NASKAH DRAMA Syekh Siti Jenar (Babad Geger Pengging) Karya SAINI KM
Segera unduh dan baca naskah ini. Semoga karya tersebut dapat menjadi sumber inspirasi yang kaya dalam menyusun dan menggelar pertunjukan teater yang memukau di tempat Anda.
Oleh karena itu, kami, sebagai Bandar Naskah, dengan bangga menyediakan BANK NASKAH DRAMA khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa melalui penyediaan naskah drama yang berkualitas, kami dapat mendukung dan
memajukan dunia teater di tanah air.
Selain itu, kami juga membuka kesempatan bagi penulis naskah terbaru yang ingin membagikan karyanya kepada publik. Jika Anda
adalah seorang penulis yang memiliki naskah drama yang belum di publikasikan atau karya lama yang perlu mendapatkan perhatian lebih,
kami sangat menyambut kesempatan untuk mendistribusikan naskah Anda melalui laman kami. Untuk itu, silakan hubungi kami melalui email
di jejakteater@gmail.com. Kami siap membantu Anda dalam proses publikasi dan distribusi naskah drama
Anda agar lebih di kenal oleh khalayak luas.
Dengan demikian, kami berharap Anda dapat memanfaatkan layanan BANK NASKAH DRAMA kami dengan sebaik-baiknya dan terus
berkontribusi pada perkembangan dunia teater di Indonesia.
PENGANTAR PENULIS Syekh Siti Jenar
Sandiwara Syekh Siti jenar ini sengaja di beri anak judul Babad Geger Pengging. Alasannya ada dua, pertama karena sudah naskah lain yang berjudul Syekh Siti Jenar, kedua kata babad akan mengisyaratkan kepada pembaca atau penonton bahwa naskah ini bukan naskah sejarah, melainkan naskah sastra, lugasnya sastra-drama.
Kalau penulis berani menuliskan kata Babad, hal itu didukung pula oleh kenyataan bahwa di kalangan para sarjana sejarah sendiri masih ada keraguan, apakah kisah Syekh Siti Jenar itu memang pernah benar-benar terjadi atau hanya berupa cerita saja. Dengan demikian, penulis merasa lebih leluasa memergunakan cerita itu untuk tujuan-tujuannya yang bersifat sastrawi.
Memergunakan suatu cerita cesara sastrawi berarti mengolah cerita itu, memberinya tafsiran baru atau mengisinya dengan masalah-masalah lain, sesuai dengan maksud-maksud yang hendak dicapai sastrawan. Diantara maskdu-maksud itu ialah pengungkapan pengalaman sastrawan dengan pergulatannya dengan masalah-masalah yang dihadapinya masa kini dan di sini.
Dengan latar belakang seperti itu, sandiwara Syekh Siti Jenar ini pun akhirnya dapat dianggap tidak berhubungan dengan kisah tokoh yang banyak di kenal di masyarakat Jawa khususnya dan Indonesia umumnya.
DRAMATIS PERSONAE
- Syekh Siti Jenar Ulama dari Pengging
- Kebo Kenongo Bupati Pengging
- Pangeran Darmacaraka Pembantu Sultan Demak
- Sultan Demak
- Sunan Giri Salah seorang diantara wali Sembilan
- Sunan Kudus idem
- Sunan Muria idem
- Sunan Bonang idem
- Sunan Ampel idem
- Sunan Drajat idem
- Sunan Kalijaga idem
- Sunan Gunung Jati idem Merangkap sebagai sultan Cirebon
- Malaikat jibril
- Iblis
- Patih Pembantu Kebo Kenongo
- Santri 1, 2, 3 Pengikut Syekh Siti Jenar
- Kepala Kam pung
- Petugas-petugas
- Penjaga-penjaga
- Perwira
BABAK I
DI SUATU TEMPAT DI PENGGING, SIANG HARI.
SEBELUM LAYAR DIBUKA ATAU LAMPU DINYALAKAN, TERDENGAR GEMURUH BENCANA, GEMPA BERCAMPUR DENGAN TERIAKAN DAN JERITAN ORANG SETELAH KEGADUHAN ITU BERHENTI DAN SUASANA MENJADI TENANG. LAYAR DIBUKA ATAU LAMPU PENTAS DINYALAKAN
ADEGAN 1
SYEKH SITI JENAR BERIDRI DI SUATU TEMPAT DENGAN SEORANG SANTRINYA YANG TAMPAK MENANGIS. MEREKA MEMERHATIKA ROMBONGAN RAKYAT YANG BERGERA MENGUSUNG KERANDA DEMI KERANDA KE ARAH KUBURAN. TAMPAK DIANTARA PARA PENGIRING JENAZAH ORANG-ORANG YANG CEDERA DAN BERBEBAT ATAU BERTONGKAT. DOA-DOA BERCAMPUR DENGAN TANGISA. SUARA ITU MENJAUH, AKAN TETAPI TIDAK PERNAH BERHENTI DAN TERUS MENJADI LATAR BELAKANG ADEGAN INI.
Santri 1
Sunan, saya sama sekali tidak mengerti
S.S. Jenar
Apa yang tidak kau mengerti?
Santri 1
Mengapa Tuhan menimpakan derita seperti ini? Sunan melihat begitu banyak korban, yang mati yang cedera, orang tua, orang dewasa, bayi, tak pilih bulu.