MATAHARI MINGGU KARYA PUISI SITOR SITUMORANG

MATAHARI MINGGU KARYA PUISI SITOR SITUMORANG Di hari Minggu di hari iseng Di silau matahari jalan berliku Kawan habis tujuan di tepi kota Di hari Minggu di hari iseng Bersandar pada dinding kota Kawan terima kebuntuan batas Di hari panas tak berwarna Seluruh damba dibawa jalan Di hari Minggu di hari iseng Bila pertemuan menambah damba Melingkar di jantung kota Ia merebah pada diri dan kepadatan hari Tidak menolak tidak terima

BACA SELANJUTNYA »

THE TALE OF TWO CONTINENTS KARYA PUISI SITOR SITUMORANG

THE TALE OF TWO CONTINENTS KARYA PUISI SITOR SITUMORANG Satu rasa dua kematian Satu kasih dan dua kesetiaan Antara benua dan benua Tertunggu rindu samudra Dua kota satu kekosongan Dua alamat satu kehilangan Antara nyiur dan salju Merentang ketakpedulian tuju Semoga kasih tahu jalan kembali Pada pintu yang membuka dinihari Ke mana angin membawa diri Kekasih, semoga kau Dapat kepenuhan cinta dalam aku tiada Terpecah dua benua, suatu kelupaan di sisik samudra

BACA SELANJUTNYA »

CHATHEDRALE DE CHARTRES KARYA PUISI SITOR SITUMORANG

CHATHEDRALE DE CHARTRES KARYA PUISI SITOR SITUMORANG Akan bicarakah Ia di malam sepi Kala salju jatuh dan burung putih-putih Sekali-sekali ingin menyerah hati Dalam lindungan sembahyang bersih Ah, Tuhan, tak bisa kita lagi bertemu Dalam doa bersama kumpulan umat Ini kubawa cinta di mata kekasih kelu Tiada terpisah hidup dari kiamat Menangis ia tersedu di hari Paskah Ketika kami ziarah di Chartres di gereja Doanya kuyu di warna kaca basah Kristus telah disalib manusia habis kata Ketika malam itu sebelum ayam berkokok Dan penduduk Chartres meninggalkan kermis tersedu is dalam daunan malam rontok Mengembara ingatan di hujan gerimis Pada ibu, isteri, anak serta Isa Hati tersibak antara zinah dan setia Kasihku satu, Tuhannya satu Hidup dan kiamat bersatu padu Demikianlah kisah cinta kami yang bermula di pekan kembang Di pagi buta sekitar Notre Dame de Paris Di musim bunga dan mata remang Demikianlah kisah dari Pasah ketika seluruh alam diburu resah Oleh goda, zinah, cinta dan kota Karena dia, aku dan isteri yang setia Maka malam itu di ranjang penginapan Terbawa kesucian nyanyi gereja kepercayaan Bersatu kutuk nafsu dan rahmat Tuhan Lambaian cinta setia dan pelukan perempuan Demikianlah Cerita Pasah Ketika tanah basah Air mata resah Dan bunga-bunga merekah Di bumi Perancis Di bumi manis Ketika Kristus disalibkan

BACA SELANJUTNYA »

MATAHARI MINGGU KARYA PUISI SITOR SITUMORANG

MATAHARI MINGGU KARYA PUISI SITOR SITUMORANG Di hari Minggu di hari iseng Di silau matahari jalan berliku Kawan habis tujuan di tepi kota Di hari Minggu di hari iseng Bersandar pada dinding kota Kawan terima kebuntuan batas Di hari panas tak berwarna Seluruh damba dibawa jalan Di hari Minggu di hari iseng Bila pertemuan menambah damba Melingkar di jantung kota Ia merebah pada diri dan kepadatan hari Tidak menolak tidak terima

BACA SELANJUTNYA »

KEBUN BINATANG KARYA PUISI SITOR SITUMORANG

KEBUN BINATANG KARYA PUISI SITOR SITUMORANG Kembang, boneka dan kehidupan Kembang, boneka dan kerinduan Si adik ini ingin teman Si anak ini punya ketakutan Hari-hari kemarin Punya keinginan Berumah ufuk, ombak menggulung Hari-hari kandungan Tolak keisengan Ramai-ramai di kebun binatang Kembang, boneka dan kehidupan Kembang dan kerinduan Si adik ini ingin teman Boneka ini punya kesayuan Hari-hari datang Hari kembang di kebun binatang Hari bersenang Pecah dalam balonan Kembang, boneka dan kehidupan Kembang dan kerinduan Si adik ini ingin teman Boneka ini punya kesayuan

BACA SELANJUTNYA »

AMOY-AIMEE KARYA PUISI SITOR SITUMORANG

AMOY-AIMEE KARYA PUISI SITOR SITUMORANG Terbakar lumat-lumat Menggapai juga lidah ingin Api di pediangan Terkapar sonder surat Mati juga malam dingin Lahirnya hari keisengan Mari, cabikkan malam Amoy Jika terlalu – ingin malam ini Besok ada mentari sonder hati Belum apa-apa hampa begini Jauh dalam terowongan nadi Berperang bumi dan sepi

BACA SELANJUTNYA »

SURAT KERTAS HIJAU KARYA PUISI SITOR SITUMORANG

SURAT KERTAS HIJAU KARYA PUISI SITOR SITUMORANG Segala kedaraannya tersaji hijau muda Melayang di lembaran surat musim bunga Berita dari jauh Sebelum kapal angkat sauh Segala kemontokan menonjol di kata-kata Menepis dalam kelakar sonder dusta Harum anak dara mengimbau dari seberang benua Mari, Dik, tak lama hidup ini Semusim dan semusim lagi Burung pun berpulangan Mari, Dik, kekal bisa semua ini Peluk goreskan di tempat ini Sebelum kapal dirapatkan

BACA SELANJUTNYA »

DIA DAN AKU KARYA PUISI SITOR SITUMORANG

DIA DAN AKU KARYA PUISI SITOR SITUMORANG Akankah kita bercinta dalam kealpaan semesta? – Bukankah udara penuh hampa ingin harga? – Mari, Dik, dekatkan hatimu pada api ini Tapi jangan sampai terbakar sekali Akankah kita utamakan percakapan begini? – Bukankah bumi penuh suara inginkan isi? – Mari, Dik, dekatkan bibirmu pada bisikan hati Tapi jangan sampai megap napas bernyanyi Bukankah dada hamparkan warna Di pelaminan musim silih berganti Padamu jua kelupaan dan janji Akan kepermainan rahasia Permainan cumbu-dendam silih berganti Kemasygulan tangkap dan lari

BACA SELANJUTNYA »

LERENG MERAPI KARYA PUISI SITOR SITUMORANG

LERENG MERAPI KARYA PUISI SITOR SITUMORANG Kutahu sudah, sebelum pergi dari sini Aku Akan rindu balik pada semua ini Sunyi yang kutakuti sekarang Rona lereng gunung menguap Pada cerita cemara berdesir Sedu cinta penyair Rindu pada elusan mimpi Pencipta candi Prambanan Mengalun kemari dari dataran …. Dan sekarang aku mengerti Juga di sunyi gunung Jauh dari ombak menggulung Dalam hati manusia sendiri Ombak lautan rindu Semakin nyaring menderu ….

BACA SELANJUTNYA »

PERHITUNGAN KARYA PUISI SITOR SITUMORANG

PERHITUNGAN KARYA PUISI SITOR SITUMORANG Buat Rivai Apin Sudah lama tidak ada puncak dan lembah Masa lempang-diam menyerah dan kau tahu di ujung kuburan menunggu kesepian Aku belum juga rela berkemas Manusia, mengapa malam bisa tiba-tiba menekan dada? Sedang rohnya masih mengembara di lorong-lorong Keyakinan dulu manusia bisa hidup dan dicintai habis-habisan Belum tahu setinggi untung bila bisa menggali kuburan sendiri Rebutlah dunia sendiri dan pisahkan segala yamg melekat lemah Kita akan membubung ke langit menjadi bintang jernih sonder debu Detik kata jadikan abad-abad Abad-abad kita hidupi dalam sekilas bintang Sesudah itu malam, biarlah malam Bila hidup menolak Ia kita tinggalkan seperti anak yang terpaksa puas dengan boneka Mereka akan menari dan menyanyi terus Tapi tak ada lagi kita Sedang mereka rindu pada cinta garang Mereka akan menari dan menyanyi terus Tentang abad dan detik yang ‘lah terbenam Bersama kita, tarian perawan janda ….

BACA SELANJUTNYA »