BERTELUR Karya Joko Pinurbo

BERTELUR Karya Joko Pinurbo

BERTELUR
Karya: Joko Pinurbo

Dengan perjuangan berat, alhamdulillah
akhirnya aku bisa bertelur. Telurku lahir
dengan selamat, warnanya hitam pekat.

Aku ini seorang peternak: saban hari
mengembangbiakkan kata dan belum
kudapatkan kata yang bisa mengucapkan kita.
Kata yang kucari, konon, ada di dalam telurku itu.

Kuperam telurku di ranjang kata-kata
yang sudah lama tak lagi melahirkan kata.
Kuerami ia saban malam sampai tubuhku
demam dan mulutku penuh igauan.

Kalau aku lagi asyik mengeram, diam-diam
telurku suka meloncat, memantul-mantul
di lantai, kemudian menggelinding pelan
ke toilet, dan ketika hampir saja nyemplung
ke lubang kloset cepat-cepat ia kutangkap
dan kubawa pulang ke ranjang.

Mana telurku? Tiba-tiba banyak orang merasa
kehilangan telur dan mengira aku telah
mencurinya dari ranjang mereka.

Ah telur kata, telur derita, akhirnya kau
menetas juga. Kau menggelembung.,
memecah, memuncratkan darah.

Itu bukan telurku!

(2001)
Joko Pinurbo
Buku: Selamat Menunaikan Ibadah Puisi

April 2025
SSRKJSM
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
282930 

Laman sastra Indonesia hadir sebagai portal yang memungkinkan kita untuk menelusuri, memahami, dan menikmati berbagai karya sastra

Menu Laman Sastra