Puisi Ahmad Ridwan : DOKUMEN KADALUARSA

DOKUMEN KADALUARSA   Ada banyak dokumen kadaluarsa Yang tersebar di rimba niaga Helai demi helai jadi selimut buat semerbak keperluan dapur dan perut.   Adakah dokumenmu diantaranya? Barangkali ada yang tersembunyi dan bercakar. Dan kau tengah galau memburunya.     Ah_Rid – Ahmad Ridwan (Tembilahan, 22 Januari 2017) Kumpulan Puisi Ahmad Ridwan – Sastrawan Indragiri Hilir

BACA SELANJUTNYA »

Puisi Ahmad Ridwan : Di Retak-retak Jalanan dan Bangunan

Di Retak-retak Jalanan dan Bangunan   Pada pukul yang rawan Di retak-retak jalanan Ada yang hendak menjulur Mula-mula disangka kembang-kembang riang Namun ternyata kumbang-kumbang yang miang. Terbang menembus kabut kegersangan Siap mencumbu kembang-kembang taman dalam kepala Juga pohon-pohon hutan dalam kemaluan.   Pada pukul yang menawan Di retak-retak bangunan Ada yang hendak membaur Mula-mula disangka pelita-pelita terang Namun ternyata gulita-gulita yang hilang sarang. Merayap rebahkan kekilauan Siap mengembus pelita-pelita rumah dalam kepala Juga matahari pekarangan dalam kemaluan.   Pukul yang rawan adalah menawan Pukul yang menawan adalah rawan Dua perangkap karib seperti saudara kembar Retak-retak jalanan dan bangunan alangkah mekar alangkah gelar alangkah getar alangkah sekedar kadar.     Ridwan.ahrid Oktober 2018 Kumpulan Puisi Ahmad Ridwan – Sastrawan Indragiri Hilir

BACA SELANJUTNYA »

Puisi Ahmad Ridwan : BIASKAN SAJA ITU!

BIASKAN SAJA ITU!   Lekuk mabuk Lekuk mabuk Lekuk mabuk Mabuk lekuk Lekuk Selantang pori-porimu Merentang sepanjang kiblatmu Hinggap Lekat di tadahanku di tadahankau di tadahan pertiwi di tadahan denah. Long long long melolong tolong Ada bolong menyerta nafas Di hampar santapan kau dan aku.   Biaskan saja itu!   Teras garduku sudah menjelma pantai Pesona ombaknya memakuku memanggangku … Hingga ku matang Hingga engahku lengang Hingga rampung disuguh pejal Di lekuk yang mabuk Di mabuk yang lekuk Melolong aku menghambur tolong.   Akh, Biaskan saja itu!   Tanahku memang dibelit lekuk dibelit mabuk Dan pantai semakin dekat berkunjung pada waktunya Lingsir segenap pelipur fana Terkungkung sekuntum sabda. Lekuk mabuk Mabuk lekuk Lekuk mabuk Mabuk lekuk Lekukku Lekukkau Berjejal Berjejal Berjejal-jejal di himpunan tubuhku. Muntah.     Ah_Rid – Ahmad Ridwan (Januari 2017)     (sebelum rampung) LUBANG KUBANG Lubang kubang Lubang kubang Lubang kubang Lubang Ku Selantang pori-porimu Merentang sepanjang kiblatmu Hinggap gap gap gap gap hinggap Lekat di tadahanku di tadahankau di tadahan pertiwi di tadahan denah. Long long long melolong tolong Ada bolong menyerta nafas Di hampar santapan kau ku.   Teras garduku bagai pantai Pesona ombaknya memakuku memanggangku … Sampai ku matang Sampai engahku lengang Sampai siap dihidang pejal Di lubang yang bolong Di bolong yang lubang Melolong aku menghambur tolong.   Tanahku memang dibelit lubang dibelit bolong Dan pantai semakin dekat berkunjung pada waktunya Lingsir segenap pelipur fana Terkungkung sekuntum sabda.   Lubang kubang Lubang kubang Lubang kubang Lubang Ku. Kau.           Ah_Rid – Ahmad Ridwan           Januari 2017   Kumpulan Puisi Ahmad Ridwan – Sastrawan Indragiri Hilir

BACA SELANJUTNYA »

Puisi Ahmad Ridwan : Bagaikan Permainan Tebak-tebakan Belai

Bagaikan Permainan Tebak-tebakan Belai   Sumbang mataku meraba ku kedip-kedip menolak percaya tapi demikian kunjungnya aku manapak di atas berjuta karya bersama satu satu menjemput tanya bagaikan permainan tebak-tebakan belai jika tepat mengurai jiwa mutlak tergerai dan siap disemai di tanah landai   itu tugu, apa? raganya dicerai dua satu tegak satu rebah : itu beringin yang dipangkas ria ia terpaksa pasrah dibunuh kala kini   itu lukisan, apa? coraknya sungguh semarak semirip pawai ketika di arak-arakan : itu berak raksasa berbaur satu nan berpeluk erat   itu tarian, kah? gemulai lunglai seakan menggapi-gapai : itu tarian gersang sehabis mandi api   itu sandiwara, kah? sekujur pelakon kuyup air mata sambil menampar jejak : itu drama tragedi yang paling akrab kita saksikan   apa yang ku dengar ini, senandung? bercampur baur berulur-ulur : itu kidung kepedihan yang berpadu dengan maut.   itu taman, atau? kembangnya samar dimana-mana : itu taman, taman kenangan bisa jelas terlihat tatkala pejam atau lelap   itu rajutan, atau? tertata kusam sarat arti : itu rajutan hutan oleh-oleh setelah hari esok tebak nan tebarlah   itu wahana, bukan? penuh rambu menantang maut : itu wahana kita kalau tidak bermain kita tak pulang   Sekarang malam atau siang? peluhku cecer sepanjang jejak : di kira-kira saja langit kini ruah cita rasa sebagai gilir letih atas mata kita   Pancaran mata huni yang remang menelanku ke dalam sebuah kenyataan yang telah beku Tetap ku tatap walau ratap menghisap segenap idap mungkin sebaiknya bentang saja selimut di atas tubuh sepanjang waktu biar tebak tebakan itu jadi indah nan buntu.     Ridwan.ahrid 2018         giir letih seni rupa (gambar, lukis, patung, kerajinan tangan, kriya dan grafis) seni music ( seni teater seni tari kerajinan tangan   kk   Penebangan pohon secara liar sampah / limbah d mana-mana kebakaran hutan kesedihan setelah bencana alam sutra/nyanyian korban bencana alam suasana dulu dg sekarang (perbedaan) kerusakan hutan kerusakan jalan langit (tipisnya lapisan ozon)   Kumpulan Puisi Ahmad Ridwan – Sastrawan Indragiri Hilir

BACA SELANJUTNYA »

Puisi Ahmad Ridwan : Anjing-anjing Bergaun dan Seorang Bocah Bertubuh Ceking

Anjing-anjing Bergaun dan Seorang Bocah Bertubuh Ceking   Desir angin menyisir pendengaranku Seperti ada kata-kata yang diucapkannya Tapi aku sukar menterjemahkannya. Ku tilik sekeliling tegakku Ada gedung gagah membusung pohon-pohon murung rerumputan yang mengantuk dan… mesin-mesin pengantar itu urung kusebut. Tunggu, Ada anjing-anjing bergaun sedang menyalak seorang bocah bertubuh ceking yang sedang lirik kiri kanan sembari menunduk. “Apa maumu di sini?! “ucapnya. “Aku hanya mencari tawaku yang tertinggal di sini” sahut bocah itu senafas. Seketika anjing-anjing itu melengking, “Jauhkan niatmu segera! kalau kau tak mau tawamu ku gigit, ku cabik, dan  ku telan sekalian!” Bocah itu bergegas acuh melanjutkan niatnya. Maka anjing-anjing semakin melengking gonggongnya dalam sangkar sebesar liang lahat. Aku Diam. Apa lagi yang mau kuterjemah. Angin sudah menderu menampar pendengaranku.     Ridwan.ahrid Juli 2018 Kumpulan Puisi Ahmad Ridwan – Sastrawan Indragiri Hilir

BACA SELANJUTNYA »

MATAHARI MINGGU KARYA PUISI SITOR SITUMORANG

MATAHARI MINGGU KARYA PUISI SITOR SITUMORANG Di hari Minggu di hari iseng Di silau matahari jalan berliku Kawan habis tujuan di tepi kota Di hari Minggu di hari iseng Bersandar pada dinding kota Kawan terima kebuntuan batas Di hari panas tak berwarna Seluruh damba dibawa jalan Di hari Minggu di hari iseng Bila pertemuan menambah damba Melingkar di jantung kota Ia merebah pada diri dan kepadatan hari Tidak menolak tidak terima

BACA SELANJUTNYA »
BANK NASKAH DRAMA DAN TEATER: MENGAPA ANDA MEMBUTUHKANNYA Dalam dunia seni pertunjukan, naskah drama dan teater menjadi elemen kunci yang tidak bisa di abaikan. Sebagai pilar utama dalam membangun cerita, karakter, dan alur, naskah ini memandu para aktor dan sutradara untuk menghidupkan sebuah karya di atas panggung. Tanpa naskah yang kuat dan terstruktur dengan baik, pertunjukan teater mungkin kehilangan arah dan dampaknya terhadap penonton.

H2: Apa Itu Bank Naskah Drama dan Teater?

Bank naskah drama dan teater adalah kumpulan naskah-naskah yang bisa di gunakan oleh para seniman teater, baik yang sedang mencari inspirasi maupun yang mempersiapkan produksi. Di dalam bank ini, Anda akan menemukan berbagai genre dan gaya naskah, mulai dari drama klasik hingga karya kontemporer. Dengan memiliki akses ke bank naskah, seniman memiliki kesempatan untuk menjelajahi berbagai narasi dan karakter yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.

H3: Manfaat Memiliki Akses ke Bank Naskah Drama dan Teater

  1. Inspirasi Tanpa Batas:
    • Akses ke berbagai naskah memungkinkan seniman teater untuk mendapatkan inspirasi dari berbagai karya, baik yang klasik maupun modern. Ini memperkaya wawasan mereka tentang berbagai tema dan cara penggarapan cerita.
  2. Efisiensi dalam Produksi:
    • Dengan bank naskah, sutradara dan produser dapat dengan cepat menemukan naskah yang sesuai dengan visi mereka. Ini mempercepat proses pemilihan naskah, sehingga produksi dapat di mulai tanpa penundaan.
  3. Eksplorasi Gaya dan Genre:
    • Seniman teater dapat mengeksplorasi berbagai gaya penulisan dan genre teater. Hal ini tidak hanya menambah variasi dalam pertunjukan mereka, tetapi juga membantu mereka memahami dan menguasai berbagai teknik pementasan.
  4. Peluang Kolaborasi:
    • Bank naskah sering kali menjadi titik awal untuk kolaborasi antara penulis naskah, sutradara, dan aktor. Dengan banyaknya naskah yang tersedia, berbagai ide dan interpretasi baru bisa muncul, menciptakan karya yang unik dan menarik.

H2: Bagaimana Cara Memilih Naskah dari Bank Naskah?

Memilih naskah yang tepat memerlukan pemahaman mendalam tentang visi artistik yang ingin di capai. Pertimbangkan faktor-faktor berikut:
  1. Tema yang Relevan:
    • Pilih naskah yang memiliki tema relevan dengan penonton atau isu yang ingin di angkat. Tema yang kuat dapat menjadikan pertunjukan lebih bermakna dan mempengaruhi audiens secara emosional.
  2. Karakter yang Menarik:
    • Karakter yang kompleks dan menarik memberikan ruang bagi aktor untuk menampilkan kemampuan terbaik mereka. Naskah yang baik harus mampu menggambarkan karakter dengan kedalaman yang memadai.
  3. Alur Cerita yang Kuat:
    • Alur yang terstruktur dengan baik memastikan pertunjukan memiliki ritme dan ketegangan yang mampu menjaga perhatian penonton dari awal hingga akhir.
  4. Gaya Penulisan:
    • Gaya penulisan yang unik dapat memberikan identitas pada pertunjukan. Pastikan gaya tersebut sesuai dengan visi Anda dan kemampuan tim produksi.

H2: Bagaimana Mengakses Bank Naskah Drama dan Teater?

Ada beberapa cara untuk mengakses bank naskah drama dan teater:
  1. Perpustakaan:
    • Banyak perpustakaan memiliki koleksi naskah drama dan teater yang bisa di pinjam. Ini adalah tempat yang bagus untuk menemukan karya-karya klasik.
  2. Platform Online:
    • Ada banyak situs web yang menyediakan akses ke naskah drama, baik gratis maupun berbayar. Platform ini memudahkan Anda untuk mencari naskah berdasarkan genre, tema, atau penulis tertentu.
  3. Komunitas Teater:
    • Bergabung dengan komunitas teater lokal bisa menjadi cara yang efektif untuk mengakses bank naskah. Anggota komunitas sering berbagi naskah dan memberikan rekomendasi berdasarkan pengalaman mereka.

H3: Memanfaatkan Bank Naskah untuk Karya Anda

Untuk memaksimalkan manfaat dari bank naskah, berikut adalah beberapa tips praktis:
  1. Selalu Terbuka untuk Eksplorasi:
    • Jangan batasi diri pada satu jenis naskah atau gaya penulisan. Eksplorasi berbagai jenis naskah dapat membantu menemukan inspirasi baru.
  2. Berinteraksi dengan Komunitas:
    • Diskusikan naskah yang Anda temukan dengan anggota komunitas atau tim produksi Anda. Kolaborasi dan diskusi sering kali menghasilkan ide-ide baru yang dapat memperkaya pertunjukan.
  3. Evaluasi Secara Rutin:
    • Setelah memilih dan memproduksi naskah, evaluasi hasilnya. Apakah naskah tersebut memenuhi harapan? Apa yang bisa di perbaiki? Ini akan membantu dalam memilih naskah di masa mendatang.

Kesimpulan

Bank naskah drama dan teater merupakan sumber daya berharga bagi para seniman teater. Dengan memanfaatkan berbagai naskah yang tersedia, Anda dapat mengeksplorasi berbagai ide, mengembangkan keterampilan, dan menghasilkan karya yang berkesan. Pastikan Anda menggunakan bank naskah sebagai alat untuk terus berinovasi dan menciptakan pertunjukan yang memukau.

Laman sastra Indonesia hadir sebagai portal yang memungkinkan kita untuk menelusuri, memahami, dan menikmati berbagai karya sastra

Menu Laman Sastra