MERONTOKKAN PIDATO
Sebuah Puisi Karya: Wiji Thukul
berminggu-minggu, ratusan jam
aku dipaksa
akrab dengan sudut-sudut kamar
lubang-lubang udara
lalat, semut, dan kecoak
tapi catatlah
mereka gagal memaksaku
aku tak akan mengakui kesalahanku
karena berpikir merdeka bukanlah kesalahan
bukan dosa, bukan aib, bukan cacat
yang harus disembunyikan
kubaca koran
kucari apa yang tidak tertulis
kutonton televisi
kulihat apa yang tidak diperlihatkan
kukibas-kibaskan pidatomu itu
kukibas-kibaskan hingga rontok
maka terang benderanglah
ucapan penguasa selalu dibenarkan
laras senapan!
tapi dengarlah
aku tak akan minta ampun
pada kemerdekaan ini
11 september 96
wiji thukul