Naskah Drama ANU, yang merupakan karya cemerlang dari Putu Wijaya, kini tersedia untuk Anda unduh dan baca. Kami berharap bahwa naskah ini akan memberikan inspirasi dan wawasan baru bagi Anda. Oleh karena itu, untuk memudahkan akses dan memberikan kemudahan kepada semua teman-teman, kami telah menyediakan Bank Naskah Drama yang dapat diakses secara online. Dengan demikian, Anda bisa mengeksplorasi berbagai naskah drama berkualitas dan menemukan referensi yang bermanfaat sesuai dengan kebutuhan Anda.
Pementasan harus seizin pengarang Teater Mandiri Jakarta, Astya Puri 2 N0 A09, Jl. Kertmaukti, Cirendeu, Jakarta Selatan 15417, Indonesia, Tel/fax 021-7444678, 081514002510
ANU – Karya Putu Wijaya
SEJUMLAH ORANG SELAIN TAMPAK DI MANA‑MANA, MEMASANG KUPING PERASAAN DAN PIKIRANNYA, MENANGKAP BUNYI DAN GERAK DI SEKELILING DENGAN KEMERDEKAAN UNTUK MENGARTIKAN, MENGARAHKAN JUGA MEMANCING UNTUK KEPENTINGAN MEREKA, KEPENTINGAN PIHAK LAIN ATAU KARENA ISENG SEHINGGA ORANG TAK MUNGKIN LAGI BERBICARA DENGAN WAJAR.
BABAK I
SEJUMLAH ORANG ADA DI PINGGIR JALAN. MEREKA BERCAKAP SATU SAMA LAIN. KEMUDIAN SESUATU MENARIK PERHATIAN MEREKA SEHINGGA MEREKA MEMUSATKAN KESIBUKANNYA KE ARAH ITU. WAKTU ITULAH AZWAR MULAI MENGHASUT MOORTRI SEMENTARA MOORTRI MENCOBA MENGINSAFKAN AZWAR. SABAR YANG CACAD KAKI, DUDUK DI BATU MENUNGGU SAMBIL MENEKAN PERASAAN.
AZWAR
Jadi Anu telah anu, anu sudah anu, bahkan anu benar‑benar anu, tidak bisa anu lagi, di mana‑mana anu, setiap orang sudah anu, padahal belum lama berselang anu kita masih anu, si Anu, si Anu, belum anu dan anu, anu, anu masih sempat dianukan oleh Anu, tapi sejak anu kita anu dia benar‑benar sudah anu dan kita pun sudah lebih anu, bagaimana mungkin kita anu atau menganukan anu kita. Karena itulah aku peringatkan berkali‑kali dan sekarang untuk penghabisan kali jangan anu‑anu lagi ! Anu sudah terlalu anu, hentikan sekarang ! Kalau tidak kita pasti akan anu ! Akibatnya anu‑anu‑anu‑anu‑anu dan anu‑anu‑anu‑anu,
bahkan mungkin akan anu‑anu‑anu‑anu‑anuanuanuanuanuanu, akhirnya anu kita benar‑benar akan anu, berat ! Karena itu jalan satu‑satunya, semua anu kita harus dianukan, supaya tidak ada lagi anu yang anu !
Jadi anu‑anu‑anu‑anu, anu‑anu‑anu‑anu harus ANU ! dan anu‑anu‑anu bahkan anupun harus ANU ! sebab A‑N‑U tidak boleh kurang dari anu atau lebih dari anu !
Dia harus A, sekali lagi A ! dan N, sekali lagi N ! dan U, sekali lagi U ! A‑N‑U ! Anu kita adalah Anu ! tidak ada anu lain, barang siapa anu pasti tidak boleh tidak otomatis akan anu ! Atau akan dianukan ! Paling banter akn ter‑anu ! Sebab anu‑anu‑anu, anu‑anu‑anu akan berakibat ANU tidak lagi ANU tetapi (berbisik) atau (berbisik) atau (berbisik) dan (berbisik) dan (berbisik) jadi (berbisik). Apa boleh buat !
MOORTRI (berpikir)
Sebentar !
SIBUK MENCARI SESUATU. AZWAR MENUNGGU
AZWAR
Apa sih ?