Naskah Drama karya Wahyudin “Di Bawah Bayang-Bayang Pohon Bakau”
Naskah Drama “Di Bawah Bayang-Bayang Pohon Bakau” karya Wahyudin dari Sanggar Nuun merupakan karya yang sangat menarik dan signifikan. Kami sangat merekomendasikan Anda untuk segera mengunduh dan membaca naskah ini. Dengan demikian, kami berharap naskah ini tidak hanya menjadi bacaan yang menyenangkan tetapi juga memberikan inspirasi yang mendalam untuk proses pembuatan pertunjukan teater di lokasi Anda. Naskah ini memiliki potensi untuk memperkaya pengalaman teater Anda dan menghadirkan elemen yang segar dan inovatif dalam setiap pertunjukan. Lebih lanjut, kami ingin menginformasikan bahwa kami, sebagai Bandar Naskah yang berdedikasi dan penyedia Bank Naskah Drama, menawarkan berbagai koleksi naskah berkualitas tinggi yang dirancang khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh penjuru. Dengan memanfaatkan layanan kami, Anda akan memperoleh akses ke berbagai naskah yang telah dikurasi secara cermat, sehingga Anda dapat menemukan materi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda. Layanan kami tidak hanya menyediakan naskah untuk keperluan pertunjukan tetapi juga mendukung Anda dalam meningkatkan kualitas pertunjukan teater Anda, menjadikannya lebih beragam dan menarik. Oleh karena itu, jangan ragu untuk memanfaatkan Bank Naskah Drama kami sebagai sumber daya berharga dalam pencarian naskah yang berkualitas. Kami berkomitmen untuk membantu Anda dalam menemukan naskah yang dapat memperkaya pengalaman teater Anda dan memberikan dampak positif dalam setiap pertunjukan yang Anda sajikan. DRAMATIC PERSONAE Marji (suami usia 78 tahun) Samiah (istri usia 63 tahun) Rahmin (usia 55 tahun) Samsani (usia 50 tahun) Warga Di Bawah Bayang-Bayang Pohon Bakau PAGI HARI DI TEPI LAUT DI DEPAN RUMAH MARJI TAMPAK MEMBERSIHKAN DIRI SETELAH MENANCAPKAN BEBERAPA BATANG POHON BAKAU. BEBERAPA SAAT SAMIAH KELUAR DARI DALAM RUMAH. SAMIAH Sudah pulang rupanya kau Marji?! Berapa banyak batang bakau yang kau tancapkan pagi ini? MARJI Ya Lumayan. SAMIAH Lumayan, berapa tepatnya? MARJI Ya lumayan, cukup! Cukup banyak. SAMIAH Yang aku tanyakan jumlahnya, Marji. Tepatnya berapa? MARJI Sedikit lebih banyak dari kemarin, istriku. SAMIAH Wajahmu tampak senang, sepertinya kau berhasil menanam banyak bakau atau kau memang sedang gembira hari ini. MARJI Ya, banyak. Tapi aku tak menghitungnya…tidak ada teh panas untukku istriku? SAMIAH TERDIAM BEBERAPA SAAT, MARJI MENATAP DALAM WAJAH SAMIAH MARJI Kau tidak menyediakannya untukku istriku? Padahal katamu aku sedang gembira pagi ini, tapi rasanya kau malah sebaliknya. Apa kau tidak sedang bahagia hari ini? SAMIAH Kau sudah tahu Marji, pagi ini tidak ada teh panas. Tapi bukan berarti aku tidak bahagia. MARJI Tapi kenapa tidak menyediakan teh panas, istriku? MARJI TERDIAM, BEBERAPA SAAT MENATAP SAMIAH YANG JUGA TAMPAK GELISAH MARJI Kau tampak berbeda hari ini Samiah, perkataan dan raut mukamu menunjukan itu. Apa kau tidak suka dengan apa yang aku lakukan setiap hari, menanam dan meyiangi bakau? SAMIAH Tidak, aku suka! Aku menyukai apa yang kau kerjakan setiap hari suamiku, bahkan aku bangga. MARJI Tapi…Kenapa kau tidak menyediakan teh panas seperti biasanya? SAMIAH Memang tidak. MARJI Apa gula dan tehnya habis? Atau kita tidak mempunyai persediaan air hujan untuk dimasak? SAMIAH Mungkin. MARJI Mungkin??! Mungkin bagaimana? Kau mulai aneh istriku, beberapa hari ini kau telah berkata dan bersikap aneh denganku dan sejak aku datang aku menemukan sikap itu ada padamu. SAMIAH Aneh? Aneh bagaimana? SELANJUTNYA SILAHKAN download Naskah Drama karya Wahyudin