NASKAH MONOLOG BLOK Karya Putu Wijaya
Naskah monolog berjudul ‘Blok,’ yang merupakan karya cemerlang dari Putu Wijaya, tidak hanya menyajikan sebuah narasi yang memukau dengan struktur cerita yang kompleks dan karakter yang mendalam, tetapi juga mengajak penonton untuk menyelami berbagai tema sosial dan psikologis yang dihadapi oleh individu dalam konteks kehidupan modern. Selain itu, karya ini dengan ahli menggunakan bahasa yang penuh nuansa serta teknik penceritaan yang inovatif, memungkinkan audiens untuk merenungkan dan memahami dinamika internal dan eksternal yang membentuk pengalaman manusia. Melalui pendekatan yang penuh refleksi dan kepekaan, Putu Wijaya berhasil menciptakan sebuah pengalaman teater yang tidak hanya menghibur tetapi juga menantang pemikiran, menjadikannya sebuah karya yang sangat berkesan dan bernilai.
NENEK RENTA MENENUN DI BULAN, IA MENYANYIKAN SEBUAH BALADA DENGAN SUARANYA YANG PIKUN-PIKUNAN MENGGODA.
Ada seorang anak muda namanya, Egy, eh. Bukan Egy, Edy. Eh,bukan, Dedy. Evy, Ery ah siapa dia Ada seorang anak muda, anak muda, mungkin aku Ketika aku masih muda, cantik dan tak berdaya Seorang anak muda, lebih muda dari kamu semua Berbakat, enerjetik, agresif, ambisius, payah Sesak oleh harapan, punya masa depan, makhluk baru Tetapi ia sangat lugu dan kurang sabaran Ia sangat dungu, ia tergila-gila menjadi pahlawan Ia ingin menjadi raja uang, presiden, eksekutif Padahal bakatnya yang terbatas jadi badut Ia pun memberontak pada kodratnya Ia magang di kaki kegagahan, keberanian, kenekatan guru, idola yang dipuja dan diagung-agungkannya Ia mati sangat muda sangat sia-sia semuanya
KENANGANNYA YANG DIPANGGILNYA ITU DATANG. LANGKAHNYA BERDENTAM. IA TERKEJUT LALU MENOLEH KEPINTU.
Siapa itu? Kamu egy? Edy atau Dedy? Atau Ery ? Jangan berdiri di situ masuk saja. Ini sudah hampir selesai.
Dia sering ada di situ. Aku kira jadi petinju seperti Tyson. Dia bisa jadi presiden seperti Clinton. Banyak yang mestinya bisa dia bantu, lho itu kamu Egy ? Kamu maksud darimana ? Aku kira kamu ngupet di sono no, nyatanya kamu masuk dari belakang. Jangan suka mainkan orang tua seperti itu. Nganget-ngagetin saja. Buka dulu sepatu kamu. Kok sampai sebegitu-sebegitunya lumpur. Apa turun salju disana. Ya kudengar juga dari radio tetangga salju tahun ini paling tebal dari biasanya, tapi aku tidak bisa membayangkan, aku tidak pernah melihat salju sendiri. Bener dingin ya ? Angin juga ? Wah bahaya juga. Lepaskan jaket kamu itu, topi kamu juga, masak dalam umah pake begituan, sumpek mataku melihat. Sini biar aku gantung di kamar kakek kamu. Hhh baunya, suda berapa hari tidak kamu cuci. Tapi bau kamu mengngatkan aku sama kakek kamu, bau kalian semua sama
Oleh karena itu, kami, sebagai Bandar Naskah, dengan bangga menyediakan BANK NASKAH DRAMA khusus untuk teman-teman pegiat teater di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa melalui penyediaan naskah drama yang berkualitas, kami dapat mendukung dan
memajukan dunia teater di tanah air.