Naskah Drama Nyai Ontosoroh Karya R. Giryadi: Adaptasi dari Novel Bumi Manusia oleh Pramoedya Ananta Toer
Naskah drama “Nyai Ontosoroh” yang ditulis oleh R. Giryadi, merupakan adaptasi yang mengesankan dari novel klasik “Bumi Manusia” karya Pramoedya Ananta Toer. Novel ini diterbitkan oleh Hasta Mitra Jakarta dan telah mencapai cetakan kelima pada bulan Februari. Adaptasi ini dengan cermat menangkap esensi dan kedalaman cerita asli, sekaligus menawarkan perspektif baru yang segar.
Silakan unduh dan bacalah naskah ini untuk mendapatkan wawasan yang mendalam. Kami berharap naskah ini tidak hanya memberi Anda inspirasi dalam menciptakan pertunjukan teater di tempat Anda, tetapi juga memperkaya pemahaman Anda tentang karya sastra yang sangat berpengaruh ini. Dengan demikian, Anda dapat mengaplikasikan elemen-elemen dramatis yang kuat dan relevan dalam produksi teater Anda, serta menghidupkan kembali cerita yang penuh makna ini di panggung.
CUPLIKAN Nyai Ontosoroh
BABAK I
DEKAT PABRIK GULA TULANGAN
ADEGAN I
ORANG-ORANG SEDANG BEKERJA, HILIR MUDIK, MEMBAWA KARUNG-KARUNG (GULA) DAN JUGA BATANGAN TEBU DENGAN GELEDEKAN. MEREKA BERTELANJANG DADA. TUBUHNYA HITAM. ADA YANG KEKAR. TETAPI ADA JUGA YANG KURUS KERING.
ADEGAN II
SEORANG JURAGAN (MANDOR), DIKAWAL OLEH DUA BUDAKNYA. DENGAN BERKACAK PINGGANG, MANDOR ITU MENUDING-NUDING, BAHKAN TERKADANG MENENDANG PARA BUDAK. SEMENTARA DI TEMPAT YANG BERBEDA ANAK-ANAK PEREMPUAN YANG MASIH REMAJA, BERLARIAN. IBUNYA, MENGIKUTI DENGAN ISAK TANGISNYA. SEORANG LAKI-LAKI DENGAN KASAR MENANGKAP SATU DI ANTARA MEREKA YANG MELARIKAN DIRI. ANAK ITU MERONTA-RONTA. TAK ADA YANG BERANI MELAWAN. MEREKA HANYA BISA MENYAKSIKAN DENGAN SEDIH. LAKI-LAKI KASAR ITU ITU MENYERAHKAN ANAK ITU KEPADA SEORANG MANDOR. DENGAN IMBALAN SEKETIP DUA KETIP, MEREKA MELEPASKAN ANAK ITU DIBAWA MANDOR, ENTAH KEMANA?
ADEGAN III
UPACARA MENJADI DEWASA. SANIKEM MERONTA-RONTA, KETIKA SASTROTOMO, MENYERETNYA.
SASTROTOMO (Menyeret Sanikem)
Kamu sekarang sudah dewasa, sudah saatnya nasibmu berubah. Hari ini akan datang orang yang membawa nasibmu lebih baik dari sekarang. Maka bersucilah, agar kemelaratanmu menjadi cambuk masa depanmu.
IBUNYA SANIKEM HANYA BISA TERSEDU. IA MENGGAYUNG AIR BERCAMPUR BUNGA TUJUH MACAM, DARI GENTHONG. SANIKEM DIAM TERPAKU KETIKA AIR BUNGA TUJUH MACAM MULAI MEMBASAHI TUBUHNYA.