DI MESJID Karya: Chairil Anwar

DI MESJID Karya: Chairil Anwar Kuseru saja Dia Sehingga datang juga Kami pun bermuka-muka. Seterusnya Ia bernyala-nyala dalam dada. Segala daya memadamkannya Bersimpuh peluh diri yang tak bisa diperkuda Ini ruang Gelanggang kami berperang Binasa-membinasa Satu menista lain gila. 29 Mei 1943 Chairil Anwar Buku: “Aku Ini Binatang Jalang” – Chairil Anwar Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

BACA SELANJUTNYA »

MULUTMU MENCUBIT DI MULUTKU Karya: Chairil Anwar

MULUTMU MENCUBIT DI MULUTKU Karya: Chairil Anwar Mulutmu mencubit di mulutku Menggelegak benci sejenak itu Mengapa merihmu tak kucekik pula Ketika halus-pedih kau meluka?? 12 Juli 1943 Chairil Anwar *Merih: tenggorok; pembuluh napas (KBBI) Buku: “Aku Ini Binatang Jalang” – Chairil Anwar Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Catatan Editor: Judul sajak ini berasal dari Editor buku; semula sajak ini tanpa judul.

BACA SELANJUTNYA »

SELAMAT TINGGAL Karya: Chairil Anwar

SELAMAT TINGGAL Karya: Chairil Anwar (Versi KT*) Aku berkaca Bukan buat ke pesta Ini muka penuh luka Siapa punya? Kudengar seru-menderu – dalam hatiku? – Apa hanya angin lalu? Lalu lain pula Menggelepar tengah malam buta Ah…!!! Segala menebal, segala mengental Segala tak kukenal…. Selamat tinggal…!!! 12 Juli 1943 Chairil Anwar *KT: “Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus

BACA SELANJUTNYA »

DARI DIA Karya: Chairil Anwar

DARI DIA Karya: Chairil Anwar buat K. Jangan salahkan aku, kau kudekap bukan karena setia, lalu pergi gemerencing ketawa! Sebab perempuan susah mengatasi keterharuan penghidupan yang ‘kan dibawakan padanya… Sebut namaku! ‘ku datang kembali ke kamar Yang kautandai lampu merah, kaktus di jendela, Tidak tahu buat berapa lama, tapi pasti di senja          samar Rambutku ikal menyinar, kau senapsu dulu kuhela Sementara biarkan ‘ku hidup yang sudah dijalinkan dalam rahsia… Cirebon 1946 Chairil Anwar Buku: Aku Ini Binatang Jalang – Chairil Anwar Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

BACA SELANJUTNYA »

KEPADA KAWAN Karya: Chairil Anwar

KEPADA KAWAN Karya: Chairil Anwar Sebelum Ajal mendekat dan mengkhianat, mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat, selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa, belum bertugas kecewa dan gentar belum ada, tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam, layar merah terkibar hilang dalam kelam, kawan, mari kita putuskan kini di sini: Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri! Jadi Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan, Tembus jelajah dunia ini dan balikkan Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu, Pilih kuda yang paling liar, pacu laju, Jangan tambatkan pada siang dan malam Dan Hancurkan lagi apa yang kau perbuat, Hilang sonder pusaka, sonder kerabat. Tidak minta ampun atas segala dosa, Tidak memberi pamit pada siapa saja! Jadi mari kita putuskan sekali lagi: Ajal yang menarik kita, ‘kan merasa angkasa sepi, Sekali lagi kawan, sebaris lagi: Tikamkan pedangmu hingga ke hulu Pada siapa yang mengairi kemurnian madu!!! 30 November 1946 Chairil Anwar Buku: “Aku Ini Binatang Jalang” – Chairil Anwar Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

BACA SELANJUTNYA »

KEPADA PELUKIS AFFANDI Karya: Chairil Anwar

KEPADA PELUKIS AFFANDI Karya: Chairil Anwar Kalau, ‘ku habis-habis kata, tidak lagi berani memasuki rumah sendiri, terdiri di ambang penuh kupak, adalah karena kesementaraan segala yang mencap tiap benda, lagi pula terasa mati kan datang merusak. Dan tangan ‘kan kaku, menulis berhenti, kecemasan derita, kecemasan mimpi; berilah aku tempat di menara tinggi, di mana kau sendiri meninggi atas keramaian dunia dan cedera, lagak lahir dan kelancungan cipta, kau memaling dan memuja dan gelap-tertutup jadi terbuka! 1946 Chairil Anwar Buku: Aku Ini Binatang Jalang (Koleksi Sajak 1942 – 1949) Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (1996)

BACA SELANJUTNYA »

NISAN Karya: Chairil Anwar

NISAN Karya: Chairil Anwar untuk nenekanda Bukan kematian benar menusuk kalbu Keridlaanmu menerima segala tiba Tak kutahu setinggi itu atas debu dan duka maha tuan bertakhta. Oktober 1942 Chairil Anwar Buku: Aku Ini Binatang Jalang (Koleksi Sajak 1942 – 1949) – Chairil Anwar Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (1996)

BACA SELANJUTNYA »

SENDIRI Karya: Chairil Anwar

SENDIRI Karya: Chairil Anwar Hidupnya tambah sepi, tambah hampa Malam apa lagi Ia memekik ngeri Dicekik kesunyian kamarnya Ia membenci. Dirinya dari segala Yang minta perempuan untuk kawannya Bahaya dari tiap sudut. Mendekat juga Dalam ketakutan-menanti ia menyebut satu nama Terkejut ia terduduk. Siapa memanggil itu? Ah, Lemah lesu ia tersedu: Ibu! Ibu! Februari 1943 Chairil Anwar Buku: Aku Ini Binatang Jalang (Koleksi Sajak 1942 – 1949) Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (1996)

BACA SELANJUTNYA »

PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO Karya: Chairil Anwar

PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO Karya: Chairil Anwar Ayo! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji Aku sudah cukup lama dengar bicaramu, dipanggang atas apimu, digarami oleh lautmu Dari mulai 17 Agustus 1945 Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu Aku sekarang api aku sekarang laut Bung Karno! Kau dan aku satu zat satu urat Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh 1948 Chairil Anwar Buku: Aku Ini Binatang Jalang (Koleksi Sajak 1942 – 1949) Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (1996)

BACA SELANJUTNYA »

TAMAN Karya: Chairil Anwar

TAMAN Karya: Chairil Anwar Taman punya kita berdua tak lebar luas, kecil saja satu tak kehilangan lain dalamnya. Bagi kau dan aku cukuplah Taman kembangnya tak berpuluh warna Padang rumputnya tak berbanding permadani halus lembut dipijak kaki. Bagi kita bukan halangan. Karena dalam taman punya berdua Kau kembang, aku kumbang aku kumbang, kau kembang. Kecil, penuh surya taman kita tempat merenggut dari dunia dan ‘nusia Maret 1943 Chairil Anwar Buku: Aku Ini Binatang Jalang (Koleksi Sajak 1942 – 1949) Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (1996)

BACA SELANJUTNYA »

Laman sastra Indonesia hadir sebagai portal yang memungkinkan kita untuk menelusuri, memahami, dan menikmati berbagai karya sastra

Menu Laman Sastra