Naskah Drama Rahwana karya Abdul Mukhid adalah sebuah karya yang patut diperhatikan. Oleh karena itu, kami sangat menyarankan Anda untuk segera mengunduh dan membaca naskah ini. Dengan harapan, naskah ini dapat memberikan inspirasi yang mendalam dalam proses pembuatan pertunjukan teater di tempat Anda. Selain itu, semoga karya ini juga dapat memperkaya wawasan Anda dan membantu dalam menciptakan pertunjukan yang tidak hanya menarik tetapi juga mengesankan.
Oleh karena itu, kami, sebagai Bandar Naskah, dengan bangga menyediakan BANK NASKAH DRAMA khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa melalui penyediaan naskah drama yang berkualitas, kami dapat mendukung dan memajukan dunia teater di tanah air.
Selain itu, kami juga membuka kesempatan bagi penulis naskah terbaru yang ingin membagikan karyanya kepada publik. Jika Anda
adalah seorang penulis yang memiliki naskah drama yang belum dipublikasikan atau karya lama yang perlu mendapatkan perhatian lebih,
kami sangat menyambut kesempatan untuk mendistribusikan naskah Anda melalui laman kami. Untuk itu, silakan hubungi kami melalui email
di jejakteater@gmail.com. Kami siap membantu Anda dalam proses publikasi dan distribusi naskah drama
Anda agar lebih dikenal oleh khalayak luas.
Dengan demikian, kami berharap Anda dapat memanfaatkan layanan BANK NASKAH DRAMA kami dengan sebaik-baiknya dan terus
berkontribusi pada perkembangan dunia teater di Indonesia.
CUPLIKAN Naskah Drama Rahwana
REPORTOAR PEMBUKA
(ADEGAN PENCULIKAN SHINTA OLEH RAHWANA DI HUTAN. IMPROVISASI)
BABAK SATU
ADEGAN 1
KERAJAAN ALENGKA WAKTU SENJA. DI BAGIAN TAMAN SARI. TAMAN ASYOKA YANG SUDAH MASYHUR NAMANYA. TERLIHAT PARA DAYANG MELAYANI SHINTA. RAHWANA SEDANG BERCENGKERAMA DENGAN SINTA. RAHWANA TIDAK DIGAMBARKAN SEBAGAI TOKOH RAKSASA YANG JELEK, TAPI SEBAGAI SEORANG YANG GAGAH DAN WAJAH LUMAYAN TAMPAN. TAMAN SARI ITU ADALAH SEBUAH TAMAN SARI YANG SANGAT INDAH. TOKOH DAYANG-DAYANG BOLEH ADA BOLEH TIDAK
RAHWANA (Kepada dayang-dayang)
Kalian boleh pergi.
(Para dayang memberi hormat, lalu pergi. tinggal rahwana dan shinta berdua)
Kau tahu kenapa aku membawamu kemari?
SHINTA (Pura-pura tidak tahu)
Tidak.
RAHWANA
Bahkan aku bisa melihat kepura-puraan di matamu. (Shinta diam saja. Sedikit salah tingkah) Apakah kau sudah melupakan gemuruh perasaan yang ada di dada kita?
SHINTA
Tentu saja tidak, Kanda Rahwana. Tapi, saling mencintai bukan harus memiliki, kan? Aku kira itu adalah hukum alam yang tidak terbantahkan lagi. Bukankah kau sendiri pernah berkata begitu?
SELANJUTNYA SILAHKAN download
RAHWANA Karya Abdul Mukhid