Lakon
dan LAINNYA,
SEBAGIANNYA
Karya BINA MARGANTARA
bina_margantara@yahoo.com
DRAMATIC PERSONAE
BEDUL
LINGGAM
ASIH
MUKAR
POLISI I
POLISI II
SIPIR I
SIPIR II
BABAK I
DI
PANGGUNG TAMPAK DUA BUAH KURSI SALING TINDIH (KURSI 1) DI ATAS LEVEL, DAN ADA
SATU KURSI LAGI DI SISI KANAN (KURSI 2) – DENGAN SEORANG PRIA TUA DUDUK DISANA
– AGAK JAUH, SAMBIL MENGAMATI KURSI 1. LIGHTING MERAH MENYINARI KURSI-KURSI
TERSEBUT BERGANTIAN, DAN TERAKHIR BERHENTI DI KURSI YANG SALING TINDIH.
PANGGUNG TAMPAK DUA BUAH KURSI SALING TINDIH (KURSI 1) DI ATAS LEVEL, DAN ADA
SATU KURSI LAGI DI SISI KANAN (KURSI 2) – DENGAN SEORANG PRIA TUA DUDUK DISANA
– AGAK JAUH, SAMBIL MENGAMATI KURSI 1. LIGHTING MERAH MENYINARI KURSI-KURSI
TERSEBUT BERGANTIAN, DAN TERAKHIR BERHENTI DI KURSI YANG SALING TINDIH.
LALU
MASUK SESEORANG, MENGHAMPIRI KURSI 1. SUASANA TERANG MULAI TAMPAK, TAPI KURSI 2
MASIH BELUM DISINARI LIGHTING
MASUK SESEORANG, MENGHAMPIRI KURSI 1. SUASANA TERANG MULAI TAMPAK, TAPI KURSI 2
MASIH BELUM DISINARI LIGHTING
ADEGAN I
BEDUL
Berapa lama aku menuggumu dalam sehari (BERJALAN
MENUJU KURSI 1), apakah berakhir sehari ini hah? Atau sejak kemaren dia ‘tlah
datang? Sore kah, siang, jelang malam?… Oh, selalu begini!!
MENUJU KURSI 1), apakah berakhir sehari ini hah? Atau sejak kemaren dia ‘tlah
datang? Sore kah, siang, jelang malam?… Oh, selalu begini!!
(MEROGOH SAKU)
Mungkin ini cukup membantu (SEBUAH PEMBUKA TUTUP
BOTOL), kudengar ia mulai terobsesi dengan menjadi pencerita yang selalu ngawur, dan pengarang kacangan. Kabarnya
juga ia selalu membawa tali.Untuk persiapan katanya, kesiapan apa Mukar?
BOTOL), kudengar ia mulai terobsesi dengan menjadi pencerita yang selalu ngawur, dan pengarang kacangan. Kabarnya
juga ia selalu membawa tali.Untuk persiapan katanya, kesiapan apa Mukar?
Kau terlau rumit untuk hal yang sederhana, kau makan
semua teori seakan kepalamu mau pecah sobat, hadapi saja seolah mudah.
semua teori seakan kepalamu mau pecah sobat, hadapi saja seolah mudah.
(LALU DUDUK)
Aku akan selalu begini terus, menunggu senja-senja
kelabu dengan dada kosong, rambut yang hampir keseluruhannya putih. Tidakkah
kau lihat itu sayang, langit hampir pecah, dan cahaya purnama separuh mencuri
masuk kamarku. Benda ini yang terakhir kuingat (BERBICARA DENGAN PEMBUKA TUTUP
BOTOL) kau buka tutupnya, lalu kau masuk dan tak pernah lagi kembali.Oooh,
nasib katamu terakhir.
kelabu dengan dada kosong, rambut yang hampir keseluruhannya putih. Tidakkah
kau lihat itu sayang, langit hampir pecah, dan cahaya purnama separuh mencuri
masuk kamarku. Benda ini yang terakhir kuingat (BERBICARA DENGAN PEMBUKA TUTUP
BOTOL) kau buka tutupnya, lalu kau masuk dan tak pernah lagi kembali.Oooh,
nasib katamu terakhir.
SEORANG
WANITA MASUK, SAMBIL MENYEMBUNYIKAN SESUATU DI TANGANNYA, PERAWAKAN CERIA,
SAMBIL CENGAR-CENGIR
WANITA MASUK, SAMBIL MENYEMBUNYIKAN SESUATU DI TANGANNYA, PERAWAKAN CERIA,
SAMBIL CENGAR-CENGIR
ASIH
Hei…! (MEMBUAT SI PRIA TERKEJUT) Dasar tua bangka,
selalu nyasar. Bingung dan berbicara sendiri, kurang kerjaan. Bagaimana kalau
aku kerjai? Senja itu berbeda setiap harinya, kenapa itu yang kau pikirkan
selalu nyasar. Bingung dan berbicara sendiri, kurang kerjaan. Bagaimana kalau
aku kerjai? Senja itu berbeda setiap harinya, kenapa itu yang kau pikirkan
BEDUL
Eh..eh..eh!! Mulutmu sedikit dijaga ya. Untung
jantungku masih kuat seperti dulu, jika tidak, mungkin kususul juga istriku
yang hampir mampus itu.
jantungku masih kuat seperti dulu, jika tidak, mungkin kususul juga istriku
yang hampir mampus itu.
klik di sini untuk download naskah teater selengkapnya