ANGGUR
TERAKHIR :
TERAKHIR :
SEBUAH
MONOLOG
MONOLOG
Karya Didik Wahyudi
03177570816
/ bungabianglala@gmail.com
/ bungabianglala@gmail.com
LAMPU PANGGUNG MEREGANG: SEBUAH RUANGAN DI DALAM RUMAH. SEORANG PEREMPUAN
ENTAH APA YANG DIKERJAKANNYA.
ENTAH APA YANG DIKERJAKANNYA.
SEPI, SAMPAI PEREMPUAN ITU BICARA:
Luar negeri. Saya akan pergi ke luar negeri. Sebuah tempat dimana
kehidupan saya akan bersambung. Menjadi sebuah jalan, yang entah menuju kemana.
Tapi yang pasti saya akan mendapatkan pekerjaan yang lebih jelas. Tidak lagi
terombang-ambing di antara kesepian dalam hati kecil saya dan para lelaki yang
selalu memuja suara saya. Tubuh saya.
kehidupan saya akan bersambung. Menjadi sebuah jalan, yang entah menuju kemana.
Tapi yang pasti saya akan mendapatkan pekerjaan yang lebih jelas. Tidak lagi
terombang-ambing di antara kesepian dalam hati kecil saya dan para lelaki yang
selalu memuja suara saya. Tubuh saya.
Saya sudah menjadi penyanyi kafe ketika umur saya 16 tahun.
Ketika perempuan-perempuan seumur saya sedang sibuk ke sekolah, saya malah tidur di kamar. Dan malam waktu mereka tidur, saya ada di kafe.
Begitulah saya jalani roda gila hidup saya. Berputar-putar di antara mimpi dan
remang-remang cahaya panggung. 10 tahun adalah waktu yang lama. Dalam sepuluh
tahun saya pasti sudah memiliki segalanya dan hidup berkecukupan andai saja saya mengenal Mas Jacky sejak
dulu. Tetapi sudahlah. Barangkali memang begitulah garis tangan yang harus saya
terima. Toh, sekarang saya sudah memegang semua yang saya perlukan. Pasport dan
beberapa lembar surat akan mengantarkan
saya ke tanah seberang. Tanah, yang
dulu hanya bisa saya dengarkan
ceritanya.
Ketika perempuan-perempuan seumur saya sedang sibuk ke sekolah, saya malah tidur di kamar. Dan malam waktu mereka tidur, saya ada di kafe.
Begitulah saya jalani roda gila hidup saya. Berputar-putar di antara mimpi dan
remang-remang cahaya panggung. 10 tahun adalah waktu yang lama. Dalam sepuluh
tahun saya pasti sudah memiliki segalanya dan hidup berkecukupan andai saja saya mengenal Mas Jacky sejak
dulu. Tetapi sudahlah. Barangkali memang begitulah garis tangan yang harus saya
terima. Toh, sekarang saya sudah memegang semua yang saya perlukan. Pasport dan
beberapa lembar surat akan mengantarkan
saya ke tanah seberang. Tanah, yang
dulu hanya bisa saya dengarkan
ceritanya.
klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya