NASKAH DRAMA KEBEBASAN ABADI

NASKAH MONOLOG BLOK

NASKAH MONOLOG BLOK Karya  Putu Wijaya Naskah monolog berjudul ‘Blok,’ yang merupakan karya cemerlang dari Putu Wijaya, tidak hanya menyajikan sebuah narasi yang memukau dengan struktur cerita yang kompleks dan karakter yang mendalam, tetapi juga mengajak penonton untuk menyelami berbagai tema sosial dan psikologis yang dihadapi oleh individu dalam konteks kehidupan modern. Selain itu, karya ini dengan ahli menggunakan bahasa yang penuh nuansa serta teknik penceritaan yang inovatif, memungkinkan audiens untuk merenungkan dan memahami dinamika internal dan eksternal yang membentuk pengalaman manusia. Melalui pendekatan yang penuh refleksi dan kepekaan, Putu Wijaya berhasil menciptakan sebuah pengalaman teater yang tidak hanya menghibur tetapi juga menantang pemikiran, menjadikannya sebuah karya yang sangat berkesan dan bernilai. NENEK RENTA MENENUN DI BULAN, IA MENYANYIKAN SEBUAH BALADA DENGAN SUARANYA YANG PIKUN-PIKUNAN MENGGODA. Ada seorang anak muda namanya, Egy, eh. Bukan Egy, Edy. Eh,bukan, Dedy. Evy, Ery ah siapa dia Ada seorang anak muda, anak muda, mungkin aku Ketika aku masih muda, cantik dan tak berdaya Seorang anak muda, lebih muda dari kamu semua Berbakat, enerjetik, agresif, ambisius, payah Sesak oleh harapan, punya masa depan, makhluk baru Tetapi ia sangat lugu dan kurang sabaran  Ia sangat dungu, ia tergila-gila  menjadi pahlawan Ia ingin menjadi raja uang, presiden, eksekutif Padahal bakatnya yang terbatas jadi badut Ia pun memberontak pada kodratnya Ia magang di kaki kegagahan, keberanian, kenekatan guru, idola yang dipuja dan diagung-agungkannya Ia mati sangat muda sangat sia-sia semuanya KENANGANNYA YANG DIPANGGILNYA ITU DATANG. LANGKAHNYA BERDENTAM. IA TERKEJUT LALU MENOLEH KEPINTU. Siapa itu? Kamu egy? Edy atau Dedy? Atau Ery ? Jangan berdiri di situ masuk saja. Ini sudah hampir selesai. Dia sering ada di situ. Aku kira jadi petinju seperti Tyson. Dia bisa jadi presiden seperti Clinton. Banyak yang mestinya bisa dia bantu, lho itu kamu Egy ? Kamu maksud darimana ? Aku kira kamu ngupet di sono no, nyatanya kamu masuk dari belakang. Jangan suka mainkan orang tua seperti itu. Nganget-ngagetin saja. Buka dulu sepatu kamu. Kok sampai sebegitu-sebegitunya lumpur. Apa turun salju disana. Ya kudengar juga dari radio tetangga salju tahun ini paling tebal dari biasanya, tapi aku tidak bisa membayangkan, aku tidak pernah melihat salju sendiri. Bener dingin ya ? Angin juga ? Wah bahaya juga. Lepaskan jaket kamu itu, topi kamu juga, masak dalam umah pake begituan, sumpek mataku melihat. Sini biar aku gantung di kamar kakek kamu. Hhh baunya, suda berapa hari tidak kamu cuci. Tapi bau kamu mengngatkan aku sama kakek kamu, bau kalian semua sama   Oleh karena itu, kami, sebagai Bandar Naskah, dengan bangga menyediakan BANK NASKAH DRAMA khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa melalui penyediaan naskah drama yang berkualitas, kami dapat mendukung dan memajukan dunia teater di tanah air.

BACA SELANJUTNYA »
Sajak Nyanyian Suto

NASKAH MONOLOG BLACKJACK

NASKAH MONOLOG BLACKJACK Karya Benny Yohanes Naskah monolog berjudul ‘Blackjack,’ yang merupakan karya inovatif dan penuh kreativitas dari Benny Yohanes, tidak hanya menawarkan sebuah cerita yang memikat dengan alur yang menarik dan karakter yang mendalam, tetapi juga mengajak penonton untuk terlibat dalam eksplorasi tema-tema kompleks yang berkisar pada perjudian, risiko, dan konsekuensi dari pilihan hidup. Dengan penggunaan bahasa yang kaya dan teknik penceritaan yang canggih, Benny Yohanes berhasil menghadirkan sebuah pengalaman teatrikal yang tidak hanya menghibur tetapi juga merangsang pemikiran, memungkinkan audiens untuk merenungkan berbagai aspek moral dan psikologis yang terkait dengan dunia blackjack dan keputusan yang diambil di dalamnya. DI ATAS PANGGUNG, DUA MEJA BESAR HITAM DISUSUN BERBENTUK ”T”. MEJA YANG MELINTANG LEBIH TINGGI DARI MEJA YANG MEMBUJUR. DI ATAS MEJA YANG MELINTANG TAMPAK BERBAGAI SATWA BUAS YANG DIAWETKAN. MEJA YANG MEMBUJUR TERTUTUP KAIN PUTIH TRANSPARAN. DIBELAKANG MEJA YANG MELINTANG, DENGAN KETINGGIAN MELEBIHI MEJA DI DEPANNYA, SEBUAH BINGKAI BESI SETINGGI PINTU TERPANCANG. DI DALAM BINGKAI ITU BLACK JACK HAMPIR MENGHABISKAN MAKAN SIANGNYA. BLACK JACK MENJILATI PINGGIRAN PIRING ALUMINIUM DENGAN LIDAH PANJANGNYA. BLACK JACK MENGENAKAN GAUN PANJANG BERLENGAN PANJANG, BERWARNA ABU-ABU KELAM. BIBIR DAN LIDAHNYA TAMPAK SANGAT MERAH. SANGGUL BESAR YANG HITAM DAN ELOK MENGHIASI BELAKANGNYA. DARI LUAR RUANGAN TERDENGAR SUARA SIRINE MOBIL PASUKAN ANTI HURU-HARA. TERDENGAR SUARA GADUH DEMONSTRAN DARI LUAR. DITEPIS SUARA ANJING MENYALAK. SUARA DEMONSTRAN DARI BALIK SPEAKER GENGGAM BALIK MENIMPAL. SUARA DEMONSTRAN BERSAHUTAN: ’Kami tolak pengosongan makam!’ Walikota picik. Tak punya hormat. Picik! Makam tak bisa dibongkar!!’ ngerti kau Walikota?!’ ’Makam bukan tanah terlantar. Itu tempat ayah kami. Ibu kami. Sodara-sodara kami. Mereka punya hak tetap di sana!’ ’Kami tolak penggusuran makam’ ’ Kalian PKI. Walikota PKI!’ ’PKI! PKI! PKI! PKI!……’TERDENGAR SERIAL LETUSAN SENJATA KE UDARA. SUARA TUBUH-TUBUH TIARAP DAN TERSUNGKUR. BLACK JACK MENYALAKAN LAMPU SOROT MENGARAHKAN KE MEJA. ASAP CERUTU DISEMBURKAN KE ATAS MEJA   Oleh karena itu, kami, sebagai Bandar Naskah, dengan bangga menyediakan BANK NASKAH DRAMA khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa melalui penyediaan naskah drama yang berkualitas, kami dapat mendukung dan memajukan dunia teater di tanah air.

BACA SELANJUTNYA »

NASKAH MONOLOG BIOGRAFI KURSI TUA

NASKAH MONOLOG BIOGRAFI KURSI TUA Karya R Giryadi Naskah monolog berjudul ‘Biografi Kursi Tua,’ yang merupakan karya cemerlang dari R Giryadi, tidak hanya menyajikan narasi yang mendalam mengenai kehidupan seorang tokoh dengan cara yang sangat menyentuh, tetapi juga menghadirkan gambaran yang komprehensif dan reflektif tentang perjalanan hidup dan pengalaman emosional tokoh tersebut. Dengan pendekatan yang penuh perasaan dan teknis yang terampil, karya ini secara efektif menghubungkan penonton dengan kisah yang diangkat, sekaligus mengundang mereka untuk merenungkan makna kehidupan melalui perspektif yang unik dan mengesankan. NASKAH MONOLOG BIOGRAFI KURSI TUA Karya R Giryadi SEBUAH KURSI TUA TERGANTUNG. PUCAT. TAPI ANGKUH! SESEORANG DENGAN NADA SEKENANYA MENYANYI-NYANYI TANPA BEBAN. IA SEORANG PEMUDA. DENGAN PAKAIAN SEKENANYA. TANPA MENENTENG APA-APA, SELAIN MEGAPHONE. TIBA-TIBA IA NGOMONG SEPERTI ORANG MERACU. SESEORANG Saudara-saudara, saya disini tidak akan melakukan orasi. Saya juga tidak melakukan provokasi. Ini tidak ada kaitannya dengan demo-demo, meski saya membawa megaphone. Ini alat untuk saya berbicara agar saudara-saudara mendengar. Karena sekarang sudah banyak orang yang telinganya pada budge! Bukan karena apa, tetapi sok mbudeg, alias ‘emang gue pikirin!’ Saya sengaja membawa alat ini agar suara saya didengar. Sebagai generasi masa depan suara saya harus didengar. Harus! Tidak bisa ditawar-tawar. Kalau mau nawar, asal harganya cocok ndak papa. Eh, jangan salah sangka lagi. Masalah harga tidak meski berhubungan dengan uang, tetapi harga diri juga bisa kan? Ya, memang saya datang ke ruangan ini atau tepatnya di rumah bapak saya ini karena masalah harga diri. Harga diri saya dilemahkan. Suara anak tak pernah digubris oleh bapak yang sudah keenakan ongkang-ongkang di kursi goyang. Semakin dibiarkan, semakin mengakar. Ia tak pernah menghiraukan suara saya, sebagai anaknya. Sebagai manusia, harga diri saya merasa dilecehkan. Berbagai cara sudah saya lakukan. Tetapi buntu. Karena telinga bapak sudah terlalu bebal untuk mendengar kritik, saran, apalagi permintaan. Ini penyakit orang sudah keenakan berkuasa. Tidak mau diusik. Tetapi terus terang saudara, kehadiran saya di sini hanya ingin menggugat. Menggugat bapak yang semakin hari polahnya semakin menjengkelkan. Saya ingin ada perubahan pada diri saya, dan juga bapak saya yang selama ini hanya duduk ongkang-ongkan, memarahi saya dan ibu saya. Sementara ibu hanya diam. Tak pernah bersuara. Sekali bersura hanya tangisnya yang terdengar. Begitupun, bapak tak pernah merasa iba. Karena ini ijinkan saya hari ini memulai perubahan itu. Dan ini kisah perjuangan saya, menggugat bapak! Oleh karena itu, kami, sebagai Bandar Naskah, dengan bangga menyediakan BANK NASKAH DRAMA khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa melalui penyediaan naskah drama yang berkualitas, kami dapat mendukung dan memajukan dunia teater di tanah air.

BACA SELANJUTNYA »

NASKAH MONOLOG BALADA SUMARAH

NASKAH MONOLOG BALADA SUMARAH Karya Tentrem Lestari Naskah monolog berjudul ‘Balada Sumarah,’ yang merupakan karya luar biasa dari Tentrem Lestari, tidak hanya menyajikan sebuah alur cerita yang mendalam dan penuh emosi, tetapi juga menghadirkan refleksi mendalam tentang berbagai aspek kehidupan dan kemanusiaan. Melalui dialog yang kaya dan karakter yang kompleks, karya ini mampu membawa penonton pada sebuah perjalanan introspektif yang memikat, memungkinkan mereka untuk merenungkan berbagai isu penting dengan cara yang sangat mengesankan dan berkesan. NASKAH MONOLOG BALADA SUMARAH Karya Tentrem Lestari SIANG ITU MATAHARI MEMBARA DI ATAS KEPALA.  DI SEBUAH SIDING PENGADILAN TERHADAP SEORANG PEREMPUAN YANG TERTUDUH TELAH MELAKUKAN PEMBUNUHAN TERHADAP MAJIKANNYA, AKU SEPERTI DIDERA UCAPANNYA.  SEPERTI DILUCUTI HINGGA TANGGAL SELURUH ATRIBUT PAKAIAN BAHKAN KULIT-KULITKU.  PEREMPUAN ITU, BERNAMA SUMARAH, TKW ASAL INDONESIA.  DINGIN DAN BEKU WAJAHNYA.  DAN MELUNCURLAH BAIT-BAIT KATA ITU : Dewan Hakim yang terhormat, sebelumnya perkenankan saya meralat ucapan jaksa, ini bukan pembelaan.  Saya tidak merasa akan melakukan pembelaan terhadap diri saya sendiri, karena ini bukan pembenaran.  Apapun yang akan saya katakana adalah hitam putih diri saya, merah biru abu-abu saya, belang loreng, gelap cahaya diri saya.  Nama saya Sumarah.  Seorang perempuan, seorang TKW, seorang pembunuh, dan seorang pesakitan.  Benar atau salah yang saya katakana menurut apa dan siapa, saya tidak peduli.  ini kali terakhir, saya biarkan mulut saya bicara.  Untuk itu, Dewan Hakim yang terhormat biarkan saya bicara, jangan ditanya dan jangan dipotong, kala waktunya berhenti, saya akan diam, selamanya. Saya tidak butuh pembela, saya tidak butuh penasihat hokum.  Karena saya tidak mampu membayarnya.  Saya juga tidak mampu dan tidak mau memberikan selipan uang pada siapapun untuk melicinkan pembebasan dari segala tuduhan.  Toh semua sudah jelas!  Semua tuduhan terhadap saya, benar adanya.  Segala ancaman hokum, vonis mati, saya terima tanpa pembelaan, banding atau apalah namanya. Kematian adalah kelahiran yang kedua.  Untuk apa berkelit kalau memang itu sudah winarah dalam hidup saya   Oleh karena itu, kami, sebagai Bandar Naskah, dengan bangga menyediakan BANK NASKAH DRAMA khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa melalui penyediaan naskah drama yang berkualitas, kami dapat mendukung dan memajukan dunia teater di tanah air.

BACA SELANJUTNYA »
PELUKIS DAN WANITA

NASKAH MONOLOG ANZING

NASKAH MONOLOG ANZING Karya Rachman Sabur Naskah Monolog Anzing, yang merupakan karya kreatif dari Rachman Sabur, secara mendalam menggali tema-tema kompleks mengenai eksistensi dan dinamika batin melalui struktur naratif yang sangat terampil. Dengan pendekatan yang sangat cermat dan pemilihan bahasa yang penuh nuansa, Rachman Sabur berhasil menyajikan sebuah pengalaman teater yang tidak hanya menawan tetapi juga merangsang pemikiran kritis dari audiens. Selain itu, naskah ini menyajikan karakter yang multidimensional dan konflik emosional yang tajam, sehingga memberikan wawasan mendalam tentang pergulatan internal manusia. Oleh karena itu, Anzing tidak hanya menawarkan sebuah pementasan yang mengesankan tetapi juga mengajak penontonnya untuk merenungkan berbagai aspek kehidupan dan hubungan personal dalam konteks yang lebih luas. NASKAH MONOLOG ANZING Karya Rachman Sabur PROLOG LAGU “17 JULI” KARYA IWAN FALS DIDENGARKAN VIDEO SCREEN FILM SEGEROMBOLAN ANJING BERKELIARAN. PENCERAMAH BERDIRI DI DEPAN PODIUM. PENCERAMAH MEMATIKAN VIDEO SCREEN DENGAN REMOTE CONTROL. Ngomong-ngomong tuan-tuan,nyonya-nyonya….dan nonoa-nona perkenankanlah dalam kesempatan ceramah ilmiah kali ini saya akan mengambil pokok tentang “dunia anjing dan sekitarnya”. Dunia yang berhubungan dengan komunikasi, sikap dan perilaku mereka, baik itu ditinjau dari aspek cultural maupun dari aspek sosial, yang mempunyai kecenderungan lebih terbuka, gambling, apa adanya dan realistis. Kalau kita menengok pada teori-teori lama, teori klasik, bahkan teori primitive, akan kita temukan juga embrio-embrio yang berubah dan berkembang pada tatanan struktur libido seksualitas semua makhluk pada umumnya. Sekarang mari kita amati dan jangan kesusu memberikan kesimpulan akademis terhadap sample yang akan saya uraikan ini. Jangan pula sekali-kali menggunakan kaca mata religi agama karena landasannya berbeda. Jelas menjadi paradoks. Tapi tetap akan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan manusia dan sekitarnya. Juga bagi ilmu pengetahuan anjing dan sekitarnya. Oleh karena itu, kami, sebagai Bandar Naskah, dengan bangga menyediakan BANK NASKAH DRAMA khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa melalui penyediaan naskah drama yang berkualitas, kami dapat mendukung dan memajukan dunia teater di tanah air.

BACA SELANJUTNYA »
NASKAH DRAMA GERR

NASKAH MONOLOG ANGGUR TERAKHIR

NASKAH MONOLOG ANGGUR TERAKHIR Karya Didik Wahyudi Naskah Monolog Anggur Terakhir, yang merupakan karya yang sangat mengesankan dari Didik Wahyudi, secara mendalam mengeksplorasi tema-tema kehidupan dan pilihan melalui struktur naratif yang penuh ketelitian dan kepekaan artistik. Dengan keterampilan yang sangat terampil dalam penggambaran karakter dan situasi, Didik Wahyudi berhasil menciptakan sebuah pengalaman teater yang tidak hanya menyentuh, tetapi juga merangsang refleksi mendalam dari audiens. Selanjutnya, naskah ini menggali berbagai dimensi emosional dan eksistensial dengan cara yang sangat memikat, memberikan wawasan baru tentang konflik batin dan keputusan penting yang dihadapi karakter. Oleh karena itu, Anggur Terakhir menawarkan perspektif yang kaya dan berlapis mengenai perjalanan hidup manusia, menjadikannya sebuah karya yang sangat berharga dan menggugah dalam dunia teater NASKAH MONOLOG ANGGUR TERAKHIR Karya Didik Wahyudi LAMPU PANGGUNG MEREGANG: SEBUAH RUANGAN DI DALAM RUMAH. SEORANG PEREMPUAN ENTAH APA YANG DIKERJAKANNYA. SEPI, SAMPAI PEREMPUAN ITU BICARA: Luar negeri. Saya akan pergi ke luar negeri. Sebuah tempat dimana kehidupan saya akan bersambung. Menjadi sebuah jalan, yang entah menuju kemana. Tapi yang pasti saya akan mendapatkan pekerjaan yang lebih jelas. Tidak lagi terombang-ambing di antara kesepian dalam hati kecil saya dan para lelaki yang selalu memuja suara saya. Tubuh saya. Saya sudah menjadi penyanyi kafe ketika umur saya 16 tahun. Ketika perempuan-perempuan seumur saya sedang sibuk ke sekolah, saya malah tidur di kamar. Dan malam waktu mereka tidur, saya ada di kafe. Begitulah saya jalani roda gila hidup saya. Berputar-putar di antara mimpi dan remang-remang cahaya panggung. 10 tahun adalah waktu yang lama. Dalam sepuluh tahun saya pasti sudah memiliki segalanya dan hidup berkecukupan andai saja saya mengenal Mas Jacky sejak dulu. Tetapi sudahlah. Barangkali memang begitulah garis tangan yang harus saya terima. Toh, sekarang saya sudah memegang semua yang saya perlukan. Pasport dan beberapa lembar surat akan mengantarkan saya ke tanah seberang. Tanah, yang dulu hanya bisa saya dengarkan ceritanya. Oh, ada yang perlu saya jelaskan tentang hubungan saya dengan Mas Jacky. Oleh karena itu, kami, sebagai Bandar Naskah, dengan bangga menyediakan BANK NASKAH DRAMA khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa melalui penyediaan naskah drama yang berkualitas, kami dapat mendukung dan memajukan dunia teater di tanah air.

BACA SELANJUTNYA »
NASKAH DRAMA Kapai-Kapai

NASKAH MONOLOG ANAK KABUT

NASKAH MONOLOG ANAK KABUT Karya Soni Farid Maulana Naskah Monolog Anak Kabut, yang merupakan karya mendalam dari Soni Farid Maulana, secara efektif mengeksplorasi tema-tema introspektif dan atmosferik melalui struktur naratif yang terampil dan penuh makna. Dengan kemampuan yang luar biasa dalam menggambarkan karakter dan situasi, Soni Farid Maulana berhasil menyajikan sebuah pengalaman teater yang tidak hanya memukau secara visual tetapi juga menggugah emosi dan pemikiran audiens. Selanjutnya, naskah ini mempersembahkan konflik internal dan eksternal yang kompleks dengan cara yang sangat menyentuh, memberikan wawasan yang berharga tentang tantangan dan keindahan yang tersembunyi di balik kabut kehidupan. Dengan demikian, Anak Kabut menawarkan perspektif baru yang mendalam dan mengesankan mengenai pengalaman manusia dalam konteks yang lebih luas. NASKAH MONOLOG ANAK KABUT (cahaya biru berlapis kehijauan jatuh di atas permukaan kayu, semacam meja tulis, atau meja apapun. Di balik cahaya tersebut, tampak seorang perempuan tengah duduk termenung. Sesekali tarikan nafasnya yang berait itu terdengar. Wajah perempuan yang berada di balik cahaya itu seperti bayang-bayang. Saat itu malam begitu larut. Cahaya tersebut masih seperti itu ketika perempuan tersebut tengah berkata-kata). Tatolah aku, kasihku, jangan ragu walau ayah dan ibuku tidak setuju. Dulu, ya, dulu. Tato memang simbol napi tapi sekarang lain maknanya. Ia sumber keindahan, semacam aksesoris, semacam tanda, postmodern di akhir abad 20. ya, memang, sejak 12000 tahun sebelum masehi orang sudah mengenal tato. Tapi adakah mereka seberani aku? Kasihku, jangan ragu, tatolah aku, aku tak mau kalah dengan ratu Alexandra yang hidup di abad 19 di Rusia. Apa? Pencemaran darah, hepatitis B? Jangan takuti aku dengan hal demikian. Kasihku jangan ragu, tatolah tubuhku dengan segenap cintamu. Buatlah aku bahagia karenanya jangan pedulikan apa kata orang. Sungguh jiwa kita yang lapar dan liar ini perlu semacam perlambang, semacam pegangan nilai-nilai; setelah keasingan demi keasingan melontarkan kita pada sehampar dunia tak dikenal. Ya, betapa banyak tanda dan ayat dihadapanku, tapi aku salah menangkap makna*. Selalu kegelapan bersambung kegelapan yang kujelang; setelah kehidupan malam setelah nilai demi nilai berubah makna lebih cepat dari putaran jarum jam Oleh karena itu, kami, sebagai Bandar Naskah, dengan bangga menyediakan BANK NASKAH DRAMA khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa melalui penyediaan naskah drama yang berkualitas, kami dapat mendukung dan memajukan dunia teater di tanah air.

BACA SELANJUTNYA »
NASKAH DRAMA LARAS

NASKAH MONOLOG ANAK BUANGAN

NASKAH MONOLOG ANAK BUANGAN Karya Anis Julai Naskah Monolog Anak Buangan, yang merupakan karya memukau dari Anis Julai, dengan cermat menyelami tema-tema mendalam tentang eksklusi sosial dan identitas individu. Selain itu, melalui dialog yang penuh nuansa dan struktur naratif yang terencana dengan baik, Anis Julai berhasil menghadirkan sebuah pengalaman teater yang tidak hanya menyentuh tetapi juga sangat memprovokasi pemikiran. Selanjutnya, naskah ini menampilkan karakter yang kompleks dan konflik emosional yang intens, sehingga menawarkan wawasan yang berharga mengenai dinamika sosial dan psikologis. Dengan demikian, Anak Buangan tidak hanya memikat perhatian, tetapi juga mengajak audiens untuk merenungkan berbagai aspek kemanusiaan dan keterasingan dalam konteks yang lebih luas. NASKAH MONOLOG ANAK BUANGAN Suara itu! Ah! Suara itu singgah lagi di gegendang telingaku. Indah dan merdu sehingga menusuk ke jiwa. Kalbu yang berombak  lara tenang seketika. Badai pilu yang acap kali menghempas pantai hati kembali membelai. Pintu hati yang terkunci, terbuka luas menjemput masuk pawana syahdu memercik damai. Allahuakbar Allahuakbar!! Ya Allah! Sesungguhnya Kaulah Yang Maha Besar. Aku tunduk pada kudrat dan iradat-Mu. Ingin sekali kuselami Ma’rifat-Mu. Mahu rasanya mendampingi-Mu setiap kali rindu ini bertandang. Naluriku meronta-ronta ingin mencungkil rahsia di sebalik dugaan ini.   Peti suaraku kukejutkan. Ingin sekali kulemparkan intonasi suara semaksimal mungkin, agar insan-insan itu menyedari pedih luka yang masih berdarah. Namun apalah dayaku. Sebanyak manalah kudratku. Aku anak malang. Hanya mampu menzahirkan perasaan yang terbuku dengan deraian air mata. Hanya naluriku yang mampu menangis hiba.  Berkali-kali aku cuba menjerit, merayu meminta ihsan. Namun mereka masih tidak mengerti. Ah! Aku sudah mula dibuai perasaan putus asa. Dadaku sebak mengenangkan penderitaan yang telah dan bakal aku tempuhi Oleh karena itu, kami, sebagai Bandar Naskah, dengan bangga menyediakan BANK NASKAH DRAMA khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa melalui penyediaan naskah drama yang berkualitas, kami dapat mendukung dan memajukan dunia teater di tanah air.

BACA SELANJUTNYA »
NASKAH DRAMA GERR

NASKAH MONOLOG AKSIOMA

NASKAH MONOLOG AKSIOMA KARYA TAUFAN S. CHANDRANEGARA Naskah Monolog Aksioma, yang merupakan karya inovatif dari Taufan S. Chandranegara, secara mendalam mengeksplorasi tema-tema filosofis dan eksistensial melalui struktur naratif yang kaya dan penuh makna. Dengan pendekatan yang sangat terampil dan pemilihan bahasa yang tepat, Taufan S. Chandranegara berhasil menghadirkan sebuah karya yang tidak hanya memikat perhatian, tetapi juga merangsang pemikiran kritis dan refleksi mendalam dari audiensnya. Selain itu, naskah ini secara efektif menggambarkan konflik internal dan eksternal karakter dengan cara yang sangat mengesankan, menjadikannya sebuah kontribusi penting dalam dunia teater yang menawarkan wawasan baru dan perspektif yang segar mengenai kehidupan dan eksistensi manusia NASKAH MONOLOG AKSIOMA CATATAN VISUAL: Dalam memerankan naskah ini, diperlukan perangkat multimedia. Naskah ini dibuat dalam bentuk Stage Film/Life Video on Stage. Diperlukan imajinasi tanpa batas, kontekstual dalam term of moralisme. Sebuah bibir. Senyum. Beragam rupa dalam hati Sang. Entah siapa dia. Entah. Persoalannya bukan tersirat atau tersurat. Saudara paham maksud saya? Tidak?! Pasti tidak. Anda pasti menduga tentang sebuah hati yang terluka atau cemburu, membara, pedih, gembira, suka, duka, nestapa, lara, ceria, nostalgia, birthday, valentine, atau berhubungan dengan hal-hal yang bersifat positif-negatif. Ha ha ha… sangat konservatif, kalau hanya itu. Kuno, bodoh, tidak cerdas. Atau, Saudara menduga hubungan: Bibir dan hati. Umumnya terkait dengan inner-mind Anda, orang, massa. Tidak?! Atau, Saudara menduga: Sebuah bibir, senyum. Berhubungan dengan tren iklan, ha ha ha ha… hampir, mirip, tapi bukan itu, Saudara. Lalu apa? Saya juga ingin tahu. Kenapa? Karena saya juga sedang menduga. Diagnosis apa yang kira-kira tepat untuk itu. Kalimat diagnosis tidak Cuma digunakan dalam kalangan medis saja, kan?! Khususnya disiplin kedokteran. Kalau dokter sekolah bertahun-tahun, kemudian hanya pandai mendiagnosis. Karena itulah maksimalisasi dari keilmuannya. Tetapi, tetapi, tetapi, jika kita kembali hubngkan dengan: Sebuah bibir, senyum. Perlukan kita memakai alibi “diagnosis”? Oleh karena itu, kami, sebagai Bandar Naskah, dengan bangga menyediakan BANK NASKAH DRAMA khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa melalui penyediaan naskah drama yang berkualitas, kami dapat mendukung dan memajukan dunia teater di tanah air.

BACA SELANJUTNYA »
Naskah Bahasa Jawa

NASKAH MONOLOG AIR MATA DI NORTHUMBERLAND

NASKAH MONOLOG AIR MATA DI NORTHUMBERLAND Karya Erwin Romell (Edward Y.S) Naskah Monolog Air Mata di Northumberland, yang merupakan karya cemerlang dari Erwin Romell (Edward Y.S), dengan mahir mengangkat tema-tema emosional dan sosial melalui struktur naratif yang mendalam. Selain itu, karya ini secara efektif mengeksplorasi kompleksitas karakter dan konflik internal dengan cara yang sangat memikat. Dengan demikian, Erwin Romell berhasil menyajikan sebuah pengalaman teater yang tidak hanya menggugah perasaan, tetapi juga mengajak audiens untuk merenungkan isu-isu penting dalam konteks yang lebih luas. Sebagai hasilnya, naskah ini menawarkan pandangan yang kaya dan berlapis mengenai kehidupan dan kemanusiaan, menjadikannya sebuah karya yang sangat berharga dan mengesankan dalam dunia teater. NASKAH MONOLOG AIR MATA DI NORTHUMBERLAND Karya Erwin Romell (Edward Y.S) Yang akan kuceritakan ini adalah hal yang biasa saja. Tidak menginginkan sesuatu atau mengharapkan sesuatu. Biasa saja. Sebuah kisah yang terjadi di rumah-rumah tangga. Tetapi bagiku sangat berkesan. Entah bagi orang lain. Tidak membutuhkan suatu pemahaman khusus untuk mendengarnya. Dan sama sekali tak ada hubungannya dengan teori Freud, Nietszhe, Hegel dan mungkin Marx. Untuk itu, bagi mereka yang telah membuat lusuh buku-buku mereka harap dengan hormat menyimpannya sebagai ingatan emosi semata, dan tidak menjadi dasar pemahaman cerita ini. Di Northumberland., kami menyewa sebuah flat murah tanpa penghangat ruangan dengan air ledeng yang kerapkali bercampur lumpur. Istriku, dia seorang profil istri yang progresif dalam berfikir, kutu buku dan pandai memasak. Dia seorang jemaat gereja yang taat. Tiap malam minggu selalu berlatih untuk memimpin puji-pujian di Gereja. Ya, istriku adalah penyanyi gereja paling terpuji di Northumberland.. Suaranya seakan keluar untuk memberi warna keagungan, keharuan dan kedalamn suasana yang membuat mata para pendengarnya basah. Karena itu, istriku banyak dikenal para pejabat dan petinggi Northumberland.. Aku sendiri bukanlah seorang jemaat yang taat. Aku hanya seorang kristiani biasa. Berdoa sebelum makan, sebelum tidur, sebelum bekerja, berdoa di pagi hari tetapi jarang ke gereja. Hari minggu hampir sepenuhnya kupergunakan untuk istirahat. Sehingga istriku sering pergi sendiri atau dijemput kenalan yang aku sendiri jarang mengenalnya. Oleh karena itu, kami, sebagai Bandar Naskah, dengan bangga menyediakan BANK NASKAH DRAMA khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa melalui penyediaan naskah drama yang berkualitas, kami dapat mendukung dan memajukan dunia teater di tanah air.  

BACA SELANJUTNYA »