Naskah Drama TUK Mata Air
Karya: Bambang Widoyo SP
Terjemahan: Gunawan Maryanto / Andi SW
Silakan unduh dan baca naskah drama ini. Dengan membaca karya ini, Anda dapat menemukan berbagai ide dan inspirasi yang mungkin sangat berguna untuk pembuatan pertunjukan teater di tempat Anda. Selain itu, naskah ini menawarkan perspektif baru yang dapat memperkaya pengalaman teater Anda. Semoga karya ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam tetapi juga mendorong kreativitas dalam penyelenggaraan acara teater di komunitas Anda.
Oleh karena itu, kami, sebagai Bandar Naskah, dengan bangga menyediakan BANK NASKAH DRAMA khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa melalui penyediaan naskah drama yang berkualitas, kami dapat mendukung dan
memajukan dunia teater di tanah air.
Selain itu, kami juga membuka kesempatan bagi penulis naskah terbaru yang ingin membagikan karyanya kepada publik. Jika Anda
adalah seorang penulis yang memiliki naskah drama yang belum di publikasikan atau karya lama yang perlu mendapatkan perhatian lebih,
kami sangat menyambut kesempatan untuk mendistribusikan naskah Anda melalui laman kami. Untuk itu, silakan hubungi kami melalui email
di jejakteater@gmail.com. Kami siap membantu Anda dalam proses publikasi dan distribusi naskah drama
Anda agar lebih di kenal oleh khalayak luas.
Dengan demikian, kami berharap Anda dapat memanfaatkan layanan BANK NASKAH DRAMA kami dengan sebaik-baiknya dan terus
berkontribusi pada perkembangan dunia teater di Indonesia.
CUPLIKAN TUK Mata Air
PELAKU Naskah Drama TUK Mata Air:
- Mbah Kawit
- Lik Bismo
- Marto Krusuk
- Soleman Lempit
- Bibit
- Mbok Jemprit
- Romli
- Isteri Romli
- Mbok Jiah
- Menik
MAGERSAREN SORE HARI
ANAK-ANAK SUDAH PADA MASUK RUMAH, TIDAK TAMPAK LAGI BEMAIN DI HALAMAN. SEBAGIAN PADA KELUAR, KE RUMAH TETANGGA, NUMPANG NONTON TELEVISI. ROMLI TUKANG JAHIT, SALAH SEORANG PENGHUNI MAGERSAREN LAGI SUNTUK MENYELESAIKAN JAHITAN PESANAN, MENJAHIT CELANA. MARTO KRUSUK BERTERIAK-TERIAK MENCARI CUCUNYA YANG BELUM PULANG DARI MAIN.
LIK BISMO TAMPAK BARU SAJA PULANG DARI MENJAJAKAN MAINAN, MASUKPEKARANGAN SAMBIL MENUNTUN SEPEDANYA. BONCENGANNYA PENUH DENGAN DAGANGAN YANG BERGELANTUNGAN. SUARA BEL SEPEDANYA BERDERING, JADI PENANDA WAKTU BAGI WARGA MAGERSAREN KALAU LIK BISMO SUDAH PULANG. MBAH KAWIT YANG SEDANG MENYAPU HALAMAN, BURU-BURU MENYAMBUT LIK BISMO, TAPI KEDUA ORANG TUA ITU BERHENTI SEJENAK, JENGAH, MENDENGAR SUARA ORANG BERANTEM DARI DALAM KAMAR BELAKANG, DARI DALAM RUMAH ROMLI. BERKEROMPYANG SUARA BARANG PECAH BELAH, SUARA PERKAKAS DIBANTINGI, DIKEPRUKI. ROMLI KAGET.
ROMLI (BERTERIAK)
Sum, Suuummm!!! Kamu kenapa? Nyari apa?
MARTO KRUSUK KELUAR DARI RUMAHNYA, CELINGAK-CELINGUK SAMBIL MASIH
BERTERIAK-TERIAK MENCARI CUCUNYA.
MARTO KRUSUK
Genjik! Njik, Genjik! Di mana anak ini? Mbah, Mbah Kawit, lihat Genjik?
MBAH KAWIT
Lihat tivi di rumah Nyah Bawang. Nonton Maria Cinta yang Hilang
MARTO KRUSUK
Lik, Lik Bismo, lihat Genjik?
LIK BISMO
Nonton apa itu… Hilangnya Maria.
SUARA PECAH BELAH DIBANTING MAKIN MENJADI.
LIK BISMO (MENOLEH KE RUMAH ROMLI)
Baratayuda lagi…
RAMAI URING-URINGAN SEPERTI ITU SUDAH LUMRAH. MARTO KRUSUK TIDAK PEDULI, KELUAR DARI RUMAH MENYUSUL GENJIK YANG KATANYA MASIH MAIN DI JALAN. MBAH KAWIT MELIHAT RUMAH ROMLI DARI KEJAUHAN. LIK BISMO KEMBALI MENUNTUN SEPEDANYA, PELAN-PELAN MELANJUTKAN PERJALANAN MENUJU PONDOKANNYA. ISTERI ROMLI MASIH TERIAK-TERIAK SAMBIL MEMBANTING PERKAKAS. MARAH SEKALI. WAJAHNYA MERAH PADAM, KELUAR DARI KAMAR MELABRAK SUAMINYA.