AKU Karya : Chairil Anwar

AKU Karya : Chairil Anwar Kalau sampai waktuku ‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi Maret 1943 *Versi DCD (Editor)   SEMANGAT ** Karya : Chairil Anwar Kalau sampai waktuku kutahu tak seorang ‘kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu! Aku ini binatang jalang Dari kumpulan terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang-menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri. Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi. Maret 1943 **Versi KT (Editor) Buku : Aku Ini Binatang Jalang (Gramedia Pustaka Utama – 1996) KUMPULAN PUISI CHAIRIL ANWAR

BACA SELANJUTNYA »

PUISI KESABARAN Karya : Chairil Anwar

PUISI KESABARAN Karya : Chairil Anwar Aku tak bisa tidur Orang ngomong, anjing nggonggong Dunia jauh mengabur Kelam mendinding batu Dihantam suara bertalu-talu Di sebelahnya api dan abu Aku hendak berbicara Suaraku hilang, tenaga terbang Sudah! tidak jadi apa-apa! Ini dunia enggan disapa, ambil perduli Keras membeku air kali Dan hidup bukan hidup lagi Kuulangi yang dulu kembali Sambil berutup telinga, berpicing mata Menunggu reda yang mesti tiba Maret 1943 Chairil Anwar Buku : Aku Ini Binatang Jalang (Gramedia Pustaka Utama – 1996) KUMPULAN PUISI CHAIRIL ANWAR

BACA SELANJUTNYA »

ISA Karya : Chairil Anwar kepada nasrani sejati

ISA Karya : Chairil Anwar kepada nasrani sejati Itu Tubuh mengucur darah mengucur darah rubuh patah mendampar tanya: aku salah? kulihat Tubuh mengucur darah aku berkaca dalam darah terbayang terang di mata masa bertukar rupa ini segara mengatup luka aku bersuka Itu Tubuh mengucur darah mengucur darah 12 November 1943 Buku : Aku Ini Binatang Jalang (Gramedia Pustaka Utama – 1996) KUMPULAN PUISI CHAIRIL ANWAR

BACA SELANJUTNYA »

1944 SAJAK PUTIH Karya : Chairil Anwar

1944 SAJAK PUTIH  Karya : Chairil Anwar Bersandar pada tari warna pelangi Kau depanku bertudung sutra senja Di hitam matamu kembang mawar dan melati Harum rambutmu mengalun bergelut senda Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba Meriak muka air kolam jiwa Dan dalam dadaku memerdu lagu Menarik menari seluruh aku Hidup dari hidupku, pintu terbuka Selama matamu bagiku menengadah Selama kau darah mengalir dari luka Antara kita Mati datang tidak membelah….   *Versi DCD (Editor)   SAJAK PUTIH * * buat tunanganku Mirat Karya : Chairil Anwar bersandar pada tari warna pelangi kau depanku bertudung sutra senja di hitam matamu kembang mawar dan melati harum rambutmu mengalun bergelut senda sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba meriak muka air kolam jiwa dan dalam dadaku memerdu lagu menarik menari seluruh aku hidup dari hidupku, pintu terbuka selama matamu bagiku menengadah selama kau darah mengalir dari luka antara kita Mati datang tidak membelah….   Buat Miratku, Ratuku! kubentuk dunia sendiri, dan kuberi jiwa segala yang dikira orang mati di alam ini! Kucuplah aku terus, kucuplah Dan semburkanlah tenaga dan hidup dalam tubuhku… 18 Januari 1944   *Versi SS (Editor) Buku : Aku Ini Binatang Jalang (Gramedia Pustaka Utama – 1996) KUMPULAN PUISI CHAIRIL ANWAR

BACA SELANJUTNYA »

SAJAK SIA-SIA Karya : Chairil Anwar

SAJAK SIA-SIA Karya : Chairil Anwar Penghabisan kali itu kau datang membawa karangan kembang Mawar merah dan melati putih: darah dan suci. Kau tebarkan depanku serta pandang yang memastikan: Untukmu. Sudah itu kita sama termangu Saling bertanya: Apakah ini? Cinta? Keduanya tak mengerti. Sehari itu kita bersama. Tak hampir-menghampiri. Ah! Hatiku yang tak mau memberi Mampus kau dikoyak-koyak sepi. *Versi DCD (Editor)     SAJAK SIA-SIA** Karya : Chairil Anwar Penghabisan kali itu kau datang Membawa kembang berkarang Mawar merah dan melati putih Darah dan suci Kau tebarkan depanku serta pandang yang memastikan: untukmu. Lalu kita sama termangu Saling bertanya: apakah ini? Cinta? Kita berdua tak mengerti Sehari itu kita bersama. Tak hampir-menghampiri Ah! Hatiku yang tak mau memberi Mampus kau dikoyak-koyak sepi. Februari 1943 ** Versi KT (Editor)   Buku : Chairil Anwar – Aku Ini Binatang Jalang Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta (1996)

BACA SELANJUTNYA »

KUPU MALAM DAN BINIKU Karya: Chairil Anwar

KUPU MALAM DAN BINIKU Karya: Chairil Anwar Sambil berselisih lalu mengebu debu. Kupercepat langkah. Tak noleh ke belakang Ngeri ini luka-terbuka sekali lagi terpandang Barah ternganga Melayang ingatan ke biniku Lautan yang belum terduga Biar lebih kami tujuh tahun bersatu Barangkali tak setahuku Ia menipuku. Maret 1943 Chairil Anwar Buku: “Aku Ini Binatang Jalang” – Chairil Anwar Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

BACA SELANJUTNYA »

RUMAHKU Karya: Chairil Anwar

RUMAHKU Karya: Chairil Anwar Rumahku dari unggun-timbun sajak Kaca jernih dari luar segala nampak Kulari dari gedong lebar halaman Aku tersesat tak dapat jalan Kemah kudirikan ketika senjakala Di pagi terbang entah ke mana Rumahku dari unggun-timbun sajak Di sini aku berbini dan beranak Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang Aku tidak lagi meraih petang Biar berleleran kata manis madu Jika menagih yang satu. 27 April 1943 Chairil Anwar Buku: Aku Ini Binatang Jalang – Chairil Anwar Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

BACA SELANJUTNYA »

TAK SEPADAN Karya: Chairil Anwar

TAK SEPADAN Karya: Chairil Anwar Aku kira: Beginilah nanti jadinya Kau kawin, beranak dan berbahagia Sedang aku mengembara serupa Ahasveros. Dikutuk-sumpahi Eros Aku merangkaki dinding buta Tak satu juga pintu terbuka. Jadi baik juga kita padami Unggunan api ini Karena kau tidak ‘kan apa-apa Aku terpanggang tinggal rangka Februari 1943 Chairil Anwar Buku: “Aku Ini Binatang Jalang” – Chairil Anwar Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

BACA SELANJUTNYA »

1943 – DIPONEGORO Karya: Chairil Anwar

1943 – DIPONEGORO Karya: Chairil Anwar Di masa pembangunan ini tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali. Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati. MAJU Ini barisan tak bergenderang-berpalu Kepercayaan tanda menyerbu. Sekali berarti Sudah itu mati. MAJU Bagimu Negeri Menyediakan api. Punah di atas menghamba Binasa di atas ditinda Sungguhpun dalam ajal baru tercapai Jika hidup harus merasai. Maju. Serbu. Serang. Terjang. Februari 1943 Chairil Anwar Buku: “Aku Ini Binatang Jalang” – Chairil Anwar Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

BACA SELANJUTNYA »

LAGU BIASA Karya: Chairil Anwar

LAGU BIASA Karya: Chairil Anwar Di teras rumah makan kami kini berhadapan Baru berkenalan. Cuma berpandangan Sungguhpun samudra jiwa sudah selam berselam Masih saja berpandangan Dalam lakon pertama Orkes meningkah dengan “Carmen” pula. Ia mengerling. Ia ketawa Dan rumput kering terus menyala Ia berkata. Suaranya nyaring tinggi Darahku terhenti berlari Ketika orkes memulai “Ave Maria” Kuseret ia ke sana…. Maret 1943 Chairil Anwar Buku: “Aku Ini Binatang Jalang” – Chairil Anwar Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

BACA SELANJUTNYA »

Laman sastra Indonesia hadir sebagai portal yang memungkinkan kita untuk menelusuri, memahami, dan menikmati berbagai karya sastra

Menu Laman Sastra