NASKAH DRAMA MESJID Karya Adjim Arijadi
Ayo, unduh dan baca naskah drama Mesjid karya Adjim Arijadi ini! Naskah ini bisa menjadi sumber inspirasi yang pas buat Anda yang ingin membuat pertunjukan teater di tempat Anda. Karya ini mengandung banyak nilai dan pesan yang bisa di angkat ke atas panggung, menjadikannya bahan yang tepat untuk menciptakan pementasan yang bermakna dan berkesan.
Kalau Anda sedang mencari ide untuk pertunjukan yang beda dan penuh makna, naskah ini bisa jadi pilihan yang sempurna. Dengan mengeksplorasi tema yang menarik, naskah ini menawarkan banyak ruang untuk kreativitas Anda dalam menampilkan sesuatu yang unik dan inspiratif.
Semoga naskah Mesjid ini bisa menginspirasi Anda dalam menciptakan pertunjukan teater yang luar biasa dan penuh makna. Mari ciptakan karya yang bisa di nikmati dan di kenang oleh penonton Anda!
Oleh karena itu, kami, sebagai Bandar Naskah, dengan bangga menyediakan BANK NASKAH DRAMA khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa melalui penyediaan naskah drama yang berkualitas, kami dapat mendukung dan
memajukan dunia teater di tanah air.
Selain itu, kami juga membuka kesempatan bagi penulis naskah terbaru yang ingin membagikan karyanya kepada publik. Jika Anda
adalah seorang penulis yang memiliki naskah drama yang belum di publikasikan atau karya lama yang perlu mendapatkan perhatian lebih,
kami sangat menyambut kesempatan untuk mendistribusikan naskah Anda melalui laman kami. Untuk itu, silakan hubungi kami melalui email
di jejakteater@gmail.com. Kami siap membantu Anda dalam proses publikasi dan distribusi naskah drama
Anda agar lebih di kenal oleh khalayak luas.
Dengan demikian, kami berharap Anda dapat memanfaatkan layanan BANK NASKAH DRAMA kami dengan sebaik-baiknya dan terus
berkontribusi pada perkembangan dunia teater di Indonesia.
ADEGAN 1
SEORANG PEREMPUAN BERNAMA ZALEHA, BARUSAN SELESAI SOLAT. TIBA-TIBA IA DIKAGETKAN OLEH SUARA SESEORANG YANG MEMENGGIL NAMANYA DIDALAM. BELUM LAGI IA MENYAMBUT DIPINTU, ORANG ITU SUDAH MUNCUL.
SAHLI
Zaleha . Hei Zaleha.
ZALEHA
Ada apa pak Sahli.
SAHLI
Hei Zaleha, kau jangan enak-enak tinggal di rumah. Diluar cukupgawat. Mh. Memalukan.
ZALEHA
Kan kegawatan di desa, ini sudah biasa.
SAHLI
Kegawatan memang biasa. Tapi yang menjadi sebab kegawatan itulah, yang perlu kau perhatikan.
ZALEHA
Kan tak ada sangkut paut dengan saya ?
SAHLI
Bandan. Bukankah si Bandan itu, adikmu ? Adik kandung mu.
ZALEHA
Saya sudah mengerti, apa sebab pak Sahli dating kemari. Tapi, apakah pak Sahli punya tuntutan?
SAHLI
Itu sudah jelas.
ZALEHA
Kerugian apa yang pak Sahli derita.
SAHLI
Sebagai orang tua dan terpandang di desa ini, tentu saja saya menuntut ketentraman.
ZALEHA
Maksud saya, apakah pak Sahli memeng dirugikan oleh adik saya Bandan?
SAHLI
Ini soal kedamaian desa, Zaleha. Dan kejadian ini bukan lagi sebuah mainan.
ZALEHA
Maksud saya, apakah pak Sahli, minta ganti rugi, akibat kenakalanadik saya. Kalau minta ganti rugi, berapa banyaknya.
SAHLI
Kerugian ini, tidak bias diperhitungkan begitu saja.
ZALEHA
Barangkali jendela kaca pak Sahli yang dipecahkan. Dan berapa jumlah jendela kaca yang rusak. Kan ganpang saja menghitungnya.
SAHLI
Eeeee.. masih saja kau anggap mainan berita yang ku sampaikan ini? Tapi. Ah rasanya tak ada gunanya ngomong dengan engkau. Mana suamimu.
ZALEHA
Kan sama saja. Toh, kami berdua suami istri. Persoalan adik saya adalah persoalan saya juga. Dan saya dengan suami saya, akan mempertanggung jawabkannya.
SAHLI
Baik, kalau memang engkau berani bertanggung jawab.
ZALEHA
Bilang saja, saya akan menghadapinya dengan tabah.
SAHLI
Baik. Zaleha. Hari ini juga, kau harus mengusir adikmu Bandan dari desa ini.
ZALEHA
Mengusir adik saya Bandan? Apakah kenakalanya sudah melebihi batas?
SAHLI
Sudah melebihi dari keluar biasaan.
ZALEHA
Tapi Bandan kan masih remaja?