kubuka atap pagi:
kabut timur putih, biru puncak lawu
biru bayangan pepohonan bukit
kehangatan menjalari pelepah pisang
dan kulit jati, waru di kampung
ke sisi-sisi balik dedaunan, kisi rumah
tinggi hening puncak lawu
alam di langit tengadah
dialog semadi bisu:
siapa memadamkan bintang malam
hingga pucat dilanggar siang
membuat kantuk semak perdu
kilatan merah matahari di lengkung embun
rekah jatuh di tanah pagi
musik riuh hati yang sepi
dipukul, dipetik, digesek tangan-tangan
tangan-tangan rentangan kenangan
yang menggores hati dan kucur
yang menggores hati dan hilang
sahabat-sahabat manusia
huruf-huruf puisi
Wiji Thukul
Buku: Nyanyian Akar Rumput