMA-SAMA. KOOR Aduhaaai …Betapa …! Bulan purnama …Ooo indahnya …! PADANG MASUK. PADANG Mana yang lain ? BULAN, PADANG Jembaaar …! Kalangaaan! JEMBAR MASUK. BULAN Kamu tak bersama kalangan, Jembar ? JEMBAR Tidak. BULAN, PADANG, JEMBAR Kalangaaan …! KALANGAN MASUK DENGAN DIAM-DIAM LANTAS BERTERIAK MENGAGETKAN TEMAN-TEMAN. KALANGAN HEI !!! BULAN, PADANG, JEMBAR Ora kageeet …Weee ! SEMUANYA TERTAWA. PADANG Nah, main apa kita sekarang ? Kejar-kejaran? Betengan? Gaprakan ? Tebak-tebakan? klik di sini untuk download naskah teater  

BACA SELANJUTNYA »
Naskah Drama Raja Lapuk

Naskah Drama Raja Lapuk

Lakon Drama Remaja RAJA LAPUK PELAKU / PEMAIN : Maha Raja Permaisuri Patih Samik Saudagar kaya Caroline Springbed Sophia La Jubek SINOPSIS Disebuah kerajaan yang bernama Gemah Ripah, hiduplah seorang raja yang arif dan bijaksana bernama “Raja Samik”. Namun sayang seribu sayang sang raja yang sudah berumur ini, belum memiliki seorang permaisuri. Sehingga membuat maharaja dan ibu suri cemas yang akhirnya berinisiatif untuk mencarikan permaisuri untuk Bawela melalui sayembara yang disebarkan oleh sang patih. Setelah patih menyebarkan berita sayembara kepada para penduduk, akhirnya terdapat dua orang calon pendaftar. Calon yang pertama bernama Carollin Springbed yang memiliki ambisi yang besar untuk menjadi permaisuri. Dengan dukungan teman-temannya ia semakin optimis. Apalagi dia memiliki ibu seorang saudagar kaya. Namun Carollin kurang yakin bahwa ia dapat memenangkan sayembara. Akhirnya sang saudagar mendapatkan solusi yaitu melalui calo kerajaan yang sudah lama dikenalnya. Pendaftar ke 2 adalah Sophia Lu . Setelah si Caroline mendaftar, melalui calo akhirnya si Caroline bertemu dengan Sophia Lu Jubek, Akhirnya terjadi perseteruan dan pertengkaran karena si Caroline tidak ingin mengikuti Sayembara karena mereka anak orang-orang miskin. Kemudian si patih datang dan melerai pertengkaran dan mempersiapkan penyelenggaraan sayembara. Akhirnya Raja, Maha Raja, dan Ibu Suri tiba dan meminta sayembara segera dimulai. Akhirnya ketiga pendaftar menunjukkan semua kelebihannya dalam hal menari. Setelah semua peserta selesai menunjukkan semua kebolehannya akhirnya Raja Bawela menentukan keputusan meskipun pada awalnya merasa bingung. Sang raja memilih untuk berkelana mencari calon permaisuri yang bisa memikat hatinya. KONSEP CERITA Cerita “Hikayat Raja Lapuk” merupakan suatu cerita yang menggunakan konsep drama komedi dengan lebih menonjolkan sisi komoditinya. Cerita ini mengisahkan mengenai Raja Samik, yang mencari seorang permaisuri dengan jalan mengadakan sayembara. Dari sayembara yang diadakan raja tersebut diikuti oleh 2 pendaftar. Akan tetapi, dari keduanya tidak ada yang dipilih Raja Bawela karena tidak ada yang cocok dan beliau memilih untuk berkelana. Kami mengambil konsep drama komedi dengan lebih menonjolkan sisi komedinya dengan tujuan untuk menyuguhkan tontonan yang menyegarkan agar dapat menghibur para pemirsa. Adapun pesan yang ingin kami sampaikan lewat cerita “Hikayat Raja Lapuk” ini adalah kita hendaknya selalu berhati-hati dalam memilih pasangan hidup serta jangan mengambil jalan pintas dalam menyelesaikan suatu masalah. klik di sini untuk download naskah teater

BACA SELANJUTNYA »
Naskah Bahasa Jawa

Naskah Bahasa Jawa Mak Ana Asu Mlebu Ngomah

Mak…!! Ana Asu Mlebu ngOmah Dening: Andy Sri Wahyudi ada juga versi bahasa Indonesia>> Mak Ada Anjing Masuk Rumah ANA ING KAMPUNG EMBUH. KAMPUNG SING ORA ANA NANG PETA KECAMATAN. NANG LATAR SING RADA JEMBAR, ANA BOCAH WADON CILIK JENENGE SUMI, LUNGGUH DEWEAN NUNGGU MAKNE MULEH SAKA PASAR. SUMI KETHAP KETHIP, RUPANE KATON NYREMIMIH. ORA LET SUWE SUMI NYANYI-NYANYI DEWE. NYANYI SAPENAKE UDELE DEWE. Sumi : Dondong apa salak Duku cilik-cilik Ngandong apa mbecak Mlaku thimik-thimik Mengko ibu mesti mundhut oleh-oleh Kacang karo roti Aku diparingi Ah males ah… SUMI MLAYU MBUH LUNGA NANGENDI SAKA NJERO OMAH, ANA SUARA PATING GLODEK, SUARA BEKAKAS PADA TIBA. ANA SUARA ASU NJEGOG, NGGERENG, LAN GUMUYU CEKEKEKAN. DUMADAKAN NYUSUL SUARANE SURIP, BENGAK-BENGOK MISUH-MISUH DEWE. SURIP MBANYAKI, GEDABIKAN NGOYAK-OYAK MECUTI ASU! NGANGGO PECUT BLEDEK, SENJATA WARISAN LELUHURE! Surip : Maak!! Ana Asu mlebu ngomah!!! Cia…ttt!!! CTAR…CTER…CTER…CTAR…! Modar Ndasmu! Kena cengelmu ra kowe! Sabet Cangkemmu! Asu-asu : Gugukkk gukk gukkk gukkk!! Grrrr!!! Hahaha…Kakakakakakak..!!! Surip : Minggat!! Asu Njijiki!! Kena cengelmu ra we! ASUNE MLAYU METU NGOMAH, NANGING ANA ASU SIJI SING ISIH KERI, NGADEK NGGEJEJER MENTHELENGI SURIP. SURIP GAGE MLUNCAT MECUT NDASE ASU. Surip : Wo…malah mecicil! Tampanana! Ciaaattt…! Modar Cocotmu! NAGGING LUPUT! SURIP BOLA-BALI MECUTI NANGING TETEP LUPUT, MERGANE ASUNE LUWIH LINCAH, GESIT LAN PINTER ENDA. NGANTI ASU KUWI MAU MLAYU METU OMAH! SURIP NUTUTI ASU METU NGOMAH, MLAYU JRANTHAL NGGAWA PECUT BLEDEK. SURIP NGOYAK NGANTI TEKAN ADOH, NANGING KALAH CEPET KARO PLAYUNE ASU. *** SUMI NJEDUL DOLANAN ENGLEK MANEH NANG LATAR. COTHOT LIWAT LATARE SURIP AREP LATIHAN SILAT NANG NGISOR WIT RANDU. SURIP MLAKU KATON KEKESELEN, BANJUR MARANI SUMI SING LAGI DOLANAN ENGKLEK DEWE. Surip : Sum asune mau bali meneh ra? Sumi : Aku rangerti e kang? (Sumi lingak-linguk) Kae pa kang Asune? Surip : Ndi e Sum? Sumi : Kae lho malah nguya-ngguyu! Surip : Wo ho’oh e! Pancen truk biangane tenan ok! Bakal tak kemah-kemah tenan kowe Su! SURIP MLAYU NGOYAK ASU MANEH, NANGING DUMADAKAN ANA SATENGAHING DALAN, SURIP RAISA OBAH. AWAKE NGACENG! KAKU KABEH. NANG LATAR OMAH PANGGONANE SUMI ENGKLEK. MAK JIUK, IBUNE SURIP MULIH SAKA BAKULAN NANG PASAR. MARANI SUMI SING LAGI ENGKLEK. Sumi : Mak ana asu mlebu omah! Mak Jiuk : Asune sapa? Aneh-aneh! Nduk, Muleh yo! Ki tak gawake oleh-oleh. Kang masmu nangendi je nduk? Sumi : Mlayu ngoyak asu mak. Mak Jiuk : Wah jan bocah kok senenge aneh-aneh! klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya

BACA SELANJUTNYA »

NASKAH DRAMA Orang Malam

ORANG MALAM Karya : Soni Farid Maulana CAHAYA LAMPU REMANG, KETIKA MALAM TIBA DAN HUJAN BARU SAJA REDA. PADA SEBUAH TAMAN BERDIRI LELAKI SETENGAH BAYA DEKAT SEBUAH KAYU YANG HIJAU OLEH LELUMUTAN. SESEKALI TERDENGAR DESAU ANGIN YANG AMAT KENCANG. DAN SESEKALI MEMBETULAKAN MANTEL YANG DIPAKAINYA, SEAKAN-AKAN MENGUSIR HAWA DINGIN. KIMUNG : 750 tahun aku menanti disini. Malam selalu bersambung malam, dingin dan sepi bagai sebutir batu di dasar kali. HENING. SUARA ANGIN DAN DEDAUNAN YANG GUGUR KEMBALI MENGUSIK PENDENGARAN. SESEKALI MENGALIHKAN PANDANGANYA KE ARAH YANG GELAP, SEAKAN-AKAN IA SEDANG MENANTI SESEORANG YANG KELAK DATANG PADANYA MALAM ITU. KIMUNG : Suara itu, suara itu ….. ( SEPERTI LANGKAH KAKI YANG MENGINJAK DEDAUNAN YANG BERGUGURAN ). Jika kau yang datang aku sambut kau dengan mautku cempaka. Kekasih, mengapa jarak dan bahasa memisahkan kita?!Mengapa malam selalu berselimut kabut duka cita?! Mengapa tajam pisau selalu menghanus ke dada, setelah dendam dan amarah menyemak bagai pikiran gelap?! HENING. SESEKALI TERDENGAR LANGKAH KAKI YANG MENDEKAT. DARI ARAH YANG GELAP DATANG SEORANG PEREMPUAN YANG JUGA SETENGAH BAYA BERAMBUT PANJANG. SEPARUH WAJAHNYA TERKENA CAHAYA LAMPU YANG ADA DI TAMAN ITU. IA TIDAK MENYADARI BAWA SEGALA SESUATU YANG TENGAH IA LAKUKAN TERNYATA DIPERHATIKAN OLEH SEORANG PEREMPUAN, YANG JUGA SETENGAH BAYA HENDAK DATANG KE TAMAN ITU. KIMUNG : O, malam yang mengental oleh luka. Kini aku ingat semua kejadian itu. Pada suatu tempat yang kulupa, aku bertemu dengan dirinya. Saat itu, sehabis kerusuhan, pada sebuah jalan yang sarat dengan pecahan kaca aku melihat pelipisnya berdarah, dihajar sebutir batu. Sejak itu, pertemuan demi pertemuan beranak-pinak. Tapi perpisahan mengapa harus terjadi?! O malam yang dingin bagai uap es yang mengepul dalam kulkas, O bintang jatuh yang berkilauan dilangit jauh, nyala api yang menghanguskan perkampungan kumuh, O kau yang timbul tenggelam dalam ingatan, mengapa hidup harus berlembah dan berjurang kata-kata?! DIRAH : Tidakkah kau bosan berkata demikian?! Betapa sering aku mendengar kau berkata-kata seperti itu. Seakan-akan tidak ada lagi yang pantas kau kerjakan. Alangkah cengengnyaengkau seperti orang yang baru putus cinta. KIMUNG : Kau siapa?! Rasanya baru pertama kali aku didatangi oleh seorang wanita. Biasanya pada malam-malam seperti ini hanya bangku-bangku taman yang bisu menemaniku dengan seluruh kesepian dan kesunyian alam raya. DIRAH : Aku bukan siapa-siapa.Boleh jadi aku pikiran buruk yang datang dari dasar kegelapan. Boleh jadi pula, aku bukan siapa-siapa bagimu. KIMUNG : Apa urusanmu datang kemari?! Apakah disini, ditempat ini, ada sesuatu yang menarik perhatianmu?! DIRAH : Aku datang ke sini untuk melepas lelah. Sungguh tak ada sesuatu apa pun yang menarik ditempat ini, termasuk dirimu. KIMUNG : Memang aku tertarik padamu?! O, jangan mimpi. Ah, ah, ah. Aku tahu kini, kau pasri wanita kesepian, bukan?! Sudahlah, siapa pun kau, ada baiknya kau mendekat ke mari. Kau tidak akan marah bukan, jika aku bertanya padamu, apa yang menyebabkan engkau malam-malam sepeti ini datang ketempat ini sendirian?! Apakah suamimu tidak akan mencarimu?! Aku tahu jawabannya, kau pasti melarikan diri karena suamimu kawin lagi dengan orang lain?! DIRAH : Buruk betul prasangkamu itu. Punya suami atau tidak, itu bukan urusanmu. Ini taman punyaku. Sering pada malam-malam seperti ini, aku duduk dibangku yang ini. Disini, ditempat yang kau duduki ini, aku teringat masa laluku, akan api yang menghanguskan perkampungan kumuh. Kau tahu, gedung-gedung megah itu berdiri diatas kuburan?! Dalam danau buatan yang indah itu, bila aku menyelam ke dasarnya segera kau dapatkan bangkai ribuan rumah kumuh seluas 4 desa. Aku kesini bukan karena cengeng oleh masa lalu yang muram. Aku ke sini teringat oleh sebuah peristiwa kelam yang tidak bisa aku hapuskan begitu saja dari dasar ingatanku. KIMUNG : Peristiwa kelam?! Tak ku sangaka seberat itu berton-ton nasib hitam menimpa pundakmu. Aku sering datang ke taman ini, tak pernah sekali pun aku bertemu denganmu. Apa engkau sedang tidak bersandiwara?! Jangan-jangan kau intel yang gagal?! klik di sini untuk download naskah teater

BACA SELANJUTNYA »

NASKAH DRAMA SRIKANDI EDIAN (srikandi edan)

SRIKANDI EDIAN Karya : Sang Aru ( Hardjono Wiryosoetrisno ) Daftar Pemain : 1. Srikandi : remaja putri tomboy, cerdas dan cantik umur sekitar 17 thn. 2. Dalang : remaja laki-laki atau perempuan, kocak dan cerdas. 3. Wayang wayang : kelompok koor moderat umur sekitar 17 thn jumlahnya lebih 5 orang boleh laki, perempuan atau campuran. 4. Pak pos : laki-laki atau perempuan umur sebaya mereka yang penting bisa naik sepeda motor atau sepeda biasa. 5. Dibantu oleh kelompok musik. Synopsis Srikandi jaman wayang belajar ilmu memanah kepada Arjuna pemilik ilmu Danurwendo, jaman sekarang atau masa depan Srikandi belajar ilmu sejarah kepada Arjuna juga. Srikandi kali ini ingin belajar sejarah negeri ini supaya tahu dengan jelas sejarah negerinya. Selama ini sejarah hanyalah sebagai ilmu yang dihafalkan. Sampai sedikit edian Srikandi berusaha mencari Arjuna untuk belajar sejarah, tetapi sayang sekali sampai cerita ini habis Srikandi tak bisa belajar sejarah tentang negerinya. Mengapa ? Apakah Arjuna memang tak mau ditemui Srikandi, atau karena sejarah negeri ini tak perlu dipelajari, dan hanya dihafalkan saja ? Inilah kegelisahan Srikandi Srikandi jaman ini. klik di sini untuk download naskah teater

BACA SELANJUTNYA »

NASKAH DRAMA Rumah di Tubir Jurang

Lakon Remaja RUMAH DI TUBIR JURANG Karya YOGA Dramatic Personae Eyang Kakung Usia 80 Tuan Sunan Setengah Baya Nyonya Sumirah Setangah Baya Papa (Umar) 23 tahun Mama (Lastri) 23 tahun Mawar 21 tahun Noki 21 tahun Ijah Pembantu Rumah Tangga 17 tahun SINOPSIS Dikisahkan di sebuah rumah dihuni oleh Eyang Kakung ( pelupa dan sering mengigau sendiri ), Tuan – Nyonya ( suami yang tak mampu mengendalikan rumah tangga dan istri yang pencuriga dan egois ), Papa – Mama ( menikah dalam usia muda karena “kecelakaan” dan hidup berfoya-foya ), Mawar dan Noki ( pacarnya ) yang terseret dalam pergaulan bebas dan nikah siri tanpa diketahui orangtuanya. Dan Ijah pembantu rumah tangga yang genit. Orang-orang inilah yang akan berjuang keluar dari permasalahan hidup dan menyelamatkan citra keluarga besarnya dari kehancuran. Ibarat negara, akan hancur kalau masing-masing daerah ( orang ) ingin bebas ( merdeka ) sendiri-sendiri tanpa mempertahankan aturan dan norma-norma moral yang berlaku. klik di sini untuk download naskah teater

BACA SELANJUTNYA »

Laman sastra Indonesia hadir sebagai portal yang memungkinkan kita untuk menelusuri, memahami, dan menikmati berbagai karya sastra

Menu Laman Sastra