KEPADA IBUKU Sebuah Puisi Karya: Wiji Thukul

I
ibu
aku tidak punya data komplet tentang ketidakadilan
hanya mataku terpukau di ingar jalan raya aspalan
kendaraan bikinan jepan, itali, amerika laju
tetapi abang-abang becak disingkirkan
oleh kebijaksanaan pembangunan
ibu
di dadamu subur aku melihat ladang-ladang tebu
tetapi petani ditipu pabrik gula
dan jakarta seperti paris penuh honda, suzuki, mercy, jimny
udara kotor, jalan macet
tetapi mengapa abang-abang becak disingkirkan
oleh kebijaksanaan pembangunan?
gali-gali dibunuh mati, koruptor korupsi aman sentosa
sehat walafiat seperti sediakala
dan radio kita semakin sering warta berita:
pembangunan di indonesia berkembang pesat dan jauh
dibandingkan ketika kami berkunjung kemari tahun lalu
demikian menurut menteri luar negeri anu
saksikanlah di layar televisi republik indonesia
petani-petani panen padi palawija wajahnya riang gembira
sementara kampanye sebelum pemilu semakin galak

II
siapa boleh tinggal di tanah ibu ini?
tentu saja siapa yang sanggup membayar hukum
dan membeli surat izin dagang anakku.
lalu bagaimana dengan saudara-saudaraku yang tak mampu?
Gampang, nak, ikutlah kb, jangan banyak anak, ini penting
demi hidup masa depan sejahtera
boleh pilih tinggal di tanah negara atau transmigrasi
ke luar jawa atau
silakan jadi kere
jangan takut lapar, nak! kota adalah gudang pangan
bebas digenggam siapa pun yang tega hati

Wiji Thukul
Buku: Nyanyian Akar Rumput

November 2024
SSRKJSM
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
252627282930