NASKAH DRAMA Pinangan
Drama Komedi Satu Babak
Karya Anton Chekhov, Saduran Suyatna Anirun
Kami dengan senang hati mempersembahkan naskah drama “Pinangan”, sebuah drama komedi satu babak yang di sadur ulang dari karya terkenal Anton Chekhov oleh Suyatna Anirun. Dalam naskah ini, Anda akan menemukan berbagai elemen humor yang menghibur dan cerdas, yang dirancang untuk menyajikan pengalaman teater yang menarik dan mengesankan.
Silakan unduh dan baca naskah ini dengan cermat. Kami berharap, naskah “Pinangan” ini dapat memberikan inspirasi dan ide-ide segar bagi Anda dalam menciptakan pertunjukan teater yang menakjubkan di tempat Anda. Dengan memanfaatkan elemen-elemen dari naskah ini, kami yakin Anda akan mampu menghadirkan pertunjukan yang penuh warna dan berkesan.
Oleh karena itu, kami, sebagai Bandar Naskah, dengan bangga menyediakan BANK NASKAH DRAMA khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa melalui penyediaan naskah drama yang berkualitas, kami dapat mendukung dan
memajukan dunia teater di tanah air.
Selain itu, kami juga membuka kesempatan bagi penulis naskah terbaru yang ingin membagikan karyanya kepada publik. Jika Anda
adalah seorang penulis yang memiliki naskah drama yang belum di publikasikan atau karya lama yang perlu mendapatkan perhatian lebih,
kami sangat menyambut kesempatan untuk mendistribusikan naskah Anda melalui laman kami. Untuk itu, silakan hubungi kami melalui email
di jejakteater@gmail.com. Kami siap membantu Anda dalam proses publikasi dan distribusi naskah drama
Anda agar lebih di kenal oleh khalayak luas.
Dengan demikian, kami berharap Anda dapat memanfaatkan layanan BANK NASKAH DRAMA kami dengan sebaik-baiknya dan terus
berkontribusi pada perkembangan dunia teater di Indonesia.
CUPLIKAN DRAMA Pinangan
P e m a i n
- Rukmana Kholil (60)
- Ratna Kholil (25)
- Agus Tubagus (30)
( RUANG TAMU DI RUMAH RADEN RUKMANA KHOLIL)
RUKMANA : Eee … ada orang rupanya. O … Agus Tubagus, aduh, aduh, aduh … Sungguh diluar dugaanku. Apa kabar? Baik … ??
(MEREKA BERSALAMAN).
AGUS : Baik, baik, terima kasih, bagaimana dengan Bapak?
RUKMANA : Baik, baik. Terima kasih atas doamu, dan seterusnya … duduklah. Memang tidak baik melupakan tetanggamu, Agus. Ooo, tetapi kenapa kau pakai pakaian resmi-resmian? Jas, sapu tangan dan seterusnya … … Kau hendak pergi kemana?
AGUS : Oh, tidak Aku hanya akan mengunjungi Pak Rukmana Kholil yang baik.
RUKMANA : Lalu mengapa pakai jas segala, seperti pada hari lebaran saja.
AGUS : Begini soalnya. (MEMEGANG TANGANNYA SENDIRI) Aku mengunjungi Pak Rukmana Kholil yang baik, karena ada satu permintaan. Sudah lebih satu kali aku merasa sangat beruntung telah mendapatkan pertolongan dari Bapak yang selalu boleh dikatakan …, tapi aku, aku begitu gugup. Bolehkah aku minta segelas air, Pak Rukmana? Segelas air!
RUKMANA : (KESAMPING MENGAMBIL MINUMAN). Sudah tentu dia akan pinjam uang, tapi saya tidak akan memberinya.
(KEPADA AGUS) Apa soalnya, Agus?
AGUS : Terima kasih, Pak Rukmana … Maaf … Pak Rukmana Kholil yang baik, aku begitu gugup. Pendeknya, tak seorang pun yang bisa menolong saya, kecuali Bapak. Meskipun aku tidak patut untuk menerimanya, dan aku tidak berhak mendapatkan pertolongan dari Bapak.
RUKMANA : Akh, Agus jangan bertele-tele, yang tepat saja, ada apa?
AGUS : Segera … segera. Soalnya adalah: Aku datang untuk melamar putri Bapak.
RUKMANA : (DENGAN GIRANG) Anakku Agus, Agus Tubagus, ucapkanlah itu sekali lagi, aku hampir tidak percaya.
SELANJUTNYA SILAHKAN download
NASKAH DRAMA Pinangan