Puisi Ahmad Ridwan : Anjing-anjing Bergaun dan Seorang Bocah Bertubuh Ceking

Anjing-anjing Bergaun dan Seorang Bocah Bertubuh Ceking

 

Desir angin menyisir pendengaranku

Seperti ada kata-kata yang diucapkannya

Tapi aku sukar menterjemahkannya.

Ku tilik sekeliling tegakku

Ada gedung gagah membusung

pohon-pohon murung

rerumputan yang mengantuk

dan…

mesin-mesin pengantar itu urung kusebut.

Tunggu,

Ada anjing-anjing bergaun sedang menyalak

seorang bocah bertubuh ceking

yang sedang lirik kiri kanan sembari menunduk.

“Apa maumu di sini?! “ucapnya.

“Aku hanya mencari tawaku yang tertinggal di sini”

sahut bocah itu senafas.

Seketika anjing-anjing itu melengking,

“Jauhkan niatmu segera! kalau kau tak mau

tawamu ku gigit, ku cabik, dan  ku telan sekalian!”

Bocah itu bergegas acuh melanjutkan niatnya.

Maka anjing-anjing semakin melengking gonggongnya

dalam sangkar sebesar liang lahat.

Aku

Diam.

Apa lagi yang mau kuterjemah.

Angin sudah menderu

menampar pendengaranku.

 

 

Ridwan.ahrid

Juli 2018

Kumpulan Puisi Ahmad Ridwan – Sastrawan Indragiri Hilir

Desember 2024
SSRKJSM
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031 

Laman sastra Indonesia hadir sebagai portal yang memungkinkan kita untuk menelusuri, memahami, dan menikmati berbagai karya sastra

Menu Laman Sastra