Naskah Drama Badai Sepanjang Malam Karya Max Arifin: Kajian Psikologis dan Idealisme yang Terguncang
Drama sebagai bentuk karya sastra sering kali menjadi refleksi yang mendalam dari realitas kehidupan. Dalam naskah drama Badai Sepanjang Malam karya Max Arifin, kita dapat melihat dengan jelas bagaimana idealisme yang kuat dapat runtuh di hadapan kenyataan hidup yang pahit. Drama ini memperlihatkan pertaruhan antara mentalitas dan keteguhan hati nurani ketika berhadapan dengan idealisme yang di pegang teguh oleh karakter-karakternya.
Secara khusus, penulis menelaah naskah drama Badai Sepanjang Malam ini melalui pendekatan pragmatik dengan sudut pandang psikologi. Hal ini di lakukan karena konflik batin yang kompleks dan mendalam menjadi inti dari drama tersebut. Penelitian ini memanfaatkan sumber data dari kutipan-kutipan dialog dalam naskah Badai Sepanjang Malam untuk mengungkap lapisan-lapisan emosi dan perjuangan internal yang di alami oleh karakter-karakternya. Adapun metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yang memungkinkan penulis untuk mengkaji naskah secara objektif dan mendalam.
Dengan harapan bahwa kajian ini bisa memberikan wawasan yang baru dan lebih dalam bagi para pembaca, kami mengajak Anda untuk mendownload dan membaca naskah drama ini. Semoga karya ini dapat memberikan inspirasi dan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas batin manusia.
Selain itu, kami juga menyediakan Bank Naskah Drama yang dapat di akses oleh teman-teman semua. Dengan adanya bank naskah ini, di harapkan semakin banyak karya-karya bermutu yang dapat di jadikan sumber inspirasi dan bahan kajian.
Badai Sepanjang Malam
Para Pelaku:
1.Jamil, seorang guru SD di Klaulan,Lombok Selatan,berumur 24 tahun
2.Saenah,istri Jamil berusia 23 tahun
3.Kepala Desa,suara pada flashback
Setting :
Ruangan depan sebuah rumah desa pada malam hari.Di dinding ada lampu
minyak menyala.Ada sebuah meja tulis tua. Di atasnya ada beberapa buku
besar.Kursi tamu dari rotan sudah agak tua.Dekat dinding ada balai balai .Sebuah radio transistor juga nampak di atas meja.
Suara :
Suara jangkerik.suara burung malam.gonggongan anjing di kejauhan.Suara Adzan subuh.
Musik:
Sayup sayup terdengar lagu Asmaradahana,lewat suara sendu seruling
Note:
Kedua suami istri memperlihatkan pola kehidupan kota.dengan kata lain,mereka berdua memang berasal dari kota.tampak pada cara dan bahan pakaian yang mereka kenakan pada malam hari itu.mereka juga memperlihatkan sebagai orang yang baik baik.hanya idelisme yang menyala nyala yang menyebabkan mereka berada di desa terpencil itu.
Begitu layar tersingkap, nampak Jamil sedang asyik membaca.Kaki nya di telusurkan ke atas kursi di depannya.Sekali sekali ia memijit mijit keningnya dan membaca lagi.Kemudian ia mengangkat mukanya,memandang jauh ke depan,merenung dan kembali lagi pada bacaannya.Di kejauhan terdengar salak anjing melengking sedih.Jangkerik juga menghiasi suasana malam itu. Di kejauhan terdengar seruling pilu membawakan Asmaradahana.
Jamil menyambar rokok di atas meja dan menyulutnya.Asap berekepul ke atas.Pada saat itu istrinya muncul dari balik pintu kamar.
SELANJUTNYA SILAHKAN download
Naskah Drama BADAI SEPANJANG MALAM Karya MAX ARIFIN