IBUNDA
Sebuah Puisi Karya: Wiji Thukul
ibunda
akhirnya menjengukku juga
datang ke penjara
dari kampung ke ibukota
melihat anak tersayang
babak belur dianiaya tentara
ibunda akhirnya angkat bicara
menggugat tuan jaksa
yang menjebloskan anaknya
berbulan-bulan
ke penjara negara
tak jelas pasal kesalahannya
kejahatan apakah
yang direncanakan oleh anakku
hingga kalian pukuli dia siang-malam
seperti anjing liar saja?
kejahatan macam apakah
yang dijalankan oleh anakku
hingga kalian main setrum seenaknya
sampai anakku
demam tinggi suhu panas badannya?
durhaka apakah
yang diperbuat oleh anakku
hingga tubuhnya mati rasa kalian siksa?
hak istimewa apakah yang kalian miliki
begitu sewenang-wenang kalian
main hakim menjalankan pengadilan
tanpa undang-undang?
undang-undang apakah yang kalian praktikkan…??
tuan jaksa, jawab, tuan jaksa
undang-undang mana, bikinan siapa
yang mengizinkan pejabat negara
menganiaya rakyat
dan menginjak hak-haknya?
tuan jaksa, tuan jaksa
undang-undang mana, bikinan siapa
yang memberi hak pada pejabat negara
meremehkan nyawa?
tuan jaksa, jawab, tuan jaksa
tanyakan kepada para ibunda
di mana pun juga
siapa rela bila anaknya
terancam keselamatan jiwanya
tuan jaksa, jawab, tuan jaksa
tanyakan kepada para ibunda
siapa saja
siapa rela melihat
si jantung hati darah dagingnya dicederai
biarpun yang melakukannya penguasa
maka sekalian aku menempuh bahaya
demi keadilan si buah hati
aku menuntut
tuan jaksa, bebaskan dia…!!
15 november 96
wiji thukul
Buku: Nyanyian Akar Rumput