Puisi Ahmad Ridwan : Bagaikan Permainan Tebak-tebakan Belai

Bagaikan Permainan Tebak-tebakan Belai

 

Sumbang mataku meraba

ku kedip-kedip menolak percaya

tapi demikian kunjungnya

aku manapak di atas berjuta karya bersama

satu satu menjemput tanya

bagaikan permainan tebak-tebakan belai

jika tepat mengurai

jiwa mutlak tergerai

dan siap disemai di tanah landai

 

itu tugu,

apa?

raganya dicerai dua

satu tegak satu rebah

: itu beringin yang dipangkas ria

ia terpaksa pasrah

dibunuh kala kini

 

itu lukisan,

apa?

coraknya sungguh semarak

semirip pawai ketika di arak-arakan

: itu berak raksasa berbaur satu

nan berpeluk erat

 

itu tarian,

kah?

gemulai lunglai

seakan menggapi-gapai

: itu tarian gersang

sehabis mandi api

 

itu sandiwara,

kah?

sekujur pelakon kuyup air mata

sambil menampar jejak

: itu drama tragedi

yang paling akrab kita saksikan

 

apa yang ku dengar ini,

senandung?

bercampur baur berulur-ulur

: itu kidung kepedihan

yang berpadu dengan maut.

 

itu taman,

atau?

kembangnya samar dimana-mana

: itu taman, taman kenangan

bisa jelas terlihat tatkala pejam atau lelap

 

itu rajutan,

atau?

tertata kusam sarat arti

: itu rajutan hutan

oleh-oleh setelah hari esok

tebak nan tebarlah

 

itu wahana,

bukan?

penuh rambu menantang maut

: itu wahana kita

kalau tidak bermain

kita tak pulang

 

Sekarang malam

atau siang?

peluhku cecer sepanjang jejak

: di kira-kira saja

langit kini ruah cita rasa

sebagai gilir letih atas mata kita

 

Pancaran mata huni yang remang menelanku

ke dalam sebuah kenyataan yang telah beku

Tetap ku tatap walau ratap menghisap segenap idap

mungkin sebaiknya bentang saja selimut di atas tubuh sepanjang waktu

biar tebak tebakan itu jadi indah nan buntu.

 

 

Ridwan.ahrid

2018

 

 

 

 

giir letih

seni rupa (gambar, lukis, patung, kerajinan tangan, kriya dan grafis)

seni music (

seni teater

seni tari

kerajinan tangan

 

kk

 

Penebangan pohon secara liar

sampah / limbah d mana-mana

kebakaran hutan

kesedihan setelah bencana alam

sutra/nyanyian korban bencana alam

suasana dulu dg sekarang (perbedaan)

kerusakan hutan

kerusakan jalan

langit (tipisnya lapisan ozon)

 

Kumpulan Puisi Ahmad Ridwan – Sastrawan Indragiri Hilir

Desember 2024
SSRKJSM
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031 

Laman sastra Indonesia hadir sebagai portal yang memungkinkan kita untuk menelusuri, memahami, dan menikmati berbagai karya sastra

Menu Laman Sastra