HAMPA
Karya: Chairil Anwar
Kepada Sri
Sepi di luar. Sepi menekan-mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti
Sepi
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.
Deru Campur Debu (1951)
Chairil Anwar
| S | S | R | K | J | S | M |
|---|---|---|---|---|---|---|
| 1 | ||||||
| 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 |
| 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 |
| 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 |
| 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 |
| 30 | ||||||
Ruaskata.com adalah platform untuk berbagi dan menyebarluaskan karya sastra Indonesia dengan identitas sebagai “Laman Sastra Indonesia”.
PUSTAKAWAN DIGITAL : ARI MUSAPIA
Kami menamai diri sebagai Pustakawan Digital, yang bertanggung jawab penuh atas penyebaran karya sastra di platform ini. Untuk pertanyaan atau komunikasi lebih lanjut, silakan hubungi kami langsung melalui media sosial pribadi.
Copyright © 2024
Laman sastra Indonesia hadir sebagai portal yang memungkinkan kita untuk menelusuri, memahami, dan menikmati berbagai karya sastra