Naskah Drama Makam Dipertuan Karya Wisran Hadi adalah karya yang sangat berharga dan inspiratif. Kami mengundang Anda untuk mengunduh dan membaca naskah ini dengan seksama. Dengan membaca naskah drama ini, Anda tidak hanya akan mendapatkan wawasan mendalam tentang cerita dan karakter, tetapi juga akan menemukan ide-ide kreatif yang dapat diadaptasi dan diimplementasikan dalam pertunjukan teater di tempat Anda. Kami berharap naskah ini dapat memicu kreativitas dan memberikan inspirasi yang diperlukan untuk menciptakan pertunjukan yang memukau dan berkesan.
CUPLIKAN NASKAH DRAMA MAKAM DIPERTUAN
SEBUAH KUBURAN BESAR BERTINGKAT TIGA TERLETAK DI TENGAH PENTAS.DI ATASNYA DIBERI KAIN PENEDUH YANG DISANGGA EMPAT BUAH TIANG PADA TIAP-TIAP SISI. DI SEKITAR KUBURAN TERPAMPANG SPANDUK-SPANDUK USANG DENGAN BERBAGAI TULISAN MENYOLOK :
SUARA :
Sayonara. Sayonara.
USTAD :
Sayo bukan Nara. Sayo Ustad.
SUARA :
Good by…
GADIH :
Kalau bai, pakai rupiah. Jangan koin.
SUARA :
Adios amigo. Adios…
SITI :
Flaminggo. Bangau putih.
SUARA :
Next time! See you!
KATIK :
Mak Takim! Bukan Si Yu! Si Yu tu!
SUARA :
Horas! Horas!
PAKIH :
Martabak! Uh! Di mana-mana ada Batak!
MALIN DATANG DAN MEMANGGIL SATU PERSATU NAMA PEMAIN MENURUT DAFTAR YANG DIBAWANYA, SAMBIL MENYERAHKAN SELEMBAR PIAGAM DAN BEBERAPA LEMBAR UANG KERTAS.
MALIN :
Ustad!
Puti!
Katik!
Gadih!
Pakih!
Siti!
MEREKA DUDUK BERPENCARAN MEMBACA PIAGAM DAN MENGHITUNG UANG. MEREKA GEMBIRA SEKALIGUS KECEWA.
PUTI MENELITI BUS YANG TELAH PERGI JAUH ITU DENGAN TEROPONG YANG DIBUATNYA DARI GULUNGAN KERTAS PIAGAM. USTAD MENGHAMPIRI.
PUTI :
Mmhh… dunia. Dunia!
USTAD :
Bagaimana dunia? Ada perobahan?
PUTI :
Dunia lain selalu maju dan berkembang. Hanya di dunia kita ini, kita beringsut ke belakang.
USTAD :
Kita juga mengalami kemajuan, Puti.
PUTI :
Kemajuan, kata Ustad? Lihat kertas ini. Kita selalu ditinggal dengan ini? Apa ini? Piagam? Sijil? Penghargaan dan sedikit uang. Kita bangga, tapi kita tak tahu mengapa mereka datang ke sini.
USTAD:
Mereka berkunjung ke sini melihat kita karena kita bertahan hidup dalam adat dan budaya nenek moyang. Lihat, sehari-hari, semua orang di Koto Tingga ini selalu berpakaian adat. Mengolah sawah dan ladang masih memakai cangkul dan bajak. Menumbuk padi bersama-sama di lesung batu. Gadis-gadis berdendang pulang mandi dari tepian. Laki-laki di warung minum kopi dengan gelas tempurung, merokok daun enau. Semuanya asli budaya nenek moyang! Hanya mereka yang iri hati tidak mau menghargai!
SELANJUTNYA SILAHKAN download
NASKAH DRAMA MAKAM DIPERTUAN Karya Wisran Hadi
Oleh karena itu, kami, sebagai Bandar Naskah, dengan bangga menyediakan BANK NASKAH DRAMA khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa melalui penyediaan naskah drama yang berkualitas, kami dapat mendukung dan
memajukan dunia teater di tanah air.
Selain itu, kami juga membuka kesempatan bagi penulis naskah terbaru yang ingin membagikan karyanya kepada publik. Jika Anda
adalah seorang penulis yang memiliki naskah drama yang belum di publikasikan atau karya lama yang perlu mendapatkan perhatian lebih,
kami sangat menyambut kesempatan untuk mendistribusikan naskah Anda melalui laman kami. Untuk itu, silakan hubungi kami melalui email
di jejakteater@gmail.com. Kami siap membantu Anda dalam proses publikasi dan distribusi naskah drama
Anda agar lebih di kenal oleh khalayak luas.
Dengan demikian, kami berharap Anda dapat memanfaatkan layanan BANK NASKAH DRAMA kami dengan sebaik-baiknya dan terus
berkontribusi pada perkembangan dunia teater di Indonesia.