BUNGA RANDU ALAS

BUNGA RANDU ALAS Karya: Sapardi Djoko Damono

BUNGA RANDU ALAS
Karya: Sapardi Djoko Damono

          Bunga randu alas itu telah merekah, dan angin
kemarau yang malam hari suka jadi sejuk sering lewat di
sana. “Kenapa selalu terbayang bara sisa ketika kutatap
bunga itu,” kata angin yang diam-diam terlanjur telah
mencintainya. “Kenapa bukan warna subuh, atau
setidaknya batu delima, atau apa saja asal bukan bara
sisa.”

          Pohon randu alas itu menjulang di kuburan samping
rumah kami; setiap kemarau bunga-bunganya yang
merah suka melengking, bahkan sampai larut malam.
Angin, yang sering terjepit di antara batang bambu, telah
jatuh cinta padanya–hanya Tuhan yang tahu kenapa
jadi begitu.

          Angin itu jugalah yang bersijingkat mengantar
lengking bunga itu sampai ke sudut-sudut paling jauh
dalam tidur nyenyakku. Dalam lengking bunga itulah
tersirat lirih suaranya sendiri, “Mengapa bara sisa yang
terbayang, dan buka kobaran api?”

Sapardi Djoko Damono
Buku: Ayat-Ayat Api

November 2024
SSRKJSM
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
252627282930